Suasana Hatimu Memancarkan Energi

Suatu ketika istri saya berkata “Mas Jamil lagi marah ya? Saya takut.” Padahal ketika itu saya tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya saja, suasana hati saya memang sedang gelisah, khawatir dan tidak nyaman atas kejadian yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, kejadiannya di tempat yang terpisah. Suasana hati ternyata memancar keluar melalui wajah dan bahasa tubuh.

Kejadian ini mengingatkan saya atas obrolan saya dengan salah satu guru kehidupan saya. Guru saya menyampaikan, beberapa psikolog dari Universitas Padjajaran Bandung melakukan kajian (riset) tentang suasana hati orang-orang yang tinggal (rumahnya) di dekat polisi tidur (penghalang jalan). Ternyata, suasana hati orang yang tinggal di rumah dekat polisi tidur, sering dilanda kegelisahan dan kecemasan.

Mengapa? Karena orang-orang yang berkendara dan melewati polisi tidur tersebut merasa terganggu dengan adanya penghalang jalan tersebut. Suasana hati para pengendara yang tidak nyaman ternyata memancar atau menular kepada orang-orang yang tinggal di sekitar rumah tersebut.

Kondisi tersebut di atas, secara ilmiah disebut vibrasi atau getaran energi. Sehingga para pakar dan praktisi bisnis meyakini bahwa suasana kantor yang dipenuhi suasana emosi yang negatif akan menurunkan produktifitas dan kebahagiaan karyawannya. Sebaliknya, saat suasana hati karyawan positif maka semangat kerja meningkat, suasana kerja bergairah dan produktivitas bisa melesat.

Suasana hati ini ternyata sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita ucapkan dan apa yang kita lakukan. Rezeki akan mendatangi orang-orang yang getarannya positif dan menjauhi orang-orang yang getarannya negatif.

Hal ini sejalan dengan teori “Broken Windows”  yang  pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan sosial James Quinn Wilson dan George Lee Kelling dalam artikelnya yang berjudul ‘Broken Windows’ pada majalah The Atlanctic Monthly yang dimuat pada bulan Maret 1982.

Baca Juga  Di Balik Ketidaktahuan

Pesan dari teori tersebut intinya adalah jedela kaca yang pecah atau rusak bila dibiarkan akan mengundang kejahatan yang lebih besar. Apabila ingin menurunkan angka kejahatan, sesuatu yang terlihat tidak rapi, rusak, acak-acak perlu segera dirapikan dan diperbaiki.

Jendela yang pecah atau rusak ibarat suasana hati yang negatif, apabila dibiarkan akan mengundang hal yang negatif datang mendekat kepada kita. Maka usahakan selalu agar suasana hati kita positif, karena itu bisa mengundang hal yang positif datang silih berganti tiada henti.

Nah, bagaimanakah suasana hati Anda saat ini?

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Founder Kampoong Hening

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer