“Ceritakanlah mimpi-mimpi kalian!” gugah salah seorang dari keempat pemuda yang tengah duduk tak jauh dari rumah suci Ka’bah. Sebagaimana remaja pada umumnya, mereka juga memiliki mimpi, visi, dan cita-cita di dalam hidup mereka. Mulailah Abdullah, pemuda pertama mengangkat suara. “Aku ingin menjadi pemimpin yang menguasai seluruh daerah Hijaz.” Mus’ab, saudaranya, tak mau ketinggalan. Ia juga menggaungkan mimpinya, “Aku ingin menguasai dua wilayah Irak.” Pemuda ketiga, Abdul Malik menyusul, “Jika kalian berdua merasa puas dengan mimpi itu, maka mimpiku adalah menguasai seluruh dunia, menjadi seorang khalifah…”
Pemuda terakhir, Urwah, diam seribu bahasa. Tiada berucap satu patah kata. Lantas ia berkata, “Semoga Allah memberkahi mimpi kalian. Mimpiku menjadi seorang ulama, sehingga manusia berbondong-bondong mengambil ilmu dariku. Lalu aku berhasil menjadi salah seorang dari penduduk surga…”
Waktu berjalan begitu cepat. Hingga Abdullah bin Zubair diangkat menjadi pemimpin besar. Ia telah melampaui mimpinya. Bukan hanya Hijaz, tetapi Mesir, Yaman, dan Irak telah ia kuasai. Begitu juga Mus’ab bin Zubair. Ia telah memeluk mimpinya menguasai dua tanah Irak. Adapun Abdul Malik bin Marwan, mimpinya telah terwujud. Ia menjadi seorang khalifah, berhasil menjadi raja dunia terbesar pada masanya. Sedangkan Urwah bin Zubair, ia telah menjelma menjadi satu di antara ulama besar Madinah. Manusia dari seluruh penjuru dunia berduyun-duyun datang untuk duduk berguru dengannya…
Beranilah bermimpi, kawan! Lihatlah bagaimana keempat pemuda itu dengan mimpi-mimpi hebatnya. Lalu dengan indahnya, semua mimpi-mimpi itu mampu mereka rengkuh bersama. Bermimpilah, karena dengan mimpi hidup akan lebih berarti. Bermimpilah, karena dengan mimpi kita akan bersemangat menjalani hari. Bermimpilah, karena tanpa mimpi manusia akan mati sebelum mati.
Mimpi adalah dobrakan atas segala keterbatasan. Tak peduli siapa kita, mimpi akan mengubah segala. Tiada manusia hebat menggapai prestasi dan kesuksesan yang cemerlang melainkan bermuara dari mimpi. Mimpi bagaikan sketsa, ibarat peta, yang akan senantiasa menyinari hatimu, menggerakkan langkahmu, meledakkan aksimu, memompa semangatmu. Hingga akhirnya engkau tersentah sadar, bahwa mimpi itu tak lagi semu.
Tanpa harapan, kita hanyalah menunggu datangnya kematian. Tanpa asa dan cita-cita, hidup kita tak lagi bernyawa. Karena itu bermimpilah.. Bermimpilah untuk duniamu.. Bermimpilah untuk akhiratmu.. Yakinlah, Tuhan mendengar mimpi-mimpimu, melihat langkah nyatamu, dan memudahkan jalan menuju mimpi-mimpi itu.. Tak ada alasan lagi, untuk tak berani bermimpi! Dan tak ada alasan lagi, untuk tak beraksi merajut mimpi menjadi pasti!
Umar bin Abdul Aziz mengisahkan, “Aku pernah bermimpi untuk menikahi Fathimah, putri khalifah. Aku pun menikahinya. Lantas aku bermimpi untuk menjadi seorang pemimpin. Akhirnya aku menjadi gubernur di Madinah. Lalu aku pun bermimpi menjadi khalifah. Kemudian aku pun ditunjuk sebagai khalifah. Dan sekarang, aku bermimpi menjadi penghuni surga. Aku berharap mimpi itu juga terwujud seperti mimpi-mimpiku sebelumnya..”
Tulisan dikirim oleh Roni Nuryusmansyah
13 comments On Tak Ada Alasan
yang tidak punya impian, berarti sebenarnya sudah menjadi mayat hidup… buang aja ke laut… mimpi itu gratis. kenapa tidak berani bermimpi? sedang Tuhan sudah memberi kita otak, tubuh yang lengkap, bumi yg luas, udara segar yg gratis, dan imajinasi yg bebas… tinggalkan memanfaatkan secara maksimal.. kalau tidak berani juga, mati aja sekalian dr sekarang.. karena hidup sudah selesai sebelum nyawanya pergi.
Memang “tidak ada alasan” untuk jadi mayat hidup 🙂
Terima kasih banyak mas, karena sudah mem-posting tulisan saya di website yang keren ini. Yang itu artinya memberi kesempatan bagi saya untuk berbagi lebih banyak lagi.
Semoga Allah menjaga mas Dian.
Aamiin. Terima kasih mas, ternyata ada juga orang yang masih mau mendo’akan saya. hehehe.. :). Ayo Sikat terus, tak ada alasan untuk berhenti menulis
yupz dengan bermimpi maka hidup menjadi lebih berwarna warni penuh semangat dan keceriaan menjalaninya…temukan passion yang sesungguhnya agar dirimu tak lelah berjuang untuk mencapai mimpi2mu….
ngomong2 soal passion…segera baca hingga tuntas buku ON grandpa jamil…di jamin insyaAllah lgs ON segala2nya….
salam sukses mulia…
Luar biasa ceritanya sangat menginspirasi….
Hayok kita sama-sama mulai bermimpi dan mulai berbuat serta jangan lupa bersamai dengan do’a…
Salam Semangat…!!!
@ludwinardi | http://ludwinardi.com
Sip, mari kita raih mimpi dengan menyadari bahwa diri ini tak bisa memeluk mimpi kecuali dengan izin dari Ilahi.
Semangat!
Semangat, merajut lagi mimpi2..cita2…
Bismillah, atas izin Allah, smoga saya dimampukan..
Aamiin
Terima kasih Pak, atas tulisan inspiratifnya.
Biar enak dan bisa kenal, sebaiknya tampilkan foto pribadi
Maaf, kek.
Saya sudah meminta uzur kepada mas Dian terkait tidak bisa menampilkan foto beserta alasannya. Sekali lagi, saya minta maaf.
Bagus ceritanya…kalau bermimpi jangan tanggung2 biar semangat meraihnya….toh gak ada yg salah dengan mimpi..tinggal bagaimana kitanya aja,merubah mimpi itu menjadi kenyataan…tentunya dengan ikhtiar dan doa…#salam semangat.
Mimpi….langkah pertama menuju sukses dunia dan akhirat.
bermimpi besar…jangan biarkan para pencuri impian melemahkan usahamu meraih mimpi besar…