Bulan November dan Desember adalah bulan sibuk bagi provider training, termasuk di Kubik Training dan Akademi Trainer. Sayapun akhirnya turun tangan lagi. Di bulan lain, saya meminta kepada tim saya untuk memberikan seminar atau training tidak lebih dari 20 sesi dalam sebulan. Namun di bulan ini saya harus turun hingga 38 sesi.
Alhamdulillah, materi seminar yang saya sampaikan banyak materi yang baru sehingga membuat saya lebih bergairah dan menyenangkan. Senang bisa berbagi ilmu kepada para pelaku UKM hingga perusahaan multinasional. Ada perusahaan asal Malaysia Tately, Bank Mandiri, Bank BRI, Yamaha, Bank Indonesia, Medco, Pertamina dan lain-lain
Saya juga menjalani roadshow ke berbagai kota untuk berbagi ilmu kepada para pegawai Kementerian Keuangan. Hampir tiap hari naik pesawat tentu menguras energi. Saya beruntung karena disetiap kota yang sering saya kunjungi punya tukang pijat sekaligus ahli terapi kesehatan. Ada pak Bambang di Jogja, pak Ji di Surabaya dan Pak Nardi di Bogor.
Para tukang pijat inilah yang membuat saya bisa tidur nyenyak usai dipijet dan diterapi oleh mereka. Apalagi ngobrol dengan mereka itu memberikan suasana baru. Dari soal batu akik yang saya tidak tahu, hingga wawasan politik versi rakyat biasa yang menurut saya justeru banyak benarnya.
Tukang pijat memiliki jasa yang besar untuk kembali memulihkan stamina yang loyo. Saran saya, carilah tukang pijat profesional yang ahli memijat, bukan menjadikan pijat sekedar kedok untuk melakukan “praktek” yang lain. Saat pijat, pastikan dosa tak bertambah, istri tenang di rumah dan badan kembali segar keesokan harinya. Setuju?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
6 comments On Untung Ada Tukang Pijat
Gue bingiiitttsss Kek.
Maksudnya, sy jg senang pijat. Bukan penyedia jasa pijatnya #memperjelas
Hehehehe, saya dengar mbak Mayang lebih sering mijit suami 🙂
He..he.. jadi pengen pijit nih..
Dengan siapa mas?
enaknya dipijat, cepat pulang ah 🙂
permisi mbak ..boleh minta alamat tukang pijet pak ji yg surabaya?