Senin, 26 Agustus 2013, saya kedatangan tamu para pejuang dari Yatim Mandiri. Lembaga ini tercatat di MURI [Museum Rekor-Dunia Indonesia] sebagai lembaga yang paling banyak memberikan santunan kepada anak yatim. Berbagai program yang digarap bertujuan agar anak yatim menjadi mandiri. Anak-anak yatim yang dibina diharapkan memiliki mental tangan di atas bukan tangan di bawah.
Pada kesempatan silaturrahim tersebut, saya diminta untuk memberikan “wejangan” atau pembekalan kepada mereka agar memiliki mental pejuang. Maka, saya menawarkan formula “3 ah”. Apa itu? Kafaah, Himmah dan Amanah. Maknanya dapat dipahami dengan penjelasan singkat berikut ini.
Pertama, para pejuang harus memiliki Kafaah (kemampuan atau keahlian) bila ingin menang di medan pertempuran. Nabi pernah berpesan, “Serahkan pekerjaan pada ahlinya.” Jadi, temukan talenta dan potensi Anda. Setelah itu, latihlah secara konsisten talenta dan potensi itu agar menjadi keahlian.
Sebuah riset di Berlin Academy of Music menyebutkan bahwa seseorang akan menjadi ahli level dunia bila memiliki “jam terbang” 10 ribu jam. Latih dan lakukan terus keahlian Anda secara berulang-ulang dengan kualitas yang terus meningkat. Bekerjalah dengan keahlian Anda maka Anda tak akan pernah merasa bekerja.
Kedua, Anda harus punya Himmah (etos kerja). Bekerja bukan hanya sekadar mencari rupiah tapi pastikan juga bernilai ibadah. Selalu bersemangat menciptakan ide dan gagasan baru, karena bila itu memberi kebaikan dan dicontoh banyak orang maka pahalanya mengalir tiada henti.
Temukan alasan kuat mengapa Anda harus melakukan pekerjaan Anda. Bayangkanlah berbagai kebaikan yang akan muncul apabila pekerjaan Anda terlaksana dengan baik. Banggalah dengan apa yang Anda lakukan dan selalu berupaya melakukan yang terbaik.
Ketiga, amanah. Maknanya apa yang kita lakukan harus memberi nilai tambah, bukan hanya untuk memenuhi “job description” saja. Amanah juga bermakna bahwa siapapun yang bekerja sama dengan kita, mereka merasa aman dan tidak khawatir.
“Wejangan” ini memang saya khususkan kepada para pejuang Yatim Mandiri. Namun demikian, saya berharap ini juga bermanfaat bagi Anda yang membaca. Nah, sudahkah Anda memiliki tiga ah itu?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
Keterangan foto:
Para Pejuang Yatim Mandiri
15 comments On Tiga Ah
Inshaa allah, trimakasi kek
Ilmu yang di”WEJANG”kan ke kami memang kerON. Terima kasih banyak Kek atas ilmunya. Dan juga tentu terima kasih juga yang telah memberikan jamuan makan siang yang PW (puwenak ) tenan. Jazakumulloh untuk seluruh keluarga Ke Jamil. barokalloh
tulisan nya sangat inspiratif kek.
dapat pelajaran mulu tiap baca tulisan nya. Semoga Berkah buat kita semua .Amin. Salam sukses mulia.
salam sukses mulia pak J, Subhanallah.. sungguh manfaat dan terdapat hikmah yang banyak, semoga Allah memberkahi semua amalan yg ikhlas Aamiin
Kafaah. Himmah. Amanah.
Bismillah!
Terima kasih Pak Jamil atas inspirasinya pagi ini..
Sebagai Ibu Rumah Tangga, penting juga mengaplikasikan ini dalam kegiatan sehari-hari. Doakan kami para Ibu Muda Indonesia agar selalu istiqomAH ya Pak ˆ⌣ˆ
mantaap pak jamil. jazakallahu untuk ilmu dan makan siangyaa. 😀
Nuhun wejangannya kek
Kereen ah 🙂 keep inspiring gurunda
Insya Allah sedang belajar menerapkan 3-AH dan 4-ON nih Kek 🙂
Salam SuksesMulia !
Sangat bermamfaat kek
mantap pak jamiiilll
sangat menginspirasi sekali…terimakasih kek wejangannya
walau pun aku jarang baca,alhamdulillah dikesempatan kali ini aku dpt ilmu.
mks bnyak bat pak jamil
tetep lah menulis pak jamil berilah saya ini yg bodoh wejangan2 yg berguna,end semoga generasi end regenerasi yg akan mendatang tetep bisa membaca tulisan bapak yg skrng.
Kafaah. Himmah. Amanah.
Bismillah!
Doakan kami yaa Kek Jamil, agar bisa menjadi Ibu Muda Indonesia yang selalu berkarya dan mengabdi di rumah dengan istiqomAH ^^v
sangat bagus wejangannya pak makasih