Usai memberikan Seminar Exponential Leader kepada para Pimpinan Setjen Kemendikbud di Grand Mercure Bandung, saya diajak nonton film 212 The Power Of Love. Sebenarnya, saya pernah diundang oleh Produser Film tersebut, Kang Erick Yusuf untuk hadir di gala premiere film tersebut di Jakarta beberapa waktu yang lalu, namun saya berhalangan hadir.
Film ini bisa dilihat dari berbagai sudut padang karena mengajarkan banyak value yang bisa kita petik. Saya akan berbagi dari salah satu sudut pandang yang saya pahami dalam film tersebut yaitu Success Trap (Jebakan Kesuksesan). Rahmat yang memerankan sebagai jurnalis dari majalah terkemuka dalam film ini merupakan alumni Harvard. Ia sangat keras kepala, merasa lebih hebat, merasa lebih pintar dibandingkan dengan yang lain.
Keberhasilan Rahmat memperoleh beasiswa tanpa bantuan orang tuanya, semakin membuat pemuda asal Ciamis ini merasa bahwa peran orang tuanya sangat kecil dalam kehidupannya. Untuk itu, ia tidak merasa merasa bersalah meski sudah 10 tahun meninggalkan Ciamis tanpa pernah menengok kedua orang tuanya. Ia baru pulang setelah mendapat kabar dari teman bermainnya saat ia kecil, bahwa ibunya telah meninggal dunia.
Ya, Success Trap membuat orang sulit menerima nasehat, saran, pendapat dan feedback dari orang lain. Dan hal ini membuat orang tersebut sulit mendapatkan pelajaran dari sekitarnya serta sulit mendapat curahan hidayah dari Allah swt. Dan yang membuat seseorang bisa keluar dari jebakan success trap adalah persahabatan yang tulus, lingkungan yang positif, kecintaan orang tua dan juga hadir dalam moment-moment penting yang terjadi di sekitar kita.
Di era yang berubah begitu cepat seperti saat ini (eksponensial), success trap bisa membuat kita tertinggal, karena success trap itu tentang keberhasilan, kesuksesan dan kehebatan masa lalu. Sedangkan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah terus menerus melakukan perbaikan diri dan mampu merancang masa depan untuk menghadapi perubahan zaman.
Success trap telah menjerumuskan banyak orang, dari Firaun, Qorun, Abu Jahal, hingga tokoh-tokoh masa kini. Untuk itu waspadalah dengan success trap, karena itu akan menjerumuskan dan merugikan Anda, apalagi bila Anda seorang pemimpin.
Selamat menonton film 212 The Power Of Love. Ambil banyak hikmah yang tersebar dalam film tersebut.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
1 comments On Success Trap dalam Film 212 The Power of Love
terimakasih reviewnya pa Jamil. Jadi pingin nonton hehe ..