Kehidupan kita di dunia ini terbatas padahal aktivitas kebaikan di depan kita begitu berlimpah. Walau setiap hari kita berbuat kebaikan, belum tentu itu cukup menjadi bekal kita untuk kehidupan yang kekal. Oleh karena itulah kita perlu melakukan kebaikan yang “pahalanya” terus mengalir walau kita sudah tiada.
Ternyata ada tiga kebaikan yang pahalanya terus mengalir walau kita sudah tiada. Nabi bersabda, “Apabila seorang anak Adam meninggal putuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang memberi manfaat kepada orang lain, anak yang soleh yang berdoa untuknya.” (Hadith Sahih – Riwayat Muslim dan lain-lainnya)
Orang yang cerdas pasti tidak akan mengabaikan tiga hal tersebut. Dari setiap penghasilannya, orang cerdas pasti akan menginvestasikannya untuk sedekah. Ia sangat sadar bahwa harta yang menyelamatkannya bukanlah yang dimakan atau disimpan tetapi justru yang disedekahkan.
Ia senang memperbesar jumlah sedekah daripada saldo tabungan. Apakah tabungan tidak penting? Tentu penting, tetapi sebatas berjaga-jaga untuk keperluan mendadak dan mendesak. Ia tak akan menabung untuk keperluan kuliah S-2 anaknya. Itu terlalu jauh dan berlebihan. Selain itu, sungguh tak pantas kuliah S-2 masih dibiayai orang tua. Dimana letak kemandirian anak kita?
Orang cerdas juga tidak pelit ilmu. Ia akan dengan senang hati menyebarluaskannya. Ia tak akan pernah khawatir kalah pintar dibandingkan orang yang diberi ilmu. Uniknya, semakin banyak ilmu yang dibagi justru ilmu orang yang membagi semakin bertambah. Manfaat dunia ia dapatkan, pahala terus mengalir kepada yang membagi ilmu hingga kiamat tiba, asyik kan? Sungguh amat bodoh orang yang tidak tertarik dengan investasi seperti ini.
Orang cerdas juga tidak akan mengejar karir dan memajukan bisnisnya dengan melupakan anak-anaknya. Sehebat-hebatnya atau sekuat-kuatnya bisnis tak akan bertahan hingga ribuan tahun. Sementara doa dan amal sholeh anak cucu akan terus mengalir hingga dunia ini musnah.
Pendidikan kepada anak tak akan dibebankan hanya kepada sekolah, baby sitter, kakek dan neneknya atau pihak lain. Ia akan kerahkan semua sumberdaya agar mental, karakter dan spiritualitas serta masa depan anak ada sentuhan dan peran besar yang dilakukannya. Ia tak akan tega meninggalkan atau menitipkan anak dalam waktu yang lama hanya demi mengejar karir.
Anda tak perlu menyesal bila tak punya investasi usaha atau bisnis di akhir kehidupan Anda. Tetapi Anda akan benar-benar menyesal di dunia dan akhirat apabila tidak memiliki tiga investasi di atas. Ayo mulai investasi tiga hal tersebut dari sekarang. Semakin cepat semakin berlipat hasilnya dan di akhirat kita berpeluang ada di tempat terhormat. Mau, kan?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
27 comments On Tiga Investasi Wajib
Semoga kita selalu dimampukan untuk Lebih Baik daripada Sebelum-sebelumnya…
😀
Semangat SuksesMulia!
Semoga saya bs menjadi investor yg baik. Doakan ya kek, hehe
berarti menjadi guru yang benar adalah investasi tiadada tara. karena mengajarkan ilmu tiada yang dapat mencegah meski ia telah mati… begitu ya abah!? Guru bukan hanya mereka yang mengajar di sekolah-sekolah saja tetapi mereka yang mengamalkan ilmu dimanapun ia berada beliaulah adalah “Guru” … tak terkecuali abah Jamil… semoga selalu dicintai Alloh dan siapapun yang di langit. Tetap SuksesMulia… amin
Abah… jika ada guru yang hanya sibuk dengan sertifikasinya sehingga lalai dengan tugas mulianya bagaimana ya….(maaf tidak untuk menyinggunglho… tapi kalo tersinggung… ya… maaf)
Jadi guilty feeling kek membiarkan istri kerja anak dititipkan sm neneknya.
Segera diskusikan mas
Pak Jamil, asli hari ini sungguh sangat ‘jleb’ nasehatnya, terima kasih Pak. Ijin Share ya Pak, semoga kesehatan dan keberkahan untuk Bapak dan keluarga. Aamiin.
Silakan mas, mohon doanya selalu ya
Bagi kami tulisan ini juga bagian dari Tiga Investasi Wajib Pak Jamil,Siaap amalkan !
sangan termotivasi untik mensegerakan & meningkatkan Investasi,,,
Trims Pak Jamil sudah meningatkan,,:)
terimakasih pak,
pagi ini saya juga berpikir hal yg sama, bahwa tujuan hidup kita salahsatunya adalah berinvestasi amal, dan investasi tsb juga dapat kita nikmati di dunia & akhirat.
semoga Allah selalu memberikan kesehatan & kebahagiaan buat kita semua.
Mauuuu….
alhamdulillah….subhanallah…
semoga kita dikuatkan untuk selalu berinvestasi dalam tiga hal tersebut : amal jariah, ilmu yg bermanfaat dan anak yg sholeh yg selalu mendoakan…
mari sama sama saling mendoakan…
Insya Allah bisa berinvestasi seperti itu mas…
Berusaha terus bersedekah..
Berusaha menjadi inspirator yang berbagi ilmu..
Berusaha menjadi ayah yang baik..
Doakan mas…
sukron jazakallah khoir Pak…
Inspiratif sekali buat saya kek.. saya muhammad syaipulloh dan istri saya nurul huda belum punya investasi apa apa buat akhirat kami.. karena kami bekerja semua.. Ya Allah kek. . mohon pencerahan buat kami. kebutuhan dan keinginan tipis sekali.. doakan kami kek..
Subhanallah jadi seperti tertampar. Karena beberapa waktu lalu mendapat penjelasan dr financial planer harus invest ini itu. Tapi setelah sholat jd berfikir yaAllah klo begitu jd seperti orang yg gak yakin bahwa Allah ada utk menolong hambaNya. Baca tulisan ini jd tambah yakin utk melangkah. InsyaAllah bs ikut sukses dlm menjalankan bisnis kuliner yg baru saya rintis. Aamiin.
SuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMuliaSuksesMulia
Agus Suprianto @ Rumah Zakat
Mau Zakat, Infaq/Shodaqoh…??
=-c 0812 7094 6025 / Pin: 32772ABA
SODAQOH bisa menjadi Gardu Epos.
ILMU bisa menjadi Gardu Epos.
ANAK SHOLEH bisa menjadi Gardu Epos.
MENGALIRkan yang MENGALIR
Semoga kita termasuk ayng demikian
Salam SuksesMulia
Subhanallah… jd sedih… meski blm punya investasi apa2, kadang masih khawatir juga dgn hari esok jk bersedekah besar2… Tulisannya menginspirasi sekali pak…
apa yg ditulis kek jamil memang sdh dibuktikan sendiri oleh beliau jd g cm omdo!
liat aja kek jamil memberikan training wanna be a trainer dan sdh banyak trainer yg sukses setelah mengikuti trainernya tetapi tidak ada yg mengalahkan kek jamil,.
Aminnn,,semoga saya dapat menjalankan itu semua ya,,^_^ semangat
Setuju. Agar bisa terus sedekah mari kita usahakan menjadi orang kaya. Agar bisa terus membagi ilmu, kita jaga kesehatan kita supaya tidak terbatasi kemampuan kita karena sakit. Mari kita didik anak anak menjadi generasi yang lebih sholeh dari pada kita.
Subhanallah, terima kasih tulisannya Pak.
apa2 yg diniatkan untuk ibadah adalah ivestasi.. Bekerja juga ivestasi, membiayai sekolah anak jga investasi… Harta2 yg benar2 kita miliki adalah apa yg sdh kta brikan(investasikan)
Subhanallah…
pengen jd inspirator kyak kek Jamil
Sangat inspiratif dan dapat mengingatkan kita….ijin share y pak