Banyak orang yang bekerja tetapi tersiksa. Anehnya, hal itu bertahan sangat lama. Mereka rela hidup menderita setiap hari. Selain membuat mereka sulit berkembang, kerja mereka berpeluang tidak dicatat sebagai ibadah. Mengapa? Karena mereka bekerja tidak tulus ikhlas. Akhirnya, penghasilan tak kunjuang meningkat, pahalapun tak mereka dapat. Rugi dunia dan bisa menyesal di akhirat.
Hidup itu singkat, nikmatilah kehidupan dunia sekaligus sebagai bekal untuk kehidupan nanti. Hal yang paling mendasar untuk mendapatkan keduanya, bekerjalah dengan benar dan lakukanlah ikhlas karena-Nya. Selain itu, agar hidup semakin nikmat dan enjoy pilihlah aktivitas yang memenuhi tiga kriteria berikut.
Pertama, lakukanlah sesuatu yang Anda cintai. Temukanlah berbagai aktivitas yang benar-benar Anda cintai dan juga tak melanggar ketentuan-Nya. Anda sangat enjoy saat mengerjakan hal itu. Anda begitu menikmati bahkan rela bekerja hingga larut malam tanpa banyak keluhan.
Sang Maha Pencipta menciptakan kita dengan berbagai talenta yang berbeda. Setiap kita pasti mempunyai aktivitas yang kita cintai. Temukanlah. Saat Anda sudah menemukannya, sejak saat itulah sebenarnya Anda sudah tidak bekerja tetapi menjalankan hobi. Nikmat, asyik dan membahagiakan.
Kedua, kuasailah. Sesuatu yang Anda cintai haruslah dipupuk. Bagaimana cara mempupuk cinta dalam hal pekerjaan atau aktivitas? Anda berusaha terus untuk menguasai pekerjaan itu hingga benar-benar ahli. Bahkan Anda rela mengeluarkan investasi untuk terus menerus meningkatkan kemampuan di bidang yang Anda tekuni.
Ketiga, menghasilkan. Melakukan sesuatu yang Anda cintai dan kuasai tanpa hasil akan membuat Anda kehabisan “bahan bakar”. Anda harus mengidentifikasi hasil apa saja yang Anda peroleh saat mengerjakan hal itu.
Tidak semua jerih payah Anda menghasilkan uang atau harta. Boleh jadi menghasilkan nama baik, intangible asset dan jangan lupa tentu mengasilkan pahala. Agar Anda terus semangat dan bergairah maka Anda harus tahu persis hasil-hasil apa saja yang Anda peroleh jika menekuni hal itu.
Apakah pekerjaan dan aktivitas sehari-hari Anda sudah memenuhi 3 hal tersebut di atas? Bila belum, segeralah lakukan taubat profesi. Beralihlah melakukan sesuatu yang Anda cintai, kuasai dan menghasilkan. Siap? Segeralah!
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
36 comments On Taubat Profesi
saya kira isinya kali ini guyon lagi ternyata serius, pak. hehehe..
jadi saya harus baca ulang supaya paham.
salam dari malang. 🙂
Lelah adalah bekal,terimakasih kek,tulisan kakek akhir2 ini begitu membantu saya 🙂 salam sukses mulia
Sama2 ya, bila manfaat silakan disebaluaskan, he3x
Artikelnya bikin semangat pak. Semangat juga utk menambah ilmu utk support bisnis sy yg mudah dan menghasilkan 🙂
Top bu Lani, buktikan wanita pun bisa menjadi pebisnis hebat. Salam SuksesMulia
Siap…alhamdulillah sudah menemukan sesuatu yg dicintai. Masih dalam proses menguasai. Terima kasih masukannya Kek Jamil
TOP. Jangan jadi tukang mengeluh, rugi dunia akhirat.
banyak mengeluh malah bikin capek hati,.. mending tingktkan skill dengan banyak belajar
banyak mengeluh malah bikin capek hati,.. mending tingktkan skill dengan banyak belajar,.. terima kasih kek sarapan ilmunya,..
selalu ditunggu artikel Inspiratf di pagi hari mas
Terima kasih kang, salam SuksesMulia
terima kasih kang sangnat menginspirasi…. semoga ada lagi dan lagi …
alhamdulilah yg pertama saya bisa jlni,mdh2an untk yg ke dua dan ke tiga bisa menyusul mhn doa nya aja kek
Terima kasih atas Postingannya Kek..
Semoga selalu dalam keberkahan..
hampir sama dgn sama yg sebelumnya..tapi dgn tujuan akhir yg beda ya pak…rugi kalau mengisi hidup ini untuk menderita…Luar biasa…SEMANGAT
Bagaimana cara menemui pekerjaan yang benar-benar kita cintai pak Jamil?
Tq kek buat inspirasi, bikin hidup terus bersemangat
Dalam melakukan pekerjaan, banyak orang yang tidak melakukan hal ini : mencintai, menguasai dan akhirnya menghasilkan.
Ayo lakukan TOBAT PROFESI. Segera…
Bagus Kek, kalau kaya gini semua Indonesia cepet majunya… Kek, kasih bocoran dong untuk menentukan point yang pertama, kadang terlalu banyak pilihan…
Tulisannya jadi membuka mata pak dan melegakan hati untuk semangat kerja
Terima kasih pencerahannya Mas Jamil, sangat penginspirasi dan mnyuntikkan semangat tuk terus berprestasi pd jalur yg disenangi & dikuasai … salam sukses mulia …
alhamduliilah….
merenung apakah sdah sesuai dengan apa yg dicintai…dipelihara, dipupuk dan menghasilkan utk kebaikan dunia akhirat…
salam suksesmulia
Mantap bgt artikelnya , menginspirasi utk memperbarui cara pandang berprofesi…..
Inspirasi segar…
Semoga kita semua bisa memiliki Perkerjaan yang Benar sesuai kemauan kita.
Salam SuksesMulia!
Selamet Hariadi
bang, kejadian di atas sama sperti kasus saya… sya merasa masih sanggup pindah jurusan (masih kuliah bang 🙂 ) ke jurusan yg sy cintai slma ini.. apkh sy hrus cpat2 tobat profesi (hijrah)?
Temukan kentera jiwa, puaskan dahaga pencarian
membuka mata hati dan pikiran untuk menjalani hidup dengan lebih baik bukan sekedar rutinitas
P jika kita mau lakukan taubat profesi tp pada saat itu jg kita menjadi tumpuan keluarga, gimana?
P jika kita mau melakukan taubat profesi tp saat itu jg kita menjadi tumpuan keluarga shg ada keraguan, apa yang harus kita lakukan, mohon pencerahan. Terima kasih
Alhamdulillah.. udah 5 bulan banting stir profesi.. sekarang jauuuuhhh lebih bahagia.. lebih punya waktu buat suami dan anak..
Semoga bisnis yang sekarang tambah besar dan maju pesat juga bisa diwariskan, Aamiin..
Saya bantu mengaamiini ya bu…
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ 🙂
Salam Super Mulia_!!!
@npindh
ง^•^ง
ALhamdulillah,, hari ini saya bisa ngambil keputusan resign dan segera beralih profesi…..
Bahagiaaaaaaaaaaaa
luar biasa……..sangat inspiratif….tantangan buat yg tidak ingin biasa2 saja. Thank’s
Menggugah, sangat bermanfaat pak, izin share
Taubat kek, bungkus. Gak pake nunda. Gali potensi diri asah sampai tajam.
segera tobat profesi … biar cepat jadi expert:)