Tidak Ada Babak Final

Share this

Usai lebaran, bagi saya ada empat berita menarik. Pertama, Jerman semakin digjaya dalam urusan sepakbola dimana kesebelasan U-21 juara dunia, tim utamanya yang hanya menurunkan tim B juara piala Konfederasi. Berita kedua, berita ekonomi dimana daya beli masyarakat menurun dan kontrak Freeport diperpanjang hingga tahun 2041. Berita ketiga, pertemuan Presiden dengan 7 orang perwakilan GNPF-MUI. Dan berita ke empat, tutupnya sevel (7 eleven) padahal semula digadang-gadang sebagai bisnis inovatif yang mampu menjawab perubahan bisnis yang cepat.

Dari empat berita terrsebut saya menyimpulkan “tidak ada babak final” Jerman yang sudah juara langsung mempersiapkan kejuaraan berikutnya. Pemerintah dan GNPF-MUI yang semula berseberangan akhirnya duduk bersama untuk mencari titik temu demi kepentingan yang lebih besar. Sevel yang semula sering menjadi contoh inovasi dalam kasus-kasus bisnis akhirnya pun tumbang. Ya, tidak ada bapak final dalam kehidupan.

Semua berubah, maka sungguh aneh apabila ada orang yang enggan diajak untuk berubah. Meski dimasa lalu kita luar biasa, banyak prestasi yang diukir, namun bila kita enggan berubah maka perlahan namun pasti kita akan punah. Jadi selalu ingatlah pilihan: “berubah atau punah?”

Bagaimana agar kita berubah ke arah yang tepat? Menurut saya, ada beberapa yang perlu Anda pertimbangkan untuk menjadi dasar perubahan. Pertama, tentukan apa yang Anda perjuangkan dan keahlian apa yang perlu Anda asah untuk mewujudkan yang Anda perjuangkan. Saya ingin melahirkan banyak trainer, entrepreneur dan leader yang berkarakter, maka semua keahlian yang berkaitan dengan hal tersebut terus saya asah tanpa mengenal lelah. Hidup sangat singkat, tidak cukup waktu untuk menguasai banyak hal, fokuslah pada apa yang Anda perjuangkan.

Baca Juga  Manusia Tanggung

Kedua, aktifkan panca indera Anda untuk menangkap perubahan yang terjadi. Banyak mendengar, membaca, mengamati dan merasakan trend perubahan yang terjadi. Saya banyak tahu perubahan justeru karena sering mendengar cerita anak saya, mengamati perkembangan social media dan merasakan banyak hal yang terjadi di sekitar kehidupan saya.

Ketiga, terlibatlah dalam perubahan. Dari berbagai perubahan yang ada cobalah ikut salah satunya. Bila ternyata salah, perbaiki. Bila ternyata gagal, ulangi. Bila ternyata kurang tepat segera ganti. Mencoba sesuatu yang baru memang punya tantangan tersendiri, buang rasa takut mencoba dan buang rasa malu untuk terus bertanya dan belajar.

Selama hayat masih dikandung badan, tidak ada babak final. Kita perlu terus menyiapkan diri dari bapak final yang satu ke babak final yang lain. Dan biarlah bapak final berakhir saat hidup kita memang sudah final, siap menyatu dengan tanah. Siap berubah?

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 * 2 = ?
Reload

Site Footer