Banyak hal yang bisa membuat kita mengalami stres (tekanan pikiran dan hati). Saat stres, yang muncul adalah kegelisahan, kegundahan, dan ketidaknyamanan. Apabila itu berlangsung lama kita bisa menjadi orang yang mudah emosi, pemarah dan sangat tidak rasional. Setiap orang pasti pernah stres, termasuk saya, mulai dari yang ringan hingga yang kronis.
Saat ini salah satu penyebab stres adalah membaca time line twitter para pendukung calon presiden yang sangat fanatik. Mereka saling menyerang dengan bahasa yang kasar bahkan terkadang berlebihan. Bukan hanya akun orang biasa, orang-orang yang sebelumnya cerdas dan santun serta berpendidikan juga terbawa saling mencela dan menghina.
Belum lagi berita di televisi yang sangat mencolok. Ada televisi yang mendukung kandidat nomor satu, ada pula televisi yang habis-habisan mendukung kandidat nomor dua. Karena dukungan yang berlebihan ini ada beberapa orang yang jenuh dan justru beralih mendukung kandidat yang lain. Sesuatu yang berlebihan memang tak baik.
Melihat fenomena ini, banyak dokter dan psikolog yang SMS dan mention akun twitter ke saya dengan bahasa yang senada. “Pak, membaca twitter dan facebook serta menonton berita di televisi saat ini pasti banyak orang yang stres dan bingung. Yang lebih parah mereka stres tapi tidak sadar. Tolong bantu ingatkan, pak.”
Alhamdulillah, saya termasuk yang menyadari bahwa semakin sering membaca status twitter para pendukung yang fanatik akan membuat saya stres. Maka, untuk sementara waktu, saya tak mengikuti time line mereka di twitter. Begitu pula berita yang berlebihan tentang kandidat salah satu presiden di televisi yang membuat saya “muak” menontonnya, sehingga sementara ini saya tak mau menonton berita yang berhubungan dengan kandidat presiden.
Jangan biarkan sampah-sampah informasi masuk ke dalam pikiran dan hati Anda karena itu akan merugikan Anda. Waspadalah, semakin banyak sampah informasi yang ada di dalam diri kita akan membuat pikiran tidak jernih dan hati kita semakin sakit. Bila hal itu terjadi, pada hakikatnya kita stres tapi tidak kita menyadarinya. Mari kita jauhkan negeri kita dari bencana stres nasional. Setuju?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
16 comments On Stres Nasional
Setuju banget kek Jamil. Jd nggak banget deh klo ada acara tv yg memberitakan ttg capres…
Setuju banget kek Jamil. Jd nggak banget deh klo ada acara tv yg memberitakan ttg capres…
Mending nyimak tulisan kek Jamil aja yg pasti Super KerON 🙂
Hehehe. SyukrON
afwan kek 🙂
Betul banget, Pak. Sy sampai sakit perut kl baca timeline twitter. Apalg teman sy timses salah satu capres. Luar biasa kl sdh komen. Semga semua bisa mengendalikan diri, tdk memancing emosi massal.
Hayo sebagai teman tugasnya mengingatkan 🙂
Alhamdulillah……syukur masih ada yg selalu mengingatkan…
betul KEK Jamil….makanya sy skrg jarang lihat berita….lebih asyik baca webnya Kek Jamil….
Asyik, silakan disebarluaskan 🙂
Pilih yang paling sedikit mudharatnya kek, jangan stres.. Have a nice Monday 🙂
Ada pilihan ke 3, 4 dst khan ya? Hehehe
setuju kek, orang cerdas dan santun mestinya tidak buang “sampah” sembarangan
Kata-kata yang menarik mas
kata-kata nyeleneh yang aku update di twitter pagi ini ya kata-kata mas ali samsudin ini 🙂
Betul kek jamil,sy setuju. Jaga kebersihan pikirandn hati dari. “Sampah”informasi,jika tidak, kita yang merugi.
Mantaft makasi kek Jamil, syukron..
Sy salah satu org yg jd males ntn tv krn berita’y soal capres trus, bikin. Sy pusing liat org” yg sll cr muka sm rakyat s’indonesia
Mendingan sy buka youtube’y ustad felix siauw, bnyk manfaat’y bwt sy hehehe..