Puasa hari pertama, 10 Juli 2013, saya berkesempatan sholat dzuhur berjamaah di masjid MNC Group Kebon Sirih, Jakarta. Usai sholat Dr. Daud Rasyid menyampaikan ceramah tentang tiga orang yang merugi. Siapakan orang yang sangat merugi? Ia mengutip salah satu hadits riwayat Thabrani.
Pertama, mereka yang merugi adalah orang yang bertemu bulan Ramadhan tetapi tidak mendapat ampunan Allah. Untuk mendapat ampunan Allah ibadah puasa kita harus benar. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ia juga berlatih meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dalam hidup.
Apa yang tidak berguna? Banyak. Misalnya membicarakan keburukan orang lain, kecanduan main game, menghabiskan waktu menonton acara televisi yang tidak bermutu dan lain-lain. Daripada kita melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, lebih baik tidur. Namun, tentunya, yang lebih utama adalah memperbanyak ibadah dan hal-hal yang memberi banyak manfaat.
Aktivitas ibadah kita di bulan Ramadhan tentu harus lebih giat dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Allah SWT memberikan reward atau pahala yang berlipat-lipat di bulan mulia ini.
Selain memperbanyak ibadah di malam hari, selama Ramadhan kita harus tetap produktif di siang hari. Waktu yang kita habiskan di perjalanan, menunggu dan sejenisnya lebih baik digunakan untuk membasahi bibir dengan menyebut nama Allah sekaligus memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Kedua, mereka yang merugi adalah orang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu diantarnya berumur tua tetapi tidak menjadikannya masuk surga. Artinya apa? Pengabdian tulus kita untuk merawat, melayani dan memberikan yang terbaik kepada orang tua adalah pintu masuk surga.
Rawatlah orang tua kita dengan penuh keimanan, kesabaran dan kasih sayang. Jaminannya surga. Hindari merawat orang tua dengan menggunakan tenaga outsourching seperti dikirim ke panti jompo dan sejenisnya.
Merasa malulah bila orang tua kita sudah renta kita justeru menyusahkannya, membuat mereka menderita, malu dan tidak bangga dengan kita. Buatlah banyak prestasi dan karya yang bisa dibanggakan saat mereka tua.
Ketiga, mereka yang merugi adalah orang yang jika nama Muhammad SAW disebut dia tidak mengucap shalawat kepadanya. Sungguh amatlah terpuji apabila kita memberikan shalawat kepada orang yang ketika hidup selalu ingat umatnya. Saat hendak meninggal pun beliau memanggil-manggil kita, “Umati… umati… umati!” Bahkan, saat dibangkitkan kelak hal pertama yang diingatnya adalah umatnya.
Maka, jauhi ketiga hal tadi yang membuat akan membuat kita benar-benar merugi. Sungguh, mereka yang mengikuti sabda Nabi tak akan pernah rugi.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
18 comments On Tiga Orang yang Merugi
Allahumma sholli ‘ala sayidinna Muhammad
Subhanallah. Nice sharing, kek.
Insya Allah kita tdk menjadi orang yang merugi terutama di bulan Ramadhan.
Salam bahagia berkepanjangan
Amin, mari beusaha sekuat tenaga
subhanallah…..
makasih kek pencerahannya,Mari bersama-sama berlomba untuk mendapatkan pahala yang banyak dibulan yang penuh berkah ini.Dan hindari perbuatan yang merusak pahala puasa kita…
Harus selalu berusaha berbuat amal sholeh dan menghindai maksiat, itupun terkadang masih terkena debu2 dosa
Alhamdulillah, syukron beh nasehatnya, semoga di bulan ramadhan yg penuh rahmat dan maghfiroh ini kita jadikan sebagai madrasah utk perbaikan diri,Amiin..sy jadi inget ucapan guru saya, ternyata orang yang tdk bersholawat ketika disebut nama Rasulullah Muhammad SAW juga termasuk orang yang paling pelit.
assalamu alaikum.wr.wb
kek, maaf, kalo saya tanya lewat website ini, menurut kakek, apa kunci seseorang itu supaya bisa menjadi trainer/pembicara yang handal?
makasih, kek. di tunggu balasannya
Barokalloh…
Allohuma sholi ala sayyidina Muhammad
Allahumma sholli ‘ala sayidinna Muhammad…. jazakallah khoir pencerahannya Pak. semoga Allah memampukan kita semua… semakin semangat mengejar target amalan di bulan Ramadhan.. Allahu Akbar!!!
alhamdulillah bercermin lagi, sudah kah kita menghindari 3 sifat orang yang merugi ini
#InspirasiParenting
Subhanallah…. Mari terus berkaya, berbuat yang terbaik sebelum saatnya tiba dimana suatu ketika mereka tak membutuhkan lagi pertolongan kita.
Salam Metamorfosa….
Takbir
Sharing yang inspiratif. Semoga menjadi itibar. Buat kita semua. Khususnya yg masih punya orangtua, jangan sampai merugi dengan tidak berbakti. Allahummaghfirlahuma warhamhuma kamaa rabbayaani shaghiraa
semoga semakin hari tambah imannya bagi yg selalu setia menbaca tulisan disini
Amin YRA
subhanallah..
sayang ane ga ketemu dimesjid tercinta ane..
kapan-kapan ngisi ceramah bada zuhur di mesjid MNC Tower ya kek.
maaf, punten ustadz, itu hadits’a bukan riwayat ibnu khuzaimah dan imam ahmad ?’
cz, saya baca tulisan’a ust.arifin ilham, dg isi yg sama.
allohu’alam 🙂 alfaqir
subhanallah luar biasa