Akhir-akhir ini, saya sering diundang di acara kick off berbagai perusahaan. Sebelum saya memberikan inspirasi bagi pimpinan perusahaan tersebut, saya biasanya ikut mendengarkan presentasi dari pimpinan tertinggi perusahaan itu. Ada yang presentasinya dipenuhi angka-angka pencapaian tahun sebelumnya dan angka-angka target yang hendak dicapai tahun berjalan.
Ada pula, pimpinan yang menyajikan hanya sedikit angka namun banyak menyajikan cerita dan kisah dibalik angka-angka tersebut. Kira-kira menurut Anda mana yang presentasinya lebih menarik? Mana yang mudah dipahami? Mana yang berpeluang besar mencapai target?
Karena saya berada di ruangan itu, saya bisa merasakan dan membedakan energi peserta. Ternyata, presentasi bisnis yang disertai cerita jauh lebih menarik dan berenergi serta mudah diingat oleh peserta termasuk saya. Saya pun akhirnya penasaran mencari tahu tentang kekuatan story telling dalam bisnis.
Cerita ternyata mempunyai banyak kekuatan yang dahsyat untuk menggerakkan bisnis. Mengapa cerita punya kekuatan? Ada beberapa alasan. Pertama, cerita membuat sang pendengar dan pencerita memiliki gelombang yang sama atau satu hati. Apabila digunakan dalam penjualan akan memudahkan closing, apabila digunakan dalam presentasi bisnis membuat banyak orang lebih bersemangat
Kesimpulan di atas adalah hasil dari riset yang dilakukan oleh Greg J. Stephens, Lauren J Silbert dan Uri Hasson dari Princeton University.
Kedua, cerita bisa mengubah perasaan, sikap dan perilaku dengan cara yang sangat halus. Mengapa ini bisa terjadi? Karena saat cerita yang ditampilkan sang pencerita tepat, akan membuat audience memproduksi tiga hormon yang dominan yaitu hormon cortisol, oxytocyn, dan dopamine.
Hormon cortisol membuat para pendengar fokus kepada pencerita dan mendengarkan sepenuh hati. Hormon oxytocyn yang sering disebut hormon cinta memunculkan empati dan membuat pendengar fokus pada cerita dan sang pencerita. Sementara hormon dopamine akan membuat sang pendengar lebih optimis dan terdorong untuk action.
Ketiga, cerita 22 kali lebih diingat dibandingkan data dan angka. Kesimpulan ini adalah dari Jennifer Aeker, seorang profesor marketing dari Stanford University. Apalagi untuk orang Indonesia, cerita, dongeng, kisah adalah hal yang sangat dicintai orang Indonesia. Untuk itu tontotan, sinetron, sandiwara lebih sukai dibandingkan diskusi ilmiah yang menyajikan angka dan data.
Saatnya Anda membangun bisnis dan karir dengan kekuatan cerita, Anda menjadi story teller atau pencerita yang bisa membunyikan angka menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan mempunyai kekuatan untuk menggerakkan tim Anda. Selamat mencoba.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
23 comments On Story Telling Dalam Bisnis
Thanks babe
Sama-sama
Thanks babe
Sama-sama
Masya Allah…Tulisan yang bnr2 Gurih buat sarapan pagi ini….
Mau khusus belajar story telling aahh agar bs jago story telling kayak Gurunda….
*Salam Kangen, long time no see
Ayo ngobrol2…
Barakallaahu fiikum
Alhamdulillaah saya memulai melakukannya.
Betul, lebih mengena, itu kata tim yang mendengarnya.
Baik dalam organisasi formal (kantor), maupun sosial (RW, Masjid, kelompok pengajian)…
Tantangannya adalah mencari koleksi cerita yang bisa ditiru. Paling enak ya cerita pengalaman yang similar dengan topik yang akan dipresentasikan.
Terima kasih, Pak JAMIL
Good Job. Ngalam memang nerek
Nice story Pak… izin mempraktekkan ilmunya??
Silakan dipraktekkan…he3x
ilmu baru ini >> cerita 22 kali lebih diingat dibandingkan data dan angka. Kesimpulan ini adalah dari Jennifer Aeker, seorang profesor marketing dari Stanford University.
Terima kasih kek 🙂
PR beratnya… meramu cerita dalam data hiks hiks hiks… itu yang agak susah kayanya 🙁 🙁 🙁
Bila dilatih bisa mas…yuks latihan
Terimakasih kek, sangat menginspirasi, ketika pembicara memaparkan kisah, kita merasa ikut hanyut dalam kejadian, dan tidak terasa kita akan tertawa terbahak bahak atau menangis haru
Betul, akur…
Thanks sharenya Pak Jamil.
Insightnya ngena banget… gelontoran data tanpa kemasan emosional hanya akan diingat sekilas dan tidak nancap di hati. Storytelling ternyata bisa ubah itu semua!
Saya akan praktekkan di Avenew Indonesia. Jazakallah
Asyik…Project Management jadi semakin keren
Barakallahufiikumm kek share nya, InsyaAllah langsung dipraktekin. Salam kenal dari dimas di Bandung. Alumni STC 20. ?✌
Apa kabar kang?. Bandung aman?
Masya Allah….
Story telling….
Berkisah …. sangat menyenangkan….
Mendengar kisah super sangat menyenangkan…
???
Ayo perbanyak cerita…
Assalamualaikum Om Jamil Azzaini….
Om mau tanya dong, buku om yang mengupas tuntas tentang story telling atau copywriting untuk menunjang bisnis yang judulnya apa ya om ??
Terima kasih,
Nadhil
Pingin ikut kubik leadership. Gmn caranya?
Salah satu ilmu bisnis yang saya ingat selalu dan juga selalu dipraktekin meski belum sempurna adalah story telling ini.
Dan memang benar ya pak, amat sangat mempengaruhi 🙂