“Janganlah Anda mencari harta tetapi kehilangan sahabat. Karena mencari sahabat adalah cara untuk mencari harta.” (Dr. Muhammad al-‘Areifi)
Saat era kapitalisme dan hedonisme menguasai dunia seperti saat ini, uang dan harta bisa menjadi raja. Siapa yang punya banyak uang, dialah yang menjadi penguasa atau setidaknya bisa mempengaruhi penguasa. Dalam bahasa yang lebih halus sering dikatakan “uang memang bukan segalanya tetapi segalanya perlu uang”.
Uang dan harta ibarat pisau bermata dua, dia bisa digunakan untuk keburukan namun bisa juga digunakan untuk kebaikan. Hal itu sangat bergantung kepada siapa yang memegangnya. Saat si pemegang uang memiliki pola pikir “uang dan harta adalah panglima atau raja” maka itu sangat berbahaya.
Orang-orang dengan pola pikir tersebut di atas bisa menghalkan segala cara untuk mendapatkan uang yang lebih banyak lagi. Ia telah menjadi hamba sementara uang dan harta menjadi raja. Ia rela diperbudak uang dan harta. Ia rela kehilangan sahabat hanya karena uang, bahkan ia juga rela membunuh orang lain demi hartanya. Ngeri!
Sebaliknya, uang dan harta akan lebih banyak manfaat dan dampak positifnya bila yang memegang memiliki pola pikir “hidup itu untuk berbagi, uang dan harta hanya alat untuk memberi banyak manfaat”. Orang-orang semacam ini tetap menjadi “panglima atau raja” sementara uang menjadi hambanya.
Mereka yang menjadikan uang sebagai hambanya tak khawatir jika uang dan hartanya dibagi. Justru mereka berpikir bahwa uang dan harta yang menyelamatkannya adalah uang dan harta yang dibagi kepada orang lain. Mereka juga khawatir bila uang dan hartanya tak bisa menjadi penyelamat di kehidupan akherat.
Uang dan harta bisa memperalat kita menjadi orang jahat, bisa juga membuat kita kehilangan sahabat. Maka milikilah pola pikir yang benar tentang uang dan harta. Milikilah mental yang kuat agar kita tidak diperbudak. Dan milikilah banyak sahabat yang berani memberi nasihat agar kita selamat dunia dan akhirat.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
17 comments On Untuk Apa Uang dan Hartamu?
“Dan milikilah banyak sahabat yang berani memberi nasihat agar kita selamat dunia dan akhirat”.
Suka dengan penutup akhir gurunda. Mudah2an bisa banyak mendapatkan sahabat dan guru yang akan sama2 saling menjadi pengingat dalam kebaikan.
Semoga selalu diberi sehat kek…
Aamiin YRA. Bang Toyib sedang dimana? Semoga semakin SuksesMulia
menunggu si burung besi yang akan membawaku terbang…pulang menuju tambatan hati, ealah hehehe…dari Samarinda tadi kek
Mantap Kek, Setuju. Trims Ats artikelnya yang sangat menginspirasi dan mencerahkan. Serta salam Kangen peluk dari Makassar. Salam SuksesMulia… Salam Metamorfosa.
Salam buat keponakan kecilku ya, maaf belum sempat gendong. Salam SuksesMulia
Siap Kek, Segera disampaikan kepada Breaking Ananda R. Patiwi. Insyaallah, nanti kalau panjang umur dan sudah besar akan dibawa jalan-jalan ke rumah bogor, biar belajar langsung sama punggawanya. Hehehehe….
Alhamdulilah di ingatkan lagi. terimaksih kek berkah buat kita semua Amin.
Saling mendoakan ya mas
syukrON kek. nasehat yh dibuthkan masa kini
lembut dan nyata tapi sangat menginsprirasi kek…
kerON dan mantaaab!!, putranya jadi ke sragen kek?
Insya Allah jadi mas
Ijin share ya Kek
Uang itu konspirasi kemakmuran dan penting dlm mempertakut label ekonomi. Entahlah… Yg jelas kata kakak saya uang ga punya saudara.
terima kasih pak jamil…semoga makin banyak orang kaya yang dermawan..amiin
Keren bin kerON. terimakasih..
sukses mulia
izin share mas