Selasa, 27 Maret 2012, saya baru tiba dari Surabaya dan langsung menuju Metro TV untuk tapping acara Democrazy yang akan tayang Kamis, 29 Maret, pukul 21.30. Saat menunggu di studio 3 saya dapat kabar bahwa bapak saya tertabrak motor di Lampung. Mendengar kabar itu usai acara saya bergegas ke bandara mengejar pesawat ke Lampung.
Setibanya di Lampung segera saya menuju rumah sakit di mana bapak dirawat. Di rumah sakit puluhan tetangga orang tua saya sudah menunggu.
Rombongan penjenguk terus berdatangan silih berganti melihat kondisi bapak. Ruangan VIP di rumah sakit itu dipenuhi para tetangga hingga pukul 23.00 malam. Sebenarnya saya agak keberatan dengan tamu yang begitu banyak dan tiada henti. Namun ibu saya berkata, “Mil, kebiasaan orang kampung beda dengan orang Bogor, ya begini kehidupan orang kampung tidak usah di ubah-ubah.”
Mendengar penjelasan ibu, saya hanya terdiam. Bapak sayapun tidak merasa keberatan dengan kondisi ini. Akhirnya saya mengalah mengikuti budaya yang menurut saya tak sesuai dengan logika saya.
Bila saya sakit biasanya hanya ditunggu istri saya atau bahkan malah istirahat sendirian di rumah sakit. Namun, tadi malam yang nunggu bapak ada 7 orang termasuk saya. Saat malam tiba lomba “ngorok” pun tak bisa terhindarkan. Mau tak mau, sayapun ikut menikmati suasana itu.
Banyak hal dalam pergaulan dan kehidupan ini ternyata tidak semua bisa menggunakan logika. Salah satu contoh yang selalu saya ingat adalah ihwal kentut alias buang angin yang membatalkan wudhu. Ketika batal sholat karena kentut, ketika berwudhu lagi, bukankah kita tidak membasuh sedikitpun tempat kentut itu?
Kesimpulannya, untuk sahnya ibadah dan juga demi akrabnya sebuah pergaulan ternyata tidak semuanya harus menggunakan logika…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
16 comments On Tak Semua Hal Bisa Pakai Logika
Innalillahi wainna ilaihi rojiun,,,
Semoga Bapa nya cepet disembuhkan oleh Alloh ya Pa JA..
Memang tidak semua Hal bisa pake logika,mungkin sebagai contoh yang lain juga,, ketika kita sakit kepala tapi kenapa harus (maaf) pantat yang di suntik,,, hehehe (bener ga yaa)
ada hikmahnya juga ternyata yaa,
kehidupan memang penuh hikmah,,
Salam SuksesMulia
Nova
JayaBerkah
syafakallah, smoga Ayahanda kek jamil lekas sembuh
Orang baik selalu dikelilingi oleh orang baik pula, begitu pula yg dialami ayahanda bp. jamil..dalam kondisi sakit banyak sedikitnya yg berkunjung menunjukan pergaulan ayahanda bp. jamil yg cukup luas dan disenangi..ada di tempat saya, seorang bapak yang secara kasat mata tidak pernah bergaul (mungkin krn sifat pendiamnya dan tidak banyak omong), ketika wafat banyak sekali yang menyolatkan dan mengunjungi rumahnya untuk ta’ziyah, orang2 sekitar sempat terhenyak dan keheranan…makamnya-pun dikelilingi oleh makam orang2 shaleh (para kyai terkenal di daerahnya)…subhanalloh…jadi benar “Tak Semua Hal Bisa Pakai Logika..”
yang paling sering terdengar CINTA,,
sing : “Cinta ini kadang kala tak ada logika” (Agnes Monica :D)
All that’s right Pak Jamil:).. Semoga kakek Ahmad Zaini lekas sehat, Aamiin.
Ikut Mendoakan ya Pak Jamil, Semoga Bapak Pak Jamil Allah Beri Kekuatan dan Kesembuhan. Amin…
Biasanya saya jam 21:00 sudah tidur,
tapi kamis tgl 29 maret besok saya usahain nonton acara Guru. *minum semerbakcoffee dikit kali ya*
semoga Allah beri kesembuhan ya pak untuk bapaknya.. Al fatihah..
salam, @Rwannov
Semoga Ayahanda Pak Jamil Cepat Sembuh.. Amiin.
saya merasakan yang Pak Jamil rasakan. karena saya tinggal di lampung. bukan karena tinggal di lampungnyam, namun ada hikmah besar dari tulisan bapak..saya sering terlalu saklek..padahal tidak semua hal harus saklek.
terimakasih banyak pak..
sukses dan sehat selalu…!
Memang ketika wudlu kita tdk membasuh tempat kentut. Tp bukankah ketika kita kentut dan diketahui orang lain muka kita yang merah padam??? Nah sebab itulah yg perlu dibasuh ketika wudlu, nuwun
semoga ayahnya cepat sembuh ya mas.. sukses selalu… nice thought
subhanalloh! pertama saya salut dgn berbaktinya oom jamil. kedua salam hangat buat tetangga yg memiliki buadaya yg mengagumkan.
terkadang kampungan malah lebih melegakan
Semoga Ayahanda Pak Jamil lekas sembuh ya.
Semoga lekas sembuh ya..amin!
Dan benar kek, kalau pake logika smua bisa pusyinggg… :s
izin copas abis ya kek ^_______^ *matiide 🙁 lagi ngrasain hal yang sama…
Semoga ayahanda cepat sehat kembali ya Pak Jamil..