Undanglah Sahabatmu

Share this

Saya dibesarkan di keluarga yang senang berkunjung ke rumah teman dan kerabat. Oleh karena itulah bapak saya tidak betah bila harus tinggal di Jakarta atau Bogor. Alasan beliau sederhana, “Bapak orang Jawa, hobinya berkunjung ke rumah saudara. Nah, kalau di Jakarta dalam satu hari hanya bisa datang ke dua tempat saja. Kalau di kampung, sehari bisa sepuluh tempat.”

Ketika saya tanya, “Mengapa bapak senang berkunjung ke rumah saudara?” Jawabnya, “Itu memperpanjang umur dan memurahkan rezeki. Orang yang dekat dengan saudara hidupnya gak bakal celaka. Hidup kita akan mudah jenuh bila jarang berkunjung ke rumah teman dan saudara.”

Sayapun mengikuti gaya hidup dan pandangan orang tua, senang berkunjung dan bertemu teman dan saudara. Bahkan ketika mengantar anak saya ke bandara sebelum berangkat studi ke Jerman saya berpesan, “Bapak tidak peduli dengan nilai kuliahmu. Bapak hanya meminta kepadamu selalu dekatlah dengan Allah dan perbanyaklah teman baikmu.”

Bertemu dengan teman dan saudara itu banyak cara dan modelnya. Salah satunya seperti kisah berikut yang diposting di group Alumni Trainer Bootcamp oleh mas Surya penulis buku Generasi MPVBB.

Untuk meningkatkan rasa persahabatan seorang teman mengundang teman lainnya untuk datang ke rumahnya. Mereka pun bercakap-cakap.

A : Bro, Imlek ke rumah gue, ya.
B : Oke, bro. Elo open house, ya?
A : Iya, bro. Kan cuma setahun sekali, bro.
B : Ngomong-ngomong, di keluarga loe memang ada yang China, bro?
A : Banyak, bro.
B : Oh, baru tahu saya. Siapa aja bro yang China?
A : HP gue, AC, motor, laptop, semua dari China, bro.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Baca Juga  Orang Tuamu Bukan Pengasuh Anakmu


37 comments On Undanglah Sahabatmu

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
8 - 4 = ?
Reload

Site Footer