Menjelang hari raya, salah satu cara mempererat silahturahmi adalah dengan mengirim bingkisan, parsel dengan disisipi kartu ucapan. Harapan mengirim parsel ini, supaya hubungan kekeluargaan makin gayeng (akrab; menyenangkan). Namun sayangnya tak jarang banyak kasus salah paham gara-gara karena tidak memperhatikan etika dalam mengirim parsel.
Supaya hantaran dan parsel ini lebih bermakna bagi si penerima dan tidak menimbulkan kesalahpahaman, ada beberapa etiket yang harus diperhatikan.
1. Alasan mengirim
Pada dasarnya, mengirimkan sesuatu kepada orang lain sebagai tanda ucapan selamat akan menunjukkan perhatian Anda. Selain itu, ini juga berarti kalau Anda ingin tetap berhubungan baik dengannya. Namun, pengiriman bingkisan hari raya ini seringkali disalahartikan dan punya maksud terselubung atau dianggap gratifikasi salah satunya. Coba pikirkan ulang, apa alasan Anda untuk mengirim bingkisan ini?
2. Cantumkan nama pribadi
Dalam beberapa kasus, mengirimkan bingkisan kepada kolega bisnis bisa menimbulkan kesalahpahaman. Agar hal ini tidak terjadi, kirimkan bingkisan kepadanya dengan nama pribadi. Cantumkan nama Anda dan perusahaan tempat Anda bekerja agar tak terlalu mencolok.
3. Waktu pengiriman
Ada orang yang beranggapan bahwa mengirimkan parsel harusnya jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Padahal seharusnya, waktu pengiriman ini disesuaikan dengan isi bingkisannya. Kalau bingkisannya berisi kue-kue kering, kirimkan beberapa hari sebelum hari raya tiba. Dengan demikian, makanan ini juga bisa dihidangkan saat berbuka atau sahur.
Oleh karena itu penting kita harus memperhatikan apakah parsel tersebut berbahan yang tahan lama, sehingga tak masalah jika mengirimkan bingkisan jauh hari sebelum hari H.
4. Isi parsel harus bermanfaat
Jangan pernah Anda mengirim parsel, tapi tidak bermanfaat bagi penerima. Banyak pengirim parsel yang tidak memperhatikan isi parsel, terlebih lagi pengirim tidak tahu manfaat isi parsel tersebut bagi penerima. Yang awalnya niat pengirim tersebut adalah baik, namun karena tidak tahu manfaat dari isi parsel tersebut. Maka akan terjadi adalah timbul salah paham antara pengirim dan penerima.
Apalagi bila parsel tersebut berisi makanan yang ternyata sudah melewati batas kadaluarsa . Hal ini sangat berbahaya bilamana si penerima juga tidak memperhatikan hal tersebut. Terlebih lagi bila di konsumsi oleh penerima. Maka bukan manfaat yang di dapat, tapi bencana.
Kalaupun penerima memperhatikan isi parsel, namun ternyata isi parsel adalah makanan yang sudah expired, sudah tentu parsel tersebut tidak bermanfaat.
Pilihlah parsel yang membuat si penerima merasa bermanfaat dan sangat membantu hidupnya. Parsel buku-buku berkwalitas adalah pilihan tepat, bagi penerima ini seperti mendapatkan ilmu. Dan jelas akan lebih tahan lama dan makin berkembang bila dilatih dan dimanfaatkan dengan baik.
Parsel buku-buku berkwalitas sudah pasti tidak ada batas expired, jauh dari maksud terselubung. Parsel buku sangat aman, karena nilainya tidak bisa diukur dengan materi dan uang. Memberikan buku atau ilmu yang bermanfaat, bukan pelanggaran atau gratifikasi. Memberikan buku atau ilmu yang bermanfaat justru di anjurkan atau diharuskan oleh agama.
Dapatkan Parsel buku-buku berkwalitas hanya ada di @AsaTokoBuku silakan sms 0878 533 688 52 atau invite 27D 43 ECF, juga bisa kunjungi website AsaBuku.com