Seperti biasa, saat berulangtahun saya selalu membagikan tulisan dalam bentuk power point kepada anggota kelurga saya. Isinya tentang hal-hal yang saya syukuri selama setahun sebelumnya dan hal-hal yang akan saya lakukan dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Di dalam tulisan tersebut ada pula informasi tentang “kendaraan” atau institusi apa saja yang saya gunakan untuk mewujudkan harapan saya.
Di dalam tulisan yang saya beri judul: “Sebuah Perenungan Untuk Menghasilkan Lompatan” tersebut, saya juga memaparkan tentang value (nilai- nilai kehidupan) yang menjadi pegangan saya, komitmen saya dan hal-hal yang perlu menjadi priortitas selama setahun kedepan. Tentu, ada juga terobosan baru yang akan saya lakukan selama satu tahun, terhitung sejak saya berulang tahun.
Berkaitan dengan tulisan tersebut, tadi malam istri saya menyampaikan “Pak, sungguh apa yang sudah dicapai bapak dan akan dilakukan setahun kedepan adalah sesuatu yang luar biasa. Bapak memang top markotop. Tetapi bagaimana dengan saya? Yang saya lakukan hanyalah sesuatu yang remeh temeh dan sangat sederhana. Saya minder pak.”
Saya kemudian berkata: “mama, tidak ada sesuatu yang kecil, apabila itu dilakukan dengan tulus karena Allah swt. Ada wanita penzina yang dikabarkan nabi masuk surga hanya karena memberi minum anjing yang sedang kehausan. Dikisah lain, ada pula seorang wanita yang juga dimasukkan surga hanya karena memberi setengah kurma kepada bocah kecil yang sedang menangis. Ia hanya bisa memberi setengah kurma karena yang setengah kurmanya, sudah ia makan.”
Saya menghela nafas kemudian melanjutkan “Dan kita juga pernah mendengar hadist bahwa ada orang yang melakukan banyak sedekah namun dimasukkan ke dalam neraka. Mengapa? Karena ia tidak tulus ikhlas saat melakukannya. Jadi wahai istriku, kita tidak tahu, mana diantara yang kita lakukan yang justeru menyelamatkan kita. Bahkan boleh jadi, sekedar menghidangkan makanan dan minuman kepada orang lainlah yang justeru menyelamatkan kita.”
Saya lihat istri saya memperhatikan dengan seksama, maka kemudian saya melanjutkan “Apa yang bapak tulis dalam rangka menyambut ulang tahun bapak adalah sebuah komitmen untuk terus merencanakan dan melakukan yang terbaik. Bapak juga tidak tahu apakah yang bapak lakukan itu hal yang besar atau hal yang kecil. Hanya yang bapak pastikan, semua itu bapak lakukan tulus ikhlas hanya semata ingin mendapat cinta dari Sang Maha Kekasih.”
Sambil tersenyum saya berkata “So, nikmati dan syukuri semua proses kehidupan yang kita jalani. Apapun yang kita kerjakan, meski dianggap perbuatan kecil oleh kebanyakan orang lakukan dengan tulus ikhlas agar bernilai sangat besar di sisi Allah SWT.”
Kami pun kemudian berdoa dan makan nasi tumpeng yang dibuat sendiri oleh istri saya. Nasi tumpengnya kecil, tapi bernilai sangat besar di mata saya.
Bagi Anda yang tertarik apa yang saya tulis dalam rangka menyambut ulang tahun saya, silakan simak di video berikut https://youtu.be/ISyEcKLdkBY
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia