Sosok Move On

Share this

moveon1Di sekitar kita banyak orang yang luar biasa, walau mungkin sosoknya tidak diketahui banyak orang. Boleh jadi dia dulunya bukan siapa-siapa namun akhirnya menjadi tokoh masyarakat. Atau, dulu kehidupan orang ini terpuruk namun kemudian bangkit dan tumbuh lebih maju.

Mereka adalah sumber inspirasi. Pengalaman dan perjalananan hidupnya bisa kita jadikan suri tauladan.

Tauladan tak harus datang tokoh dunia atau nasional, tauladan itu ada di tengah-tengah kehidupan kita. Begitu nyata dan begitu dekat.

Saya yakin Anda kenal dengan orang-orang seperti itu. Silakan Anda berbagi kisah mereka atau mungkin kisah Anda sendiri melalui website ini –tuliskan di bagian komentar artikel ini. Pengirim tulisan/komentar yang terpilih akan saya hadiahi buku keenam saya yang berjudl “ON”. Insya Allah bukunya terbit akhir Maret 2013.

Banyak orang yang berubah menjadi jauh lebih baik karena membaca atau belajar dari kisah orang lain. Saya berharap kisah yang Anda tulis menginspirasi banyak orang. Selamat berbagi…

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Keterangan foto:

Saya berfoto dengan (patung lilin) aktor film kung fu Donnie Yen yang memerankan sosok Ip Man dalam film berjudul sama. Ip Man adalah ahli beda diri kung fu alirang Wing Chun yang sangat disegani.  Bruce Lee pernah menjadi muridnya ketika ia tinggal di Hong Kong. Melalui film-film Bruce Lee kung fu dikenal dan terkenal di seluruh dunia hingga sekarang.


TBC


Baca Juga  Maafkan

90 comments On Sosok Move On

  • Gak nyangka kalau mas Jamil penggemar film kung fu sampai nyempetin foto bareng Donnie Yen di Hong Kong… “Your kung fu is very good, master!”

  • Itu di the peak y pak

  • Hehehehe, Kungfu itu filofinya dalam om Imam. Ayo cerita inspirasinya dinanti. Salam SuksesMulia

  • Sy pny tetangga namanya bpk&ibu H.Hibah.Mrka klrga asli Madura.Sejak pndh ke Bali puluhan thn lalu mrk hdp sengsara.Dr mulai dagang rongsokan,kain2 Bali,smpe tukang cuci baju,dll.Tinggalnya pun cuma di kmr kos yg bs dblg tdk cukup layak huni.Sy sllu ingat dg nasehat ibu haji…mbk hdp itu tdk blh digetuni,jgn dibikin berat,biarkan Allah yg mengatur semuanya.Kita cukup berusaha dtmbh…sholat 5 wktu,dhuha an jgn lupa tahajud setiap hari.Jgn lupa dg kewajiban kita lainnya pd Allah sprti puasa,dsb.
    Yg bikin sy kagum…walaupun saat ini mrka sdh diangkat derajat dunianya sm Allah.Hingga bs jd juragan kos2an…bpk haji msh setia dg pekerjaannya sbg tukang bakso gerobak!Yg hebat lg…setiap pak haji jualan tasbih tak prnh lepas dr tangannya.Dhuha pun tak prnh beliau lewatkan.Beliau pun rajin baca Al Qur’an tiap stlh sholat.SAYA LIHAT SENDIRI!!Subhanallah.Tp syg,bu haji sdh dipanggilNya bbrp bln lalu.

  • Kek, saya sendiri di SMA terkenal tukang bolos. Catatan absen di sekolah saya tidak masuk tanpa izin hingga 30 hari. Pastinya berapa saya lupa karena seringnya bolos. Bolos karena bermain bersama teman-teman di warnet, game center atau nonton film di bioskop. Hingga suatu hari, ayah saya dipanggil, dipermalukan di depan umum karena saya. Saya didakwa wali kelas saya saat itu, “Kamu tidak akan bisa lulus SMA!”.

    Pulang dari sekolah, ayah tidak marah, ibu tidak marah tapi kekecewaan terlihat di raut wajah mereka. Sejak itu saya menolak ajakan teman-teman sepergaulan, 3 bulan terakhir saya manfaatkan untuk belajar dan belajar. Perjuangan saya membuahkan hasil, saya lulus SMA meski nilai matematika saya pas-pasan! Hanya 0.5 diatas nilai minimum untuk kelulusan.

    Keajaiban doa orangtua saya tidak berhenti sampai di situ, saya berhasil lulus SPMB untuk masuk IPB. Alhamdulillah dakwaan tidak lulus SMA itu tidak terbukti dan hingga sekarang saya sudah menjadi pegawai tetap di salah satu bank syariah. Sekali lagi hingga sekarang saya bersyukur raut muka kecewa yang menyesakkan waktu itu kini sudah berubah jadi kebanggaan. Tidak pernah ada kata terlambat kan ya, Kek?

  • Menjadi populer memang memiliki daya tarik tersendiri. Namun hrus diingat, popularitas sesungguhnya tidak dicari lewat sensasi. Popularitas semestinya trlahir dri prestasi. Namun sblum meraihnya kta harus mengenal ilmunya. Bergurulah pda mereka yg berilmu. Sebab mereka yg populer blm tntu brilmu, dan mrka yg brillmu pun blm tntu populer. Itu kata kek jamil. 😉 sosok move on yg sya ambil, adlh sahabat saya sndiri brnama anggar. Saat dia SMA blh sja dia tdk populer. D bidng akdemisny biasa2, dimata tmmn2, ttangga dan guru mngkn tdk bgtu dikenal. Nmun kni dia sdh mmbrikan inspirsi krn move on nya. Skrng ilmu agamany jauh lbh tnggi dri sya, bhkn sya rutin sharing pdanya tiap mnggu. Dsaat tmn2 sbayanya sbuk dg zona nyamannya dia brhsil move on, tak mnghiraukan cibiran org wlau dsbut sok alim, sok baik, dsb. Cibiran itu tak mmbuat smngat dakwahnya ciut. Hal itulh yg mnginspirasi saya untk move on. Pljran yg sya ambil, kta blh sja tdk populer, tp jngn smpai kta tdk berilmu. Smpaiknlh kbenearan pda mrka, mskpun kbenaran itu blm terdengar oleh merka. Trima kasih. 🙂

  • ada seornag kyai di Malang Kek, Syaikh Sofyan Nur. Beliau ini ahli Qura’an dan pernah mendirikan banyak pesantren. untuk keilmuan luar biasa, karena lama belajar di saudi arabia. kesehariannya sangat sederhana baik dari pakaian ataupun kendaraan dan untuk pendidikan anak-anaknya sangat di perhatikan terutama masalah ahlaq dan agamanya. beliau bercerita, “saya tidak akan mewariskan harta kepada anak-anak, karena kalau anak saya baik mungkin harta itu menjadi bermanfaat tetapi kalau sebaliknya berarti harta yang saya wariskan menjadi sarana maksiat” untuk itu beliau selalu ingin mewariskan ilmu, terutama ilmu agama kepada anak2nya, karena dengan ilmu itu harta akan lebih mudah di dapat. tetapi kalau di wariskan harta ilmu belum tentu di dapat… ini saya dapat ketika berkunjung ke beliau di malang selalma 7 hari…

  • cerita saja y kek, bukan karena ingin mendapatkan reward dr kakek *tp klo dpt y alhamdulillah 🙂 * tp saya tertarik dgn bahasan ttg role model.. saya byk memiliki role model yg menurut saya patut utk dijadikan panutan, selain nabi kita muhammad saw.. yg pertama, mama.. beliau selalu memberikan yg tbaik buat anaknya, tidak mau meelihat anaknya susah, tidak mau memperlihatkan kesedihan dia kepada anaknya, hingga anak”nya sudah bekerja, beliau pun ttp tidak ingin membebani anaknya,, yg kedua, atasan” aku.. tiap kali aku pindah kerja, slalu ada sesosok yg aku rasa perlu dicontoh.. seorang atasan yg slalu memomong, membantu bawahannya, tidak membuat ada nya space dgn bawahan, tidak merasa paling pintar wlpn dia atasan kita, melindungin bawahannya, dan memberitahu dgn cara yg benar jika bawahannya melakukan kesalahan.. lain lage dgn atasan di tmpt kerja yg berbeda, yg saya ambil dr beliau ttg keikhlasan, kepercayaan, kejujuran.. bahwa sesungguhnya kejujuran adalah keyword didunia pekerjaan dan pergaulan.. lebih baik berteman dgn org jujur drpd org pintar.. ikhlas akan rezeki ygg didapat,, karna sesunggguhnya, smua makhluk di dunia ini sudah dijamin rezekinya oleh Alloh, tgl cara kita yg menjemput rezeki itu bagaimana.. alhamdulillah alloh slalu menempatkan saya dilingkungan yg penuh dgn org” baik.. btw, fotonya ekspresif bgt y kek.. 🙂

  • Halo Kek,

    Saya punya sosok move on nih kek. Beliau itu paman dari alm. Ibu saya. Namanya H. Kurnia, cerita beliau berdasarkan pada pengamatan saya. Subjektif memang, namun bagi saya, kisah beliau menjadi inspirasi tersendiri. Begini, beliau adalah adik alm. ibu dan memiliki aktivitas sebagai pedagang buah-buahan di Kota Sumedang. Namun, seiring perjalananya, beliau hampir tidak pernah mendirikan shalat dan selalu melaksanakan ritual sesajen setiap hari Kamis. Sungguh memang pemandangan yang tidak mengenakan, apalagi rumah tangga beliau selalu diwarnai pertengkaran. Untung saja, anak pertama beliau sebaya dengan saya, dan jika paman saya bertengkar, saudara saya tersebut selalu saya ajak main keluar rumah.

    Beranjak ke SMA, saya pindah keluar kota dan pada saat itulah proses move on terjadi. Lama tak jumpa, saat saya berkunjung ke rumah paman saya, sungguh saya menyaksikan pemandangan yang jauh berbeda. Rumahnya dihiasi banyak pernak-pernik penggalan ayat Quran. Tidak hanya itu, beliau pun sudah menunaikan ibadah haji beserta istrinya, dan tak lama beberapa tahun kemudian anak pertama beliau yang sebaya dengan saya juga pergi ke tanah suci.

    Kini, usahanya makin maju, anaknya meneruskan usaha dagang buah-buahan di pasar, sedangkan paman saya merambah usaha kebun. Boleh dibilang, paman saya merupakan anak yang paling berkecukupan di antara paman dan bibi saya yang lain. Jauh berbeda dengan kehidupan terdahulunya.

    Salam

  • SwmiQ… Beliau sosok tauladan bwtQ dgn sgala kekurangan & kelebihan yg dimilikinya,,, dia sll mampu membangkitkan smngat keluarga, saudara & teman-temannya untuk sll bljr lbh baik & sll bljr mjd org yg bs bermanfaat bwt diri sdr & lingk sqtr…

  • Tindakanmu mengajarkan kesederhanaan, bahwa hidup bukan karena harta. Tapi tentang kemuliaan, sebelum pak jamil mengenalkan kata sukses mulia. Dia ibuku sudah mengajarkannya lebih dahulu dalam perjalanan hidupnya.

    Kami bukan keluarga kaya, kami hanya hidup cukup. Cukup utk bersyukur, karena ia selalu besyukur kpd Allah. Ia tak pernah merasa kekurangan.

    Masih ingat kondisi rumah terakhir yg kami tinggali, yg hampir saja terjual sepeninggalan ayah. Tapi Alhamdulillah rumah itu tdk terjual kpd orang lain sampai ibu meninggal. Rumah itu bocor sekelilingnya, bahkan ruang tamu kami pun tak luput dari kebocoran.

    Kain kapan putih yg membungkusmu sangat indah, seindah pribadimu. Desember 2008 jenazahmu dibaringkan diatas atap rumah kami yg bocor, sungguh kami tak menyadarinya. Setelah hari itu kami baru sadar, Allah masih melindungimu dari hujan tak kunjung datang. Alhamdulillah

    Dalam kematianmu yang sangat indah thn 2008 lalu. Saat meninggal ibuku menyandang status ketua pengajian di lingkungan kami. Sangat terlihat nyata olehku, tak hanya keluarga yg berduka di hari itu. Sampai kini pun mereka masih mengenangmu.

    Disanalah aku menemukan kesuksesan itu.. Aku selalu berkata di dlm hatiku, ibu kau sdh sukses mulia. Kau sudah melaksanakan tugasmu di dunia dengan baik, semoga Allah menempatkanmu ditempat yg terindah. Kematianmu sangat indah, ibu kaulah tauladanku, aku belajar banyak darimu.

  • Sekitar lima tahun yang lalu, banyak sekali impian yang saya tulis. Setiap impian itu hampir semuanya ditulis. Tanpa ada maksud apa-apa, ditulis dan dimasukkan ke dalam saku celana. Kalau lupa, mungkin tertinggal di mana-mana. Terkadang, banyak rekan kerja yang membaca impian-impian itu. Hampir mereka yang membaca selalu tersenyum dan meledek, karena impian yang ditulis itu bagi mereka mustahil.
    Ya, sekitar tahun 2006 penulis bekerja di perusahaan manufacturing di bidang food di Cikarang sebagai helper. Waktu itu gaji lumayanlah, sekitar 8 sampai 9 koma. Gaji yang sangat cukup menurut saya, karena setiap tanggal 8 atau 9 selalu membuat saya koma. Makan saja sudah pinjam sana-sini. Tapi, setiap ada waktu, impian itu selalu penulis baca. Terkadang kalau hilang, impian itu ditulis kembali.
    Pergi ke luar negeri salah satunya. Hal yang mustahil bagi teman-teman semua. Bagaimana mungkin, saya yang hanya sebagai helper, Bahasa Inggris kagak bisa, tabungan kagak punya, dan mungkin kuper sekali bisa pergi ke luar negeri? Naik pesawatnya mbahmu, tho??? Ah, itu cuma tantangan bagi saya untuk mewujudkan impian itu.
    Sekitar awal tahun 2007 ada pengangkatan karyawan tetap. Akhirnya, penulis menjadi karyawan tetap di sana. Nah, semakin besar untuk tidak bisa mewujudkan impian itu. Karena, biasanya orang yang sudah karyawan tetap tidak mau ke luar sampai ada PHK dari perusahaan. Dan, mungkin sudah merasa nyaman dan tidak mau ke mana-mana lagi. Pikiran itu hampir selalu menghantui saya untuk mewujudkan salah satu impian itu.
    Seiring waktu, sekitar awal tahun 2009 akhirnya saya memutuskan untuk RESIGN dari perusahaan besar itu. Apakah saya mendapatkan kerja dan gaji lebih bagus? TIDAK. Intinya, saya ingin fokus ke penjualan voucher pulsa dan service handphone. Setelah seminggu, ternyata sukses BANGKRUTTTT! Pelajaran yang luar biasa kali ini. Akhirnya selang beberapa bulan, penulis mencoba mencari kerja lagi menjadi SALES. Dari sinilah impian itu sedikit mulai bangkit lagi.
    Tak begitu lama, sekitar dua bulan kerja sebagai sales, saya mendapat berita bahwa tim sales saya akan diberikan training dari perusahaan untuk pergi ke Taichung, Taiwan. Wow, dalam hati saya, ini dahsyat banget… Semangat menjadi sales mulai memuncak, karena di sini mimpi-mimpi itu akan dimulai. Seminggu kemudian, pengurusan paspor pun akhirnya jadi. Dua minggu kemudian, akhirnya berangkat naik pesawat China Airlines menuju kota Taichung, Taiwan. Thanks God, kau kabulkan impian itu.
    Sekelumit cerita di atas bukan untuk menyombongkan diri saya. Saya sekadar sharing, bahwa impian itu bisa terwujud jika kita mau menuliskannya dengan jelas dan fokus pada impian-impian itu, bukan pada penghalang atau penghambat semuanya.

    Ingin kenalan dengan saya ? Follow @AryoAha

    Terima kasih Kek Jamil 🙂

  • Sosok move on adalah sosok adik sepupu saya, restu namanya bayangkan saja saat masa SMA dia harus menerima kenyataan kalau ayahnya menderita stroke hebat dan memang sebelumnya restu belum pernah merasakan hidup berlebih secara finansial. Sebagai pegawai negeri tingkat bawah tentu saja tunjangan yang ditertima ayahnya tiap bulan tidak cukup untuk membiayai kehidupan dan biaya pengobatan yang menyentuh angka jutaan rupiah perbulannya.

    Setelah lulus dari SMK restu mengubur impianya dalam2 untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat kuliah.(Walaupun dia amat menginginkannya).Berbekal kedekatanya dengan orang2 ditempat ia magang dulu(sebuah hotel berbintang di bilangan karawaci Tangerang) berkerja sebagai pelayan cafe. Cibiran datang dari kanan kiri namun ia lurus menjalaninya. Satu tahun kemudian ia mencoba untuk meng-upgrade kemampuan, penghasilan dan value hidupnya… Ia ikut serta pengrekrutan pramugari maskapai penerbangan milik negara.

    Apa kah ia berhasil? TIDAK!! Dia belum berhasil.. Namun ia di terima bekerja di perusahan penerbangan tsb sbg staff tiketing..

    wajah Ayahnya yang sedang sakit,, wajah adik2nya yang butuh biaya sekolah selalu jadi pemacu semangatnya setiap berkerja.. Ia sadar, ia butuh lebih dari apa yang telah ia syukuri saat itu..

    Tanpa kata menyerah.. Ia mencoba lagi menjadi pramugari sampai 3X. 3 kali gagal dan ia terus memperbaiki diri. Di kali keempatnya.. Allah hadiahkan buah manis dan tanggung jawab lebih kepadanya.

    Setelah satu Tahun menjadi pramugari. Allah yang sangat mencitainya tidak pernah berhenti mengujinya. Cibiran2 mulut nyinyir dari kanan kiri tentang “kemiringan” prilaku pramugari pernah menamparnya.
    Namun ia dengan tegar berkata “apa yang tetu(nama panggilannya) kerjakan ikhlas lillahi ta’ala untuk mengangkat derajat orang tua, memberikan pendidikan yang layak untuk bagus dan tegar(kedua adikkny) biar lah orang ngomongin apapun sesuka mereka semoga Allah mencatatnya sebagai penghapus dosa atas kesalahan yang tetu lakukan di waktu lalu”
    Lagi-lagi ujian Allah yang maha penyayang tidak berhenti sebagai pramugari yang harus menjaga penampilan,, restu terserang alergi diwajahnya ribuan jerawat tak henti-hentinya bersarang disana. Hingga surat pemutusan kontrak melayang ditanganya sebelum waktunya..
    Sedih memang ia rasakan tapi bukan restu namanya jika patah arang.. Dengan sisa tabungan yang ia miliki ia berobat dan kemudian mecoba masuk pramugari dari awal lagi. Dan berhasil.

    Kesuksesan adikku ini bukan ku lihat dari berapa uang terbang yang ia terima setiap bulannya, apa merek make-up, baju, dan aksesories yang ia miliki, berapa negara yang telah ia jajaki, tapi semangat yang tak pernah patah… Juga caranya mengangkat derajat keluarganya. Ia tidak pontang panting sendiri ia didik Bagus(yang sekarang duduk di bangku SMA) untuk berkerja sama. Tumbuhlah Bagus kini menjadi siswa berprestasi di lapangan(paskibra). Juga siswa yang pergaulanya masih dalam batas sangat wajar untuk ukuran laki-laki.Semangat Bagus pun ia pupuk agar cita-citanya untuk menjadi pilot tidak mudah patah.dan restu telah berinvestasi secara finansial untuk itu.
    Pernah di satu pagi aku melihat(saat menginap dirumahnya) restu telah cantik dengan seragan kebaya khas pramugari nan anggun dan bagus telah gagah dengan seragam latihan paskibranya kami bertiga sedang menyiapkan sarapan,, tiba-tiba Ayah yang sudah tidak berdaya.. Buang Air besar sembarangan..dan saat itu ibu sedang mengantar adik tegar untuk manasik haji acara dari SD.
    Tanpa rasa jijik dan komando keduanya melepas seragam.. Restu langsung membawa ayah kekamar mandi untuk membersihkan dan mandikan ayah. Dan bagus membersihkan lantai rumah yang tercecer kotoran Ayah.

    Itulah sukses..
    Dimana tangan berkerja mengangkat derajat keluarga… Mata menatap masa depan dengan pasti, TELINGA terbuka hanya untuk kritik positif dan saran membangun.. Dan kaki berlari untuk masa depan tak pernah letih..

    Restu sosok move on yang membakar semangatku untuk menggapai impianku sebagai psikolog tak boleh terhenti.. Ia yang membuat rasa malu teramat sangat menampar wajahku saat malah hinggap merayapi.

    • Jadi ingin kenalan sama Restu, salam dari saya ya

    • Boleh kek- wah restu bikin saya iri kuadrat nih udah diduluin sukses sekarang si kakek maunya kenal sama restu duluan dari pada saya hiks… Heheheheh aku sampein yah kek- salamnya. Nanti setelah tetu kembali ke tanah air

    • sama,,saya jg ingin kenalan,,sepupu saya pramugari juga dan beliau sempet mengatakan yg saya rasa intinya spt ini “sulit hidup di area pramugari yang notabene hidup hedonisme,,tapi saya bisa karena niatnya memang krn Allah ta’ala,,”

  • Ralat.. Malas bukan malah

    Kepanjangan yah ituh tulisan

  • Ralat *malas bukan malah

  • Risa rahmawati

    Kek, saya waktu smp dan sma saya berguru ke Ust. Badrudin.
    Setiap senin malam yang mulanya murid dipengajian ini 9 s/d 12 org dikit demi sedikit hilang dan meninggalkan 4 orang kawan termasuk saya.
    Ustadz kami termasuk orang yang biasa saja, yang santun, ramah, yang sangat menginspirasi anak-anaknya, serta acara pengajian itu pun diadakan dirumahnya yg tergolong kecil dan sempit. Di pengajian kami belajar tafsir, bahasa arab serta tajwid karna beliau lulusan dari kairo. Sungguh amat jarang guru yang seperti ini mengajarkan materi yang luar biasa tanpa memungut bayaran ke anak muridnya. Saya punya cerita yang selalu saya ingat, yaitu 2 thn yg lalu ustadz bercerita pengajian akan libur untuk beberapa waktu karna ustadz insyaAllah akan berangkat ke tanah suci minggu depan, semua murid tercengang seakan tak percaya karna setau kami beliau belum pernah mendaftar untuk naik haji. Singkat cerita al ustadz sdh plg dari tanah suci dan kami pun dtg untuk mengunjunginya.
    Dan disitulah kami baru tahu bahwa ustadz diberangkatkan haji oleh kantornya dan hanya diberitahu seminggu sebelum keberangkatan dan yang lebih luar biasa beliau berangkat bersama rombongan pemerintahan dgn fasilitas yg baik serta berangkat paling akhir serta pulang paling awal. Subhanallah, begitu mudah jika Allah mengundang hamba-Nya datang ke baitulloh. Dan ustadz pun berkata “kita harus rajin ibadah dan bersyukur, jika mau dipanggil Allah ke rumah-Nya bangun tiap malam untuk sholat supaya kamu saat dipanggil bukan dlm keadaan tidur”..
    Semua murid tersenyum dan sangat tersentuh dengan cerita ustadz.
    Begitu pun setahun selanjutnya ternyata guru beliau yang dari kairo dtg berkunjung ke rumahnya. Tepat disamping rumah beliau ada mushola. Lalu setelah guru beliau dtg maka diberikan dana untuk membangun mushola menjadi tingkat dua. Dan sekarang subhanallah bagus sekali mushola itu, lantai 2 dipakai untuk sholat lantai dasar digunakan untuk mengaji.
    Itulah cerita salah satu orang yang sangat menginspirasi saya kek.
    Terimakasih,
    salam sukses mulia
    risa rahmawati

  • sosok move on dalam hidup saya adalah IBU, ibu adalah wanita yg sampai detik ini tak pernah lupa mendoakan anaknya, ibu seorang pekerja keras yang setiap pagi bangun jam 2 untuk membuat donat dan menjualnya di pagi hari, bahkan sejak ayah meninggal ibu semakin giat mencari uang agar anaknya bisa sekolah, ibu selalu pulang dengan wajah lelah tapi selalu sempat memasak dan mendengarkan keluh kesah anakanya, dia selalu banyak menasehati anaknya kadang2 ngomelin anaknya agar anaknya meraih cita-cita yang anaknya ingin, setiap saat anaknya selalu merindukan suaranya, meski sudah tua dan sering di tawari anaknya untuk berhenti usaha biarlah anaknya yang memberi kebutuhan bagi ibu tapi ibu tak pernah mau, alasannya karena sudah biasa capek. sungguh IBU adalah sosok move on dan inspirator hidup saya karena berkat doa dan usahanya saya bisa sampai seperti ini.

  • Assalamu’alaikum Pak. Mau Ikutan cerita sosok Move On versi saya.

    Sosok Move On tersebut adalah ibunda saya tercinta.

    Ketika almarhum bapak meninggal di umur 45 tahun, Ibu harus membiayai ketiga anak-anaknya. Kakak (SMU), saya (kelas 1 SMU), dan adik saya yang masih kelas 5 SD. Anak-anaknya adalah salah satu faktor terbesar ibu untuk Move On.

    Setelah almarhum bapak dikebumikan, Ibu mengurus segala sesuatu tentang waris. Termasuk hak waris untuk ibu dari bapak (nenek saya). Kemudian beliau juga mengurus hutang rumah yang saat itu masih atas nama almarhum bapak. Di tengah perjalanan kami harus menjual rumah kami tersebut untuk melunasinya.

    Seingat saya, pertama kali ibu Move On adalah dengan menjual celana-celana pendek yang dijahit dari Kain perca/bahan sisa. Beliau menjualnya di kampung. Modalnya ketika itu seratus ribu kalau tidak salah.

    Karena laku keras, ibu jadi punya modal lagi untuk membuat celana-celana tersebut. Hingga akhirnya ibu punya usaha konveksi sendiri yang berdiri sampai tiga tahun. Lalu kemudian bangkrut karena ibu ditipu orang ketika ia ingin masuk ke usaha properti.

    Alhamdulillaah kami semua anak-anaknya bisa survive kuliah. Ada saja rezeki kami ketika kuliah. Beasiswa, menjadi asisten dosen, dan saya sendiri berusaha mendapat tambahan dengan menulis artikel ke koran-koran.

    Ketika saya kuliah, dan kakak saya sudah mau lulus, ketika itulah ibu bangkrut habis-habisan. Uang sekolah adik saya menunggak sampai 6 bulan. Kami pun pindah ke rumah yang lebih kecil.

    Kini saya dan kakak sudah memiliki keluarga sendiri. Dan kami sudah lebih mapan. Ibu pun masih Move ON, pindah ke kampung halaman untuk mengurusi sawah dan kebun peninggalan almarhum kakek-nenek saya.

    Beliau sekarang menjadi petani organik di kampung. Sawah-sawahnya serta sawah saudara hasil peninggalan nenek-kakek, diurusnya. Ia buat sendiri pupuk, kompos, serta pestisida organiknya. Bahkan sekarang ibu banyak dikenal orang karena menjadi petani dan peternak organik perempuan. Dan di saat sore beliau masih mengajar anak-anak di kampungnya mengaji.

    Semoga ibunda tercinta selalu dilimpahi kesehatan dan keberkahan.

    Tidak akan pernah bisa membalas kesabaran dan ketabahan ibunda tercinta.

    Doakan Pak Jamil, agar saya dapat mengantar ibu menunaikan ibadah haji. Alhamdulillaah, sudah mendaftarkan ibu haji. Meski antriannya masih lama. (Berdoanya ibu bisa haji tahun 2015)…

  • Dear Kek,

    Sosok move on berikut merupakan seorang kerabat saya dan tinggal disebelah rumah orangtua saya.
    Aki ( kakek ) H.Idi adalah keluarga yang sederhana dengan 5 orang Putra dan 1 orang putri, hidup dari hasil bertani dan jual kayu, dia seorang imam di salahsatu mesjid di daerah saya.
    Meskipun dengan kehidupan sederhana, tetapi dia menginginkan kehidupan anaknya lebih baik terutama dalam hal pendidikan, sehingga saat ini keenam anaknya semua bisa menyelesaikan S1 dan bahkan ada yang S2 di Malaysia.Hampir semua anaknya mengambil fakultas keguruan sehingga mereka kini mendirikan sebuah universitas di Ciamis.
    Saya sangat salut sama kehidupan Aki H.Idi dan Nini Eros ( Alm ) karena Beliau bisa Move on satu generasi…

    Salam ^ – ^

  • asslamualaikum kakek…
    move on ya? saya tidak tau apakah ada momen khusus yang membuat saya mengatakan sosok move on itu adalah ayah saya kek. saya kira karena kedekatannya pada Allah lah yang membuatnya tak pernah memperlihatkan kepayahan, kemarahan ataupun kesulitan hidupnya. maka ku pikir ayahku tak perlu momen kek, dia cuma perlu sholat dua rakaat ditengah malam kek…

  • itulah hidup “sawang sinawang” yang mampu untuk mengaplikasikan dalam kehidupan. karna itu “lihatlah apa yang dikatakan tapi jangan liat siapa yang mengatakan” gitu kali bah…

  • Buat kakek,kalau tokoh move on,saya adalah teman saya seorang TKW hkng,dia bekerja hanya sebentar dinegri beton ini,cuman semangat dia yg luar biasa,yg bosa menginspirasi bnyk TKW.Bahwa seorang TKW jg bisa jd seorang intreprenur bukanlah hnya mimpi belaka,dgn terwujudnya dia sepulang dari hkng dia bisa menjadi pengusaha sapi perah sampai akhirnya dpt penghargaan dari bapak mentri BUMN,(pak dahlan),dan beberapa bulan yg lalu mba kartila nama TKW itu datang kehkng sebagai tamu undangan oleh pihak govermant hkng untuk berbagi kisah,inlah kek buat aku sagat iri dan bisa menjadi seperti mbak kartila walau aku seorang TKW namun aku yakin allah pasti memberikan jalan kemudahan buat niat hamba-NYA .

  • Assalamualaikum Pak Jamil,
    mudah2an saya nggak narsis karena menceritakan kisah sederhana dari saya sendiri (sebagai objek yang move on) dan Papa saya (sebagai pendorong saya untuk move on). Jadi, saya ini dari kecil memang anak yang suka membaca dan suka belajar. Alhasil, saya termasuk anak yang menonjol di bidang akademik dan hal itu menyemangati orang tua saya untuk menyekolahkan saya di sekolah yang bonafide. Dari SD sampai kuliah saya selalu bersekolah di tempat yang bergengsi, sayangnya di sekolah saya selalu merasa berkompetisi dengan yang lain dan ini membuat saya lelah. Awalnya saya bersemangat dengan reward yang didapat bila bisa masuk rangking-rangking teratas, tapi ketika lawan-lawan saya di sekolah adalah anak-anak yang kemampuannya jauh diatas saya, saya jadi tidak percaya diri dan terseok-seok mengejar rangking-rangking tersebut. Bahan bakar saya sudah habis dan prestasi saya merosot dengan signifikan, padahal orang tua saya ingin sekali saya bisa masuk universitas bergengsi. Ketika saya SMA kelas 3, saya sudah tidak punya passion untuk belajar, nilai saya jelek dan saya mengandalkan nyontek untuk lulus UAN SMA (maaf, buka aib dikit). Satu-satunya goal saya hanya untuk masuk Universitas pilihan Mama yang menurut beliau bagus dan pas buat saya. Alhamdulillah, saya mampu melewati ujian masuk (saat itu SPMB, tapi kali ini usaha sendiri karena nggak bisa nyontek) ke universitas negeri bergengsi dan resmi menjadi mahasiswa. Ketika ospek, saya terlalu capek sehingga sakit. Sebetulnya bukan capek saja yang membuat saya sakit, tapi juga stres karena jurusan yang saya pilih ini isinya anak-anak yang pandai dari berbagai daerah sehingga saya merasa minder dan takut tidak bisa lulus dengan baik dari situ. Betul saja, setelah saya cuti satu semester, semester berikutnya saya kena NASAKOM (Nasib Satu Koma) untuk IP saya karena saya tidak bisa mengejar ketinggalan dari semester sebelumnya. Saya malah tambah stres dan benar-benar ingin keluar dari universitas tersebut. Mama juga merasa bersalah telah memaksa saya untuk masuk kesitu sehingga beliau berjanji, SPMB berikutnya saya boleh memilih universitas sesuka saya.
    Di tengah-tengah bimbang, Papa saya mengajak saya berbicara dari hati ke hati tentang masalah kuliah ini. Beliau bertanya kepada saya “Jadi, setelah keluar dari kampus yang sekarang, mau pindah kemana?”, saat itu saya belum bisa menjawab pasti karena saya masih memepertimbangkan beberapa kampus. Kemudian Papa saya bertanya kembali “Kalau nanti teman-temannya juga pintar-pintar dan menghadapi masalah yang sama, mau pindah lagi?”. Saya terhenyak dan diam. Saya mulai sadar apa yang beliau maksud. Beliau menambahkan “Jangan jadi orang yang suka melarikan diri dari masalah. Hadapi dengan gagah berani. Kalau kamu nggak berani terus, kapan bisanya? Papa nggak masalah kamu mau pindah atau nggak, asalkan kamu yakin, kalau kamu nggak sedang melarikan diri dari masalah. Kalau memang nggak bisa kuliah karena kamu nggak suka atau nggak sesuai sama hati nuranimu, Papa mengijinkan. Tapi kalau hanya sekedar karena nilai yang jelek dan teman-teman yang lebih pintar, Papa nggak ijinkan. Kamu bisa kalau berusaha, berusahalah dan jadilah bangga sama dirimu sendiri saat menyelesaikannya”. Seketika hati kecil saya terketuk dan saya memutuskan tidak jadi pindah. Saya terus-menerus mengingat kalimat-kalimat beliau tersebut sehingga saya bisa menemukan passion lagi dalam belajar dan berusaha mengalahkan ketakutan dan ketidak PDan. Dengan terus meminta pertolongan Allah SWT saya terus berusaha dan Alhamdulillah akhirnya lulus. Setelah lulus saya meneruskan ke jenjang master dan sekarang sudah sampai ke tahap doktoral dengan beasiswa, Alhamdulillah. Saya akhirnya paham ternyata saya suka sekali belajar dan penelitian, menikmati setiap rutinitasnya dan masalah yang menyertainya. Bila saat itu saya menyerah dan pindah, mungkin saya nggak akan menyadari passion tersebut.
    Berani menghadapi masalah tidak serta merta menjadi “bonek” dan hanya pasang badan untuk diterjang, begitu nasehat beliau selanjutnya. Saat kita memutuskan untuk “berperang” kita juga harus punya strategi dan skill untuk menghadapi. Bila tidak punya, kita bisa bertanya dan berlatih. Beliau juga sering mengingatkan bahwa Allah SWT tidak menguji kita melebihi kemampuan kita, maka setiap masalah Insya Allah ada jalan keluarnya, cepat atau lambat, selama kita berusaha untuk menyelesaikannya. Beliau juga selalu mengingatkan bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib kita bila kita tidak berusaha, karenanya tidak boleh cepat putus asa. Tentu saja, terkadang tekad saya untuk berusaha (dalam hal apapun) mengalami pasang surut disana sini, tapi selama saya menjaga diri untuk tetap berada di jalan Allah SWT dan mengingat nasehat2 Papa, Insya Allah saya mampu untuk terus menerus bangkit.
    Tidak ada yang sempurna di dunia,tapi bukan berarti kita tidak bisa menjadi manusia yang lebih baik dan menginspirasi banyak orang. Semoga cerita ini mampu membantu para pembaca untuk move on.

  • Assalamu’alaikum.
    Sosok Move on yang saya angkat adalah mama saya sendiri… 🙂
    Tokoh inspirasi bagi saya, karena ketika anak yang dilahirkannya berjumlah 8, dan saya adalah anak terakhir dari Ibu saya, saat umur saya berusia sekitar 3tahun, Abah (Abi / Bapak / Ayah) Saya meninggal, dan hanya meninggalkan uang pensiunan yang saya rasa dan saya pikir saat ini saat saya sudah lulus kuliah adalah tidak cukup.
    Ibu saya hanya penjual nasi (buka warung di rumah orang / nyewa lapak), dan prinsip hidup yang beliau ajarkan pada saya adalah, ALLAH Maha Kaya… Subhanallah, anak beliau rat-rata termasuk saya, adalah lulusan S-1, hanya ada 2 kakak saya perempuan di pondokkan, karena beliau berprinsip waktu itu, jika anak wanita tidak paham agama nanti mau jadi apa, dan minimal ada wadah utk sharing bersama keluarga utk adik-adiknya bertanya agama.
    ALLAH Maha Kaya, dan Rezeki kalau berkah itu tidak pernah kurang (saya pun berhitung dengan matematika sedikit bingung, bagaimana menghidupi anak single fighter hanya dengan berjualan nasi kuning).
    Subhanallah, dan semoga saya bisa membahagiakan Orang tua saya yang saat ini tersisa ibu saya yang masih bisa saya peluk, saya rawat dan saya banggakan.
    Saya sedikit canggung memang utk bercerita dengan keluarga karena memang sejak kecil kesibukan orang tua yang jarang dekat dan jarang bercerita dengan kami.
    Ya ALLAH semoga saya dapat membahagiakan orang tua dan Keluarga Hamba.

    Terima Kasih pak jamil, tulisan2 anda banyak menginspirasi saya, walau sampai skrg saya masih canggung berbicara untuk minta do’a restu orang tua, agar saya bisa berbisnis selain bekerja (beliau berharap saya dapat pekerjaan tetap).
    Mohon do’anya ya kawan2.

  • Agustus pagi itu.
    Menyusuri lorong rumah sakit swasta di kota Bandung, Namanya nadia,dan hari ini hari ke sekian nadia masuk ke rumah sakit Wajah cantiknya pucat,namun senyumnya masih hadir diantara sedih dan putus asa Jarum infus,slang sonde dan masker oksigen terpasang lengkap

    Nadia,pagi ini harus berjuang diantara segala ketidakmungkinan menurut dokter. “Teh,aku ga bisa sembuh yah? aku denger bisik2 temen2 aku dan keluarga aku,katanya aku gak akan sembuh,sakit aku belum ada obatnya,betul teh ? ” Nadia,aku diam seribu bahasa.Tak tau mesti menjawab apa.
    5 tahun lalu ,aku pun berpikir sama.Bahwa sakitnya Nadia tak ada obatnya dan belum bisa disembuhkan.

    Nadia,pagi ini kicau suara merdunya hilang.Nadia yang aku kenal sebagai penyiar radio cantik,ramah dan ceria perlahan lenyap oleh derita sakitnya. Nadia yang kukenal di pagi bulan agustus itu adalah Nadia yang lemah,tak berdaya.Kulitnya hitam melepuh,bernanah Kain sprei putih yang menjadi alas tidurnya tak lagi menampakan warna aslinya.

    September pagi itu Kembali aku harus bertemu Nadia dalam kondisi yang memilukan,Sakitnya sudah menyerang ginjal dan otak Bicaranya sudah tak jelas Nadia aku menggenggam tangannya,mengatakan kalau semuanya akan baik2 saja.
    Nadia menggeleng,dia berbisik lirih,dia tau waktunya telah sampai.3 tahun dia berjuang.
    Dokter,obat dan operasi tak membuatnya membaik,dia bilang “aku menyerah teh….”
    Aku terdiam bahkan saat 9 jam kemudian dokter dan para perawat mengatakan nadia telah pergi
    Nadia,..seorang sahabat,adik dan guruku pergi…..membawa berjuta pertanyaan yang entah kapan terjawab….

    2006,pagi itu…..
    Aku tersentak,aku divonis dengan penyakit yang sama dengan Nadia
    Protes,marah dan kecewa..
    Perlahan bayang2 nasib yang nadia alami akan aku alami juga…
    Hari2 kemudian aku jalani apa yang nadia jalani….kortikosteroid,cloroquin,ospen…dianol
    Bolak balik rumahsakit,….cek lab,paru…,ginjal
    Infus,nebulizer….(asma-ku makin sering kambuh)
    Merah2 nodosa di lengan ,paha ,betis bahkan dada….
    Beberapa bulan kemudian…..tak sekedar kortikosteroid,…obat2 TBC,
    dan terakhir MST karena sakit yang luar biasa.

    8 Bulan kemudian,di saat karirku menuju puncak sakitku pun menuju puncak…
    Leukosit menembus angka 24.000,memaksaku bertanding dengan venflon di lengan kiri untuk memasukan injectie cefotaxime dan kalmethasone..
    Pingsan dan mimisan seperti menjadi kegiatan akrabku…

    Dan lantas aku pun berfikir sama,…penyakit yang tak ada obat untuk sembuh,…
    Obat2 seumur hidup paling yang terbaik remisi..
    …sampai kapan??? entahlah…sementara ginjalku memburuk…dan penglihatanku berkurang karena cloroquin….,belum obat2 TBC membuat pendengaranku tak jelas…

    Penyakit yang tak ada obatnya??? tak bisa sembuh???
    Kesadaranku tersentak,sebagai seorang muslimah aku ingat dan percaya ,Alloh turunkan penyakit beserta obatnya,…Dan ketika aku sakit,Dia Alloh yang menyembuhkan….
    Aku percaya kekuatan doa,dan aku meminta Alloh memberikan kesembuhan

    Sampai kemudian perjalanan hidupku di tahun 2008 membawaku pada keyakinan tentang thibbun nabawi…Ada tiga pengobatan terbaik,…bekam,madu dan kay….akumembacanya dari HR Bukhari,dan aku yakin kesahihannya.
    Di tahun itu pula aku fokuskan perhatianku untuk belajar kitab atthib (kitab pengobatan Rasululloh)
    Tidak mudah bagiku untuk paham dan mengerti,tapi dorongan itu begitu kuat…
    Keyakinanku pada Alloh dan apa yang Rasululloh wariskan untuk umatnya salah satunya pengobatan Rasull aku kuatkan.
    Aku yang hampir sembilan tahun bekerja dan hidup di lingkungan rumah sakit tentu berat awalnya…namun kemudian segalanya menjadi mudah ketika aku yakin.

    Pola hidup(pola makan,pola aktivitas dan pola fikir) sesuai tuntunan Rasul,plus bekam,madu,habatusauda(herba) menjadi kekuatan ikhtiarku…..
    Sehebat apapun rasa sakit dan keinginan untuk meredakannya dengan analgetik aku tahan…ada masa2 dimana aku ingin kembali berobat dengan cara dulu..tapi kembali aku kuatkan niat.
    Bukankah thibun nabawi salah satu sunnah Rasululloh…dan aku ingin menjadi yang termasuk mengamalkan dan menghidupkannya…

    Tak terasa 2 tahun sudah,…aku semakin membaik sekarang,kondisiku stabil tanpa kortikosteroid.
    Rumah sakit ,pingsan dan mimisan tak pernah lagi
    Alloh sungguh memberikan anugerah yang luarbiasa….
    Dan sekarang nikmat ini bertambah,…karena Alloh mempercayaiku untuk jadi calon ibu,…
    Subbhanalloh…Allohu Akbar

    aku tau sampai sekarang masih banyak yang meragukan thibbunnabawi.
    Bekam,herbal.
    tak apa semuanya berproses dan kembali kepada keyakinan,ntukku inilah pengobatan terbaik yang Rasululloh wariskan dan aku bersyukur aku meyakininya dengan segenap jiwaku.
    Sumiati Sunar

  • sosok move on yg sy ambil adalah keponakan sy sendiri yg msh duduk dibangku smp,wktu itu sempet qt ngaji bareng, niat saya sebagai tante nya mau ngajarin ngaji.. eh ternta bacaan saya yg banyak salah jd malah sy yg dikoreksi ponakan sy.. maluuuuu bgt trus dulu sy sama skali ga tertarik bwt ngapalin alqur’an tp gara2 ponakan sy yg udah hafal beberapa juz sy jd malu dan akhirnya dr sana sy berniat bwt jd hafidz qur’an.. insyaAalah.. doain ya.. 😀

  • alhamdulillah., sosok yang membuat saya move on yakni ayah dan ibu saya pak., Beliau senantiasa membangkitkan semngat diri ini untuk mengembangkan kapasitas diri. masih teringat pernyataan Beliau,”Le, meskipun kamu orang desa dan anaknya orang biasa (bapak ibu petani), jadilah anak yang mampu bermanfaat bagi sekelilingmu, bukan hanya untuk kebermanfaatan dirimu saja.”
    alhamdulillah., atas hidayah-Nya, qolbu ini kemudian lebih terbuka untuk berbakti pada orang tua dan mengabdi untuk lingkungan sekitar pak., minta doanya semoga tetap istiqomah dan ditambahkan keyaqinan yang telah ada., tak lupa, njenengan juga menjadi salah satu sosok yang menguatkan langkah ini untuk senantiasa move on pak jamil., matur nuwun., mugi manfaat., 🙂

  • Ini tulisan Istri saya Kek bagi saya dia pahlawah yg membuat hidup saya labih bermakna..kami sudah di anugrahi akan 2 orang Putri canti,,dimana saat beliau divonis Lupus juga divonis tidak akan punya keturunan,,tapi Allah berkehendak lain..

  • sy dulu punya temen mantan preman terminal kehidupannya dulu sangat kacau mabuk-mabukan dan narkoba adalah kesehariannya namun anehnya dia benci di tato, namun suatu saat dia melihat ibunya menangis, walaupun dia preman hatinya masih punya perasaan iba akhirnya ia memberanikan dirinya bertanya kepada ibunya kenapa menangis, ternyata ibunya menangis pengen melihat dia berubah menjadi baik, akhirnya dia mau menuruti kemauan ibunya dan ibunya disuruh mencari orang pinter untuk menghentikan kebiasaan buruknya walaupun taruhan nyawa (mungkin dsini jalan hidayah turun kepada dia), singkat cerita akhirnya ibunya dikasih air putih dari orang pintar yang sudah “dibaca-baca” lalu ibunya menyuruh dia untuk meminum air putih itu tapi dengan syarat kalau kamu sudah meminum air putih itu jangan sekali-kali meminum minuman keras walapun seteguk karena akan membakar seluruh tubuhnya itu yang dikatakan ibunya maka diminumlah air itu oleh dia, tapi walaupun begitu dia masih berteman dengan temen-temen preman lainnya sekali waktu dia tergiur untuk minum lagi ketika teman2 premannya mabuk-mabukan tapi dia masih ingat kata-kata ibunya namun karena godaan itu besar maka dia akhirnya minum juga walaupun sedikit steguk saja, nah ketika dia pulang ke rumahnya badanya terasa panas bahkan menjadi-jadi sampai di rumah badanya terasa terbakar dari ujung kaki sampai ujung rambut maka hari itu kata dia seperti di neraka, akhirnya setelah kejadian itu dia berjanji tidak akan minum lagi walaupun seteguk mulailah dia berpikir untuk merubah hidupnya kemudian dia mencari-cari guru ngaji untuk mengajari dia baca qur’an akhirnya dia bertemu dengan seorang guru ngaji yang ternyata itu kakak saya, mungkin kurang lebih setahun dia berguru samapai akhirnya dia bisa baca qur’an kata dia selama dia belajar itu dia gak berani menatap wajahnya karena malu
    karena mungkin karena faktor usia yang sudah dewasa tapi belum bisa baca al-qur’an tidak berhenti sampai disitu dia pengen sekali mendalami islam karena keinginannya kuat dia sampai meminjam buku-buku islam ke siapa saja dan akhirnya dia dimasukan oleh kakak saya ke pengurus remaja masjid dan aktif disana dan ikut panitia beberapa acara keislaman, samapai akhirnya dia bergabung dengan majalah remaja islam dan menjadi bagian distribusi disitulah dia berkenalan dengan sebuah kelompok dakwah bahkan mengajak saya untuk ikut mengaji bersama dia, akhirnya sayapun satu halqoh dengan dia sampai menamatkan dua kitab kemudian dia menikah dengan seorang gadis asal tasik atau garut saya agak lupa dan akhirnya dikarunai anak dan dia ppunya komitmen untuk merubah penuda-penmuda kampung tempat dia tinggal yang tadinya doyan maksiat (judi minuman keras) menjadi ahli taat katanya dia terinspirasi dengan kisah umar bin khattab RA, singkat cerita saya pun pindah rumah dari kampung tersebut sudah sekian lama saya tidak bertemu dia walaupun ketemu sekali-kali aja kalau ada acra yang melibatkan semua akhirnya sy mendengar kabar dari teman saya bahwa dia sudah berhasil merubah pemuda-pemuda di kampungnya yang doyan judi dan minuman keras menjadi ahli taat bahkan ikut ngaji bersama dia subhanallah besar sekali pahala yang dia dapatkan dari usahanya dan terakhir ketemu dia DKM masjid di kampungnya meminta dia menjadi salah satu khotib jum’at dan sekarang dia hidup bahagia dengan istri dan keempat anaknya serta punya usaha sendiri. membaca kisah temen saya ini sya jadi teringat hadist nabi dalam arbaun annawawiyah bahwa yang awalnya ahli taat tapi karena sesuatu hal akhirnya dia menjadi ali maksiat tapi ada orang yang tadinya ahlu maksiat tapi karena hidayah dia menjadi ahli taat. demikian kisah teman saya mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi yang lain bahwa Allah akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya asalkan orang itu mau mencari petunjuk itu itulah yang dilakukan teman saya ini dia mencari petuntuk sampai akhirnya di tertunjuki. tuk teman saya Abdullah senoga istiqomah di jalan da’wah ini sampai Allah memberikan kemenangan terhadap da’wah ini. tetap semangat!!!

  • Pencerah wajah

    Ternyata sangat penting kita mengetahui dengan jelas produk yang kita pakai.
    Hari ini aku terlamat tiba di kantor, bukan karena karena badanku yang pegel linu karena habis outbound training hari minggu kemaren. Tapi karena ngilangin kosmetik.
    Sudah biasanya kalau pulang outbound bagian tubuhku yang terkena sinar matahari jadi merah hitam terbakar. Setibanya di rumah akupun meminta istriku untuk menyediakan sun block, barangkali aku perlukan saat kegitan lapangan ataupun touring vespa. Permintaanku itupun dijawab oleh istriku, “semua sudah ada di kulkas, makanya kalau buka kulkas jangan cuma ambil makanan aja!”, seolah ingin suaminya tahu kapan kulkas itu terisi. hehehe…
    Keesokan harinya seusai persiapan berangkat kerja, aku buka kulkas untuk mencari krim wajah yang sudah disediakan istriku. Ternyata ada dua kemasan dengan bahasa inggris yang tak kupahami. Ada whitening cream dan lightening cream. Tanpa aku baca kasiat benda itu, aku pakai saya yang lightening. Cesssss… rasanya adem dan seger. Sampailah aku di depan cermin kamar dan kaget, saat kulihat wajahku merah bersinar seperti Hell Boy. Rupanya aku salah ambil cream. Mau ketawa ga lucu, ga ketawa tapi konyol juga ulahku pagi ini. Rasanya tidak salah, jika mulai sekarang aku harus belajar banyak pada istriku tentang kosmetik, biar tidak salah pakai produk. Bayangin aja klo ga ketemu cermin, tapi mungkin keren juga ada ‘Cepot’ naik vespa, hahaha.
    Perhatian untuk para suami, menafkahi saja tidak cukup untuk membuat diri kita lebih berarti dari pada istri. Bagaimana jika kesalahan pemakain produk ini terjadi pada anak kita, paling cepat suami akan menyalahkan istri, tanpa menyadari bagaimana istri berjuang untuk menjadi yang terbaik untuk suami dan anak2nya.
    Trimakasih istriku….

  • Assalammualaikum Pak Jamil
    Ini cerita mengenai Bapak saya, beliau pernah cerita ketika bertemu dgn teman lamanya. Waktu itu beliau dlm perjalanan berangkat ketempat kerja lalu disapa sama temannya, “wor, yo opo kabare, sik pancet nggenjot ae ket biyen” (wor, gmn kabarnya, dari dulu tetap naik sepeda aja). Maklum, bapak saya kalau berangkat kerja menggunakan sepeda krn memang itu yg beliau punya krn keluarga kami hidup pas-pasan, jadi semuanya serba pas dan temannya yang menyapa menggunakan motor barunya.
    Dilain waktu beliau bertemu kembali dgn teman yg sama ditempat pengurusan, saya lupa dipengurusan STNK atau SIM, beliau cerita temannya menegur dgn teguran yg sama, namun beliau menjawabnya. Setelah berbincang cukup lama bapak menawari utk mengajak sarapan, dan tanpa pikir panjang temannya mengiyakan ajakan bapak krn bapak yg traktir.Temannya pesan soto sdkn bapak hanya menikmati rokoknya karena beliau sudah sarapan dirumah. Sambil sarapan bapak bertanya sama temannya,”kamu dirumah gak pernah sarapan kah, Dir?”. “gak wor”, “jgnkan sarapan uang aja bawa pas-pasan!”, jawab teman bapak.
    Dalam hati bapak,”walupun aku kerja nggenjot (naik sepeda) masih bisa bayarin kamu untuk makan”.
    Dari cerita itu bapak berpesan kpd saya, kalau bapak mau beli motor baru pasti bapak bisa tapi bapak berpikir panjang untuk melakukannya, bagaimana sekolahmu, sekolah adik-adikmu dan kebutuhan sehari-hari keluarga kita. Pasti suatu saat bapak mampu mendapatkannya tapi tdk sekarang. Ada kebutuhan yg wajib kita dahulukan. Suatu saat kamu juga akan mampu mendapatkan apa yg kamu inginkan dan jgn terlalu banyak kau ucapkan dipendam dlm hati saja, hanya kau dan Allah yg tau.

    Dari cerita dan pesan bapak diatas dpt saya ambil kesimpulan sbg bekal saya sampai saat ini.
    1. Fokus pada apa yg menjadi tujuan kita.
    2. Balas keburukan dgn kebaikan. Ini mengingatkan banyaknya status teman-teman yg bunyinya “Kalau aku sukses akan kubeli mulut mereka yg menghinakau”, dari cerita bapak diatas secara tdk langsung bapak telah membeli mulut temannya. Mkn ini saran untuk teman-teman yg mau membeli mulut yg menghina, yaitu ajak dia makan-makan sambil kita lihat wajah mereka, itung-itung sedekah hehehe……
    3. Allah pasti akan memberikan yg terbaik untuk yg kita inginkan, baik itu wujudnya dan waktunya.

    Mohon maaf sebelumnya Pak Jamil, tulisan saya ini ada inspirasi move on atau tidak, krn saya hanya belajar untuk menulis. Terima kasih atas kesempatan yg diberikan.
    Wassalammualaikum…

  • Ibu saya, Namanya Rahmi, saat saya berumur 4 bulan Ayah saya meninggal, Ibu membesarkan saya dan kedua abang saya seorang diri, diperantauan. Beliau berusaha menjadi Ibu sekaligus Ayah buat kami. Beliau berusaha agar kami seperti anak-anak lain yg memiliki ayah, sehingga saat kami waktu kecil ingin memancing, maka ibu temani kepasar beli pancing dan pergi ke dermaga tuk temani kami memancing.

    Ibu tidak menikah sampai detik ini, sdh 27thn beliau hidup sendiri. membesarkan kami bertiga dengan keringat dan air matanya. saat kami tanya, jawabnya Ibu skrg ingin fokus ibadah, mendekat pada Allah.

    Dan ibu tidak pernah mengeluh, dan senantiasa bersyukur dgn apa yg ada.

    Dan yang menarik adalah kami bertiga anaknya termasuk anak yg baik, karna dari kecil kami slalu terbiasa sholat berjamaah dimasjid setiap waktu, dan tidak pernah berprilaku aneh-aneh.

    Dan suatu hari Ibu berkata kepada kami, mengungkapkan rahasia bagaimana dia mendidik kami agar bisa menjadi anak yg baik.

    Rahasianya adalah Beliau sejak hamil dan sampai detik ini selalu berdoa kepada Allah, agar Allah membantu mendidik kami.agar menjadi anak2 yg sholeh.

    Pantaslah Allah dan Rasul begitu memuliakan Ibu, karna Jasanya takkan terbalas. semoga Allah takdirkan kita tuk menjadi anak-anak yg sholeh, yg menjadi jalan kemuliaan Orang tua kita didunia dan akhirat,aamiin.

  • Farah Soriandalan

    Sejak kecil saya selalu memiliki mimpi untuk sekolah setinggi mungkin..Namun, upaya untuk menggapai impian tersebut tidak selalu berjalan mulus.Tantangan pertama terjadi saat saya harus melanjutkan ke S1. Ayah saya memutuskan untuk pensiun dini dan dipertengahan saya kuliah kondisi perekonomian keluarga sangat terpuruk. Saya bahkan tidak mampu membeli buku-buku kuliah dan kelengkapan lainnya. Hanya bermodalkan uang untuk naik angkutan umum PP dan jangan berharap bisa makan enak dikampus kalau uangnya sudah digunakan tuk Foto Copy. Ibu saya bahkan menyerah dan meminta saya untuk cuti kuliah.Alhamdulillah semua bisa saya lewati dengan prestasi yang cukup memuaskan. Tantangan kedua terjadi saat saya ingin menempuh kuliah jenjang S2. Melihat teman-teman yang sekolah diluar negeri membuat hati saya tergelitik untuk mengikuti jejak mereka namun TOEFL saya jauh dari sempurna. Namun, Allah swt selalu punya jalan untuk mengamini impian saya, tepat 2 tahun yang lalu saya dibiayai oleh Ford Foundation untuk melanjutkan S2 saya di Hawaii, Amerika Serikat. Saya yakin untuk meraih tangga yang lebih tinggi, saya harus kuat bertahan dalam tekanan seberat apapun..Bismillah saya melangkah terus…

  • Maya Sukma Kiat

    Ada seorang laki2, sebut saja Abdul. Dia merantau dr negri sebrang unt melanjutkan sekolahnya. Sayang, di tempat barunya dia malah mengenal dunia kelam. Mulai dr minuman keras, judi sampai zina dengan banyak perempuan malam.. Terus berpuluh tahun seperti itu. Sampai suatu saat, anak perempuan pertamanya yg hampir lulus dng nilai terbaik di salah satu akademi kebidanan terbaik di Indonesia, sakit keras. Namun itu ttp tidak merubah sifat laki2 tsb. Sampai suatu ketika sepulang kerja laki2 itu menemukan jasad anaknya di unit gawat darurat dalam kondisi sudah tidak bernafas… Anak perempuan dng sifat pendiamnya, namun sll berprestasi itu tiada di usia 19.. Sejak itu, laki2 itu tiba-tiba dikenal sebagai ayah yg tidak pernah meninggalkan sholat pun dalam perjalanan, laki2 yg selalu menyempatkan diri unt membaca alQuran selepas shubuh dan maghrib, laki2 yg dengan mudah melepas kebiasaan merokok, sampai kopi pun tidak pernah lagi disentuhnya apalagi minuman keras. Kejadian yg mungkin dianggap biasa oleh orang2, kematian seorang anak manusia. namun itu tidak sekedar hal biasa baginya. saat itulah, masa dia move on dr kehidupan kelamnya yg nyaris sudah mendarah daging… Bukan hanya saya sj yg bingung atau tepatnya terkagum2. Hampir setelah kejadian itu, semua jajaran ketua masjid di wilayahnya menjadi sangat dekat dengannya… Hidayah, selalu datang dng cara terbaik-Nya. Walau kadang ada pihak yg harus merasa kehilangan 🙂

  • Nasihat / inspirasi / pelajaran memang sangat banyak disekitar kita tidak hanya bisa diambil dari org2 bijak atau motivator saja tp dari org yg tak berakhlak pula bisa kita dptkan.

  • sampai saat ini saya masih menganggur. semangat saya turun drastis setelah kepergian kedua orang tua untuk selamanya.

    Usia saya sudah hampir 40 tapi masih sendiri. Januari lalu semakin hancur setelah tahu saya bukan anak kandung orang tua selama 30 tahun lebih..

    sekarang mencoba bangkit, meskipun belum ada wanita yang mau saya nikahi sebagai pemberi semangat.

    tidak malu ikut di forum atau kursus meskipun tua sendiri. sebenarnya malu saya masih sendiri dan pengangguran tapi saya harus bisa mencukupi diri sendiri.

    mulai bersemangat lagi setelah melihat video susan boyle, videonya saat mengikuti britains got talent sangat menginspirasi saya.

    bagaimana tidak, umur 47 tahun masih bersemangat untuk menjadi diva… saya yang masih di bawah 40 tahun kenapa loyo?

    semoga Allah memudahkan urusan saya di dunia sampai di akherat..

  • rivemi gusyanti

    Assallamu’alaikum kek.. Mencoba berbagi cerita aja tentang sosok move on kek.. Ini cerita salah satu teman saya yang move on..

    Sebut saja namanya Fandi, Dia dulu adalah sosok cowok yang sering sekali emosian, suka marah, sering meninggalkan sholat meskipu ayah dan ibunya adalah seorang imam masjid dan ibunya terkenal sangat alim karena juga seorang (pak haji dan ibu haji), tapi kelakuan Fandi temen saya ini benar-benar jauh dari semua tingkah laku ayah dan ibunya.
    Tapi, move on nya Fandi terjadi dikala masa-masa KKN (Kuliah Kerja Nyata), Fandi menyukai salah satu teman kelompoknya bernama Yanti. Yanti adalah temen perempuan Fandi yang dari dulu selalu menjadi bahan olok-olokan Fandi di kampus sampai seluruh dosen pun tau berita-berita olok2an dari Fandi. Namun, karena Yanti yang memang tidak terlalu suka melawan alhasil hanya diam saja. Tapi, inspirasi datang dari ssok Yanti terhadap Fandi. Pada suatu ketika menjelang sholat Maghrib, Fandi sedang bermain dengan temannya bernama Haikal dan Yanti yang siap2 untuk pergi ke Masjid tempat desa KKN berkata “sholat la Fand, Kal.. Kalian kebayang ngak, kalian akan jadi imam.. Kalo imamnya sendiri ngak rajin sholat dan ngjk menjaga sholatnya gimana makmumnya ntar? ingat kalian akan jadi imam loh.. sholat lah..”, tanpa sadar perkataan itu membuat Fandi terdiam dan berpikir lama..
    Semenjak perkataan itu, perasaan suka lama kelamaan menjadi ingin menjadikan Yanti sebagai sosok pendamping yang di benak Fandi pun timbul. Alhasil, lama kelamaan selama KKN Fandi memberikan perhatian, dan mencari tahu apa yang Yanti suka. Dan sedikit demi sedikit mengubah kebiasan buruknya, menjaga sholatnya dengan sholat tepat waktu, dan menahan emosinya.
    Hingga pada suatu momen, pengungkapan rasa suka dan cinta Fandi diungkapkan kepada Yanti.. Namun, Yanti tidak mampu menerima perasaan itu karena Yanti hanya menganggap Fandi sebagai teman dan hanya mampu menjadi teman biasa tidak lebih. Tapi, tidak dengan usaha Fandi, terhitung dari pengungkapan Fandi kepada Yanti 9 Bulan lebih Fandi berusaha untuk membuat Yanti yakin dan menunjukkan sedikit demi sedikit perubahan yang membuat semua teman-teman Fandi terkejut. Fandi yang sedang asyik futsal mendengar Adzan langsung bergegas berhenti bermain dan pergi mengambil wudhu dan sholat. Seketika didalam tas futsal Fandi ada kain sarung untuk sholat. Semua teman-temannya merasakan perubahan yang sangat positif dari diri Fandi sendiri.
    Fandi berkata, karena Yanti lah yang menginspirasinya. Yanti lah yang membuka pikirannya karena perkataanya selama KKN waktu itu tentang imam.
    Fandi pernah berkata selama ini dia jarang sekali sholat karena dia pernah kecewa akan doa yang tak terkabul, sehingga dia kecewa dan jarang sekali sholat. Dan ketika perasaan sukanya kepada Yanti membuat dia kembali berpikir dan memperbaiki sholatnya serta emosinya.
    Meskipun pada akhirnya Yanti tidak menerima cinta Fandi, namun Fandi telah bertekad untuk tidak pernah meninggalkan sholat nya seperti dulu. Bahkan diakhir cerita cinta Fandi, Fandi mengucapkan terima kasih untuk semua hal yang telah diajarkan Yanti selama ini.

    Dan Yanti, bersyukur alhamdulillah, bahwa setidaknya dia telah meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi Fandi, meskipun secara tidak langsung Yanti juga menyakiti perasaan fandi dengan tidak diterimanya cinta Fandi..

  • sosok MOVE ON saya ust @felixsiauw sama kakek kek, makasih yah ilmu2nya…

  • ini tentang cinta manusiawi kek, sebelumnya saya pernah merajut benang untuk menjadi kuat kedepanya bersama-sama hidup bahagia,tp mudah sirna seiring action saya yg lamban dan merugikan scara batin, saat ini bkn tanpa pikir panjang saya ingin merajut benang kembali dgn sesuatu indah yang baru, semoga ini pilihan yg baik demi masa depan yg baik. makasih

  • wiwin zakkiyah hakim

    Saya anak ke2 dr 4 bersaudara yg dibesarkan oleh aba yg beliau SR (sekolah rakyat) aja ndak lulus, dan umi hanya tamatan SMP
    Aba adalah sosok move on saya dan kami secara keluarga besar. Bagaimana tidak, pada usia beliau menginjak 5 th beliau diharuskan unt membantu mencari nafkah unt keluarga ditengah2 lingkungan yg tidak sehat sama sekali, rawan kejahatan, bahkan tiap hari saat bejualan es lilin beliau harus membawa parang unt menjaga diri. Jadi tidak pernah beliau mengenal masa kanak2 yg menyenangkan, masa remaja yg mengasyikkan. Bahkan sampai beliau menikah dengan umi saya cobaan terus menderanya. Seharusnya saya 10 bersaudara, tp ke 5 kakak sy dan 1 org adik saya meninggal saat masih bayi. Bahkan saat kakak saya yg ke2 lahir kemudian meninggal, disaat itu pula stand elektronik milik aba kebakaran bersama stand lain di area pasar turi sekitar tahun 80an. Tapi beliau tidak pernah berhenti berharap dan berusaha demi keluarganya. Sampai saat ini beliau bisa memberi kami kesempatan sampai semua ke4 anaknya lulus perguruan tinggi. Tidak hanya itu, beliau jd tumpuan dr keluarga besar kami, krn menurut mereka keluarga kami adalah keluarga paling berada. Hanya melihat anak2nya menjadi orang sukses, jauh melebihi apa yg sdh beliau lalui, adalah kebahagiaan tertinggi nya. Sekarang saya hny ingin menjadi anak sholehah bagi ke2nya agar semua amal yg saya lakukan pahalanya mengalir unt ke2nya sampai aba dan umi saya kembali kepadaNya.

    Aba adalah sosok move on ku

  • nyumbang cerita kek…
    sya punya seorang nenek skrag berusia 91 tahun, diusia beliau yg sudah senja beliau masih melakukan banyak ibadah secara rutin. Sholat sunnah rawatib, sholat tahajjud setiap malam, sholat dhuha setiap hari, beliau masih bisa membaca Qur,an dan kadang-kadang membaca buku.
    Satu hal yang membuat sy dan keluarga begitu kagum…Alhamdulillah beliau jarang sakit. Sepanjang hidup(skrg sdh 30 thn) sy belum pernah melihat beliau terbaring karena penyakit. Beliau memang pernah dirawat d rumah itupun krn terjatuh bukan karena penyakit. Beliau hanya sesekali mengalami tekanan darah tinggi dan menderita sakit pada bagian lutut dan betis yang biasanya beliau rasakan pada malam hari. Tapi Subhanallah meski sakit pd saat tengah malam, d sepertiga malam terakhir sakitx bisa sembuh sehingga beliau tetap bisa bangun sholat tahajjud lengkap.
    Yang lebih mengagumkan lagi dr beliau, pagi hari beliau akan ‘beraksi’ lagi d dapur. Usia tidak menghalangi hobby memasaknya. Dan beliau tidak berpantang makanan. Memasak untuk semua orang d rumah. Tidak ada yg bisa menghalangi krn kami sma bekerja, beliau sangat berat hati jika kami harus masak sblm k ktr dan pulang harus menyiapkan makanan lagi. Walaupun beliau sdh tua dan kami tdk berharap pd beliau tp beliau merasa berat jika ada dirumah dalam kondisi sehat tp tdk melakukan apa-apa. Beliau akan sangat marah jika dihalangi memasak atau membuat kue. Untunglah ada pengasuh anak sy yg sesekali membantu beliau. Begitulah nenek, selalu ingin menjadi orang bermanfaat bagi orang lain.
    Kami memetik banyak pelajaran berharga dr beliau…
    Sehat, kuat, rajin beribadah dan istiqamah dgn aturan agama yg telah beliau ketahui, beliau selalu berusaha berbuat baik dan ikhlas dgn segala hal yg beliau lakukan. Seperti kata ‘bang Ippho’ berbuat baik dgn ikhlas itu menyehatkan, memang benar seperti itulah yg terlihat pd nenek.
    Terakhir yg sy kira membuat nenek sehat adalah sedekah, beliau rajin bersedekah dan tdk pernah putus berdoa agar dberi kesehatan yg baik dan tdk memberatkan orang lain.
    Jika kebanyakn orang tua diurusi oleh anak-anak dan cucu-cucu, justru sebaliknya beliau yg sibuk mengurusi anak dan cucu dan tidak berharap dilayani.
    Teriring doa untuk nenek semoga Allah senantiasa merahmati dan membalsnya dengan surga yg kekal.

  • Assalamualaikum Kek Jamil Saya Suhirman ingin berbagi cerita atau kisah hidup yang saya ambil dari makalah temen saya yang menulis tentang kisah hidupku. bukanya saya promosi atau ingin reward tapi disini saya menulis apa yang saya alami dan rasakan sampai saat ini untuk menggapai mimpi dan cinta sejati untuk bisa berbagi.
    Perjalanan hidup memang tidak mudah, segala masalah selalu menghampiri kita. Banyak orang yang tidak mau menyelesaikan masalahnya dengan baik, lari dari masalah, melampiaskan masalahnya dengan berbagai hal, seperti narkoba, minum-minuman keras, membunuh dan lain-lain. Banyak orang cerdas di dunia ini, namun kecerdasan itu terkadang tidak di gunakan untuk kebaikan sesama, orang cerdas terkadang malah merugikan orang lain.

    Alasan tersebut yang melatarbelakangi diadakanya mata kuliah Character Building pada berbagai jurusan di universitas, termasuk jurusan Public Relations. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih mendalami dan mengenal karakter pribadi mereka.

    Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini yang diberi judul Baksoku, Hidupku, Masa Depanku. Kelompok kami memilih Suhirman atau yang biasa disapa “Mas Hirman” ini sebagai narasumber dari pembuatan makalah. Bagi kelompok kami, Mas Hirman cukup inspiratif untuk dijadikan inspirasi. Perjalanan hidupnya yang begitu sulit dan berliku-liku dapat dihadapinya dengan sukacita, perjuangan penuh, tak kenal lelah dan malu.

    Pada zaman sekarang ini banyak orang yang dapat hidup berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik material maupun non material. Disisi lain banyak pula yang tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya dari kisah mas hirman, yang masa kecilnya dia sangat memprihatinkan terutama dari segi ekonominya, tetapi dengan keberanian dan tekadnya untuk dapat menjadi orang sukses, dari yang dia pergi bekerja ke surabaya sebagai kuli bangunan disebuah mall, dan akhirnya dia memutuskan untuk memberanikan diri mengadu nasib ke Jakarta, dimana hal tersebut diawali dari Tanggerang saat dia bekerja disebuah restoran. Setelah dia mempunyai cukup pengalaman dibidang kuliner, akhirnya dia memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan berjualan bakso. Memulai usahapun dia harus rela menjual motornya untuk dijadikan modal pertama berdagang bakso hingga akhirnya dia mencapai apa yang diraihnya saat ini.
    Suhirman, seorang laki-laki yang dilahirkan pada tanggal 28 januari 1988 di Bojonegoro berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Disamping ia sebagai seorang pelajar/mahasiswa, ia juga menekuni profesi sebagai pedagang bakso.
    Pada awalnya, Mas Hirman menjalani kehidupannya di sebuah desa yang bernama desa Kedungrejo. Ia memulai pendidikan SD-nya (sekolah dasar) sampai SLTP (sekolah lanjutan tingkat pertama) di Mts Walisongo. Namun saat memasuki sekolah tingkat atas (SLTA), Mas Hirman tidak dapat meneruskan pendidikannya dikarenakan faktor ekonomi. Keinginan Mas Hirman untuk melanjutkan sekolah sangat besar, maka dari itu Mas Hirman berinisiatif untuk bekerja.
    Pada pertengahan tahun 2003, Mas Hirman pergi ke Surabaya untuk bekerja bersama saudaranya menjadi buruh bangunan sebuah supermall dan rumah sakit. Ia bekerja di Surabaya hingga akhir tahun 2004. Selama 1 tahun bekerja di Surabaya, kemudian Mas Hirman berpindah ke daerah Tangerang. Di sana Mas Hirman mendapat pekerjaan sebagai karyawan di sebuah rumah makan. Selama 2 tahun Mas Hirman bekerja dan mempelajari apa yang ada di tempat kerjanya.
    Pada awal tahun 2006, Mas Hirman hijrah ke Jakarta. Mas Hirman tinggal di sebuah rumah kontrakkan kecil berukuran 2 x 6 meter bersama kakak dan sepupunya. Lalu hijrahnya dia ke Jakarta bermaksud untuk membuka sebuah usaha sebagai pedagang bakso. Dikarenakan Mas Hirman tidak mempunyai modal, ia berusaha mencari pinjaman kepada saudaranya. Modal yang telah ia dapat, ia gunakan untuk membuat gerobak dan membeli peralatan lainnya. Di tahun inilah menjadi titik dimana Mas Hirman memulai usahanya menjadi pedagang bakso.
    Pertama-tama, Mas Hirman berjualan keliling di daerah Lubang Buaya tepatnya di jalan Manunggal. Orangtua dari mas Hirman tidak mempunyai background berwirausaha, tetapi mas Hirman bertekad untuk menjadi seorang pengusaha dan ingin membahagiakan orangtuanya yang berprofesi sebagai seorang petani. Mas Hirman juga mempunyai tujuan ingin membuka lapangan pekerjaan yang bisa bermanfaat untuk orang lain.
    Selama menjalani kehidupan sebagai wirausaha, Mas Hirman berinisiatif untuk melanjutkan pendidikannya. Mas Hirman mempunyai prinsip “walaupun bekerja, ilmu tetap harus dicari untuk masa depan”. Pada tahun 2009 dengan bermodalkan Nekat Mas Hirman mengikuti sekolah paket C di PKBM RISTEK NUSANTARA yang terletak di salemba. Setelah mengikuti pendidikan itu, Mas Hirman pun lulus sekolah tingkat SMA. Cita-cita mas Hirman untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih berlanjut.
    Pada tahun 2010 Mas Hirman mengikuti kursus sebagai cameramen dan Videoeditor di Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan. Selama 3 bulan mas Hirman belajar di jurusan broadcasting dan mendapat sertifikat dari UBL. Dan berlanjut mengikuti kursus komputer di kampus BSI ( Bina Sarana Informatika ) selama 1 bulan dan mendapat sertifikat komputer menjadi syarat untuk bisa mendaftar kuliah di kampus BSI Jatiwaringin. Dari hasil kerja kerasnya ia dapat membiayai pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
    Kemudian pada tahun 2011 Mas Hirman melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta. Mas Hirman mendaftar ke BSI (Bina Sarana Informatika) dan memilih akademi komunikasi jurusan public relations. Saat ini Mas Hirman sudah menjadi mahasiswa Bina Sarana Informatika. Selama mengikuti perkuliahan, Mas Hirman juga aktif di berbagai kegiatan kampus. Seperti SEMA (Senator Mahasiswa), Mas Hirman aktif di program-program BSI lainnya yang berhubungan dengan entrepreneur (wirausaha).
    Waktu yang dimiliki oleh Mas Hirman dapat dibilang cukup padat. Walaupun demikian Mas Hirman masih bisa mengatur waktunya antara berdagang dengan kuliah. Ketika perkuliahan dimulai siang hari, Mas Hirman menyiapkan dagangannya di pagi hari, begitu juga dengan sebaliknya.
    Suka duka yang Mas Hirman rasakan selama menjalani hidup sebagai pedagang bakso dan mahasiswa yaitu ketika dagangan Mas Hirman dapat terjual habis dan meraih untung yang lebih. Lalu sebagai mahasiswa Mas Hirman merasa senang dapat mengenal teman-teman yang kini mendukungnya dalam melakukan profesi tersebut. Ia juga dapat mengetahui dan merasakan bagaimana mengikuti pendidikan di perguruan tinggi. Kemudian ketika saat jualan sepi, mendapat musibah ketika berjualan dan harus menanggung kebutuhan hidup sendiri yang jauh dari sanak family, itulah suka duka yang mas Hirman rasakan.
    Kami memilih judul Baksoku, Hidupku, Masa Depanku karena frasa tersebut adalah perwakilan dari kisah hidup narasumber yang kami angkat. Frasa tersebut meskipun mewakili kisah hidup narasumber, tetapi masih menyimpan teka-teki yang diharapkan dapat membuat pembaca menjadi penasaran dan tertarik untuk membaca makalah yang berisi kisah hidup orang inspiratif ini.

  • SOSOK MOVE ON DI HIDUP SAYA

    sebenarnya banyak yang menginspirasi saya di sekitar saya, tapi yang satu ini terasa pass banget
    saya rumah di narogong, bekasi kerja di deket roxi, sangat jauh, saya dibonceng suami saya dari rumah ke kantor setiap harinya, senin sampai jumat

    namanya Jakarta, tidak afdhol jika tidak membahas macet, memang basi terdengar satu kata itu, ya memang macet menjadi rutinitas saya

    kadang memutar arah atau mengambil jalan pintas itu lazim saya gunakan. Panas, pusing penat semua-muanya tersaji dibadan saya, rasanya gak sanggup lagi harus berjam-ham mengalaminya di atas motor.

    Jam delapan pagi jakarta bila cuaca cerah itu sama dengan panas menyengat, di jalan kali pasir cikini, dekat lampu merah saya melihatnya. Sesosok pria saya kira 50tahun. Kakinya cacar sebelah kiri dan emnharuskan dia menggunakan tongkat untuk berjalan. Hanya memakai celana pendek selutut dan kaos lengan panjang seadanya, juga memakai topi untuk mengurangi sengatan matahari di wajahnya.

    Dia bukan peminta-minta, bukan, dia menjajakan masker dan lem korea khas lampu merah. LAngsung hati saya meleleh melihatnya

    betapa semua keluh kesah saya terasa menguap begitu melihat dia berjalan emngitari sesaknya barisan mobil yang berhenti karena lampu merah, dengan satu kaki dan satu tongkat dia mengitari beberapa baris mobil dan sepeda motor itu. Untuk yang berkaki normal sja pasti sulit, apalagi dia.

    Malu saya jika saya masih mengeluh tentang hidup saya, malu sama bapak itu, maka mulai saat itu ketika saya berada di titik kecewa dan ingin mengeluh, langsung pikiran saya menuju bapak itu.

    Saya tidak pantas mengeluh, dia telah menginspirasi saya

  • Assalamu’alaikum Kek (nama panggilan akrab-nya yak ?)
    Saya fans baru nih, mau menceritakan sedikit move on sahabat saya di Bogor. Yang sekarang menjadi seorang hafizd (hafal Qur’an)di sebuah pesantren di Sukabumi. Beliau bernama Luthfi Zainal Baroya, seorang sahabat yang menjadi sebuah inspirasi hidup untuk saya.

    Semenjak SMP sampai SMA (SMP, SMA Negeri 1 Ciawi) saya bersama-nya hampir setiap hari pulang-pergi sekolah bareng, dengan berjalan kaki (dengan maksud menghemat biaya ongkos sekolah).
    dan juga karena memang satu kampung, satu sekolah. Beliau satu hobi dengan saya, yaitu bermain sepak bola dan musik (nge-band).
    Dalam satu minggu kami kurang lebih bermain sepak bola 3-4 kali dan nge-band 2-3 kali nge-band.
    Sampai pada saat-nya lulus sekolah (SMA Negeri 1 Ciawi),nganggur beberapa bulan, saya ikut SPMB ITB,ITS jurusan mesin gak lulus-lulus.
    Begitu juga sahabat saya, Luthfi, ikut tes STAN, Akmil gak juga keterima.
    (Note : beliau seseorang yang smart, khusus-nya untuk ilmu pasti (Matematika, Fisika, dll), sampai-sampai guru Fisika di debat tentang sebuah penyelesaian soal, dan beliau yang “menang”.)
    Di tengah-tengah mengisi kekosongan, kami menekuni sebuah habit baru, yaitu meghadiri pengajian tafsir Qur’an di Sukabumi.
    Kebiasaan tersebut kami lakukan setiap Jum’at sore. Karena pengajian di mulai ba’da Magrib sampe jam 09.
    Kegiatan pengajian kami lakukan kurang lebih 3 bulan. Setelah itu ternyata saya lulus tes di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung yang dulu-nya Politeknik Mekanik Swiss – ITB (PMS-ITB).
    Tetapi sahabat saya, masih belum keterima kuliah. Dengan start yang sama, saya pergi ke Bandung untuk kuliah, beliau memutuskan untuk pesantren tahfidz Qur’an di Sukabumi.
    Dengan finish yang sama, persis 3 tahun lama-nya loss contact, besok-nya saya wisuda dan tiba-tiba ada sms masuk pada malam hari.
    (Isi sms : Assalamu’alaikum, kumaha kabarna (gimana kabar-nya)? Shalat berjama’ah-nya lancar ? (sampai sekarang, pada saat bertemu, kalimat itu yang selalau beliau tanyakan)Alhamdulillah saya besok sima’an (mendengar hafalan dari seorang penghafal, dengan di dengar banyak orang). Besok datang ya.)
    Ternyata sms itu dari sahabat saya, Luthfi. Persis 3 tahun dengan start yang sama dan finsih yang sama. Tetapi hasil berbeda, sahabat saya sudah menjadi seorang hafal Qur’an.
    Yang dulu-nya seorang defender sepak bola yang tangguh, keras, agak kasar dan seorang basis yang suka lagu-lagu nge-beat.
    Tetapi sekarang beliau sudah hafal Qur’an 30 Juz, 114 surat, dan 6666 ayat, dan menjadi pengajar di pesantren-nya tersebut.

    Beliau juga menjadi seorang inspirasi untuk nama anak saya sekarang, yang baru berusia 7 bulan.

    Nama beliau saya abadikan di nama anak saya, yaitu Luthfi Azzaidan.

    Sekian dan Wassalamu’alaikum.
    Abu Luthfi

  • Bismillahirrahmannirrahim Bukan Guru Yang Salah.
    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” Q.S 13:11

    Dari SMA aku ngga antusias dengan trigonometri. Sampai – sampai UN pas bagian trigonometri ngga ada yang tak kerjakan (baca: kosong). Itu karena waktu udah mepet, mau mencoba mendalaminya tetep kesulitan. . Mungkin ini karena saat mendapatkan pelajaran trigonometri pertama kali aku ngga antusias dengan gurunya. Jujur saja ini aku merendahkan kredibilitas gurunya. Yasudah belajarnya setengah2 alias nggak maksimal. Maafkan saya Bu. Maaf banget.. Masuk kelas 3 ada pengulangan materi trigonometri, udah ganti guru sih. Tetep aja nggak mudeng. Ah pasrah banget dah waktu itu.

    Pas mau milih jurusan, memang sejak SMP aku bertekad mempelajari matematika terus. Karena menurutku aku mencintai pelajaran ini dan otakku selalu terasa segar setelah berkutat dengannya hehehe. Ada sih keraguan, hanya karena Trigonometri. Trus my brother Digdo bilang :” Mata kuliahnya gak cuma trigonometri, kalo trigonometri nggak bisa ya sudah tinggal saja. lagian cuma 1 makul” . Oke sudah langsung mantep pilih Pendidikan Matematika.

    wuhuhuhu masuk UAD, masih saja yang tak takutkan adalah trigonometri. Ada suara2 bilang Dosennya ginilah, gitulah, nilai rata2 C lah apalah dsb.. Belum apa apa bikin minder. serius minder mate..

    Sempat merenung, lalu ada bisikan dari Allah. “Kalo aku cinta matematika, kenapa aku ngga bisa sama Trigonometri? dan aku adalah calon Guru bahkan Dosen InsyaAllah, masak iya aku trigonometri harus cacat?” | “Ah terserah biar orang lain yg mendapatkan hasil itu. Pokoknya aku HARUS BUKTIKAN BISA DAPAT MINIMAL B!” Tekadnya muncul,,

    Mewujudkan tekad itu, langkah pertama yg ku benahi adalah MENGHORMATI GURU (baca: DOSEN). Mungkin mayoritas memandang gak enak atau apalah namanya. Tapi karena Apple.Inc mengajrakan “Kalo mau sukses ‘Think Different’ ” Nggak pake ragu. Langsung Action. Aku tanamkan mindset semua dosen itu enak. Memang sudah ku analisa kenapa dulu aku nggak bisa sama sekali trigonometri, yah mungkin karena tak menghormati guru!
    Karena udah ter-mindset seperti itu kalo ada yang menggunjingi dosen, aku merasa berdosa kalo nggak sengaja bilang sependapat -_-. Astagfirullah..

    Terbukti looh dengan menghormati guru, belajarnya jadi enak, lebih semangat, tekad lebih yakin berhasil. dan Alhamdulillah hasil nilai akhir memuskan.. Efek menggabungkan Law Of Do’a and Law Of Attraction .
    Apabila Anda Telah Berhasil Membuat Guru Anda Tersenyum (Krn Antusias/Hormat), pastilah Yang Maha Membalas serta merta mengulurkan tangan-Nya untuk kita. Untuk mencerdaskan otak kita. Serius nggak usah bantah!

    “Memang TEKAD bukan segala – galanya, tapi tanpa TEKAD tidak akan ada segalanya” – Guru AndrieWongso.
    Maka bertekadlah untuk bisa memberikan yang terbaik!

    Oiya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” Ayat ini adalah sebuah ajaran sangat mulia yang menjadi cerminan bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menentukan nasib. Mau tetap nggak bisa? atau mau Hijrah ke yang lebih baik? 😀 Manisnya Hidup Kita Yang Tentukan Lhoo (Kata Tropicana Slim Hehhehe)

    Jadi Jelaskan, Bukan Guru Yang Salah. Karena Setiap Guru Punya Gaya Dan Metodenya Masing2. Tak Setiap Orang Bisa Melayani Semua Orang Disekitarnya! Masih ngeyel? Bisa kah kamu melayani semua temanmu? memberi kepuasan pada mereka semua? 😀

    Salam Sukses Mulia.

  • yayan bin mansur

    Assalamu’alaikum…
    ikut berbagi tulisan kek…

    Ada dua orang yang saya kenal dan sekarang masih tinggal bersama di pondok pesantren Fauzul Muslimin kota jogjakarta.
    Dua orang tersebut merupakan ustadz dan ustadzah saya. Beliau bernama ust Ali yusuf dan ustdzh Khamilah.
    ust Ali yusuf merupakan seorang yang oleh Allah diberi ujian berupa kedua kakinya tidak bisa digunakan untuk berjalan. ketika berjalan, beliau selalu menggunkan tongkat. meskipun beliau harus memakai tongkat, tapi semangat hidup dan semangat dalam menuntut ilmunya begitu kuat. Beliau berasal dari kuningan dan hijrah ke jogja untuk menuntut ilmu. Lika-liku dalam menuntut ilmu di jogja sangat banyak dan kalau diceritakan mungkin bisa menjadi sebuah buku. Dalam tulisan ini, saya hanya ingin berbagi bahwa kekurangan yang ada ternyata tidak menghalangi seseorang untuk maju, berhasil, dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan beliau bisa menyelesaikan studi sampai S2 dan bisa pergi ke tanah suci meskipun memiliki keterbatasan fisik.
    Beliau saat ini diamanahi untuk menjadi pengasuh sebuah pondok peantren di Jogja. selain itu,beliau juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja.
    orang yang kedua, bernama ustadzah Khamilah (biasa dipanggil dengan nama Bu Zen, dimana alm. suami beliau bernama Zainul Muttaqin-dulu merupakan pengasuh pondok pesantren-).
    Bu Zen ini merupakan sosok seorang wanita/ibu yang menurut saya begitu tegar. Beliau kelihatan begitu sabar/tabah ketika ditinggal wafat oleh suaminya. Beliau saat ini menjadi seorang guru SMP (sebagai ikhiar untuk menghidupi putra-putrinya) dan aktif mengisi majlis taklim baik di pondoknya maupun di luar.
    Beliau juga sosok ibu yang bisa membimbing putra putrinya dengan berhasil -atas izin Allah-. Anak laki-laki yang pertama saat ini sedang kuliah di Mesir, anak yang kedua masih SMP sekaligus sedang berproses menjadi seorang hafidzah di sebuah pondok pesantren. Anak yang ke 3 masih SD.
    saya selalu melihat dan membersamai 2 sosok orang tersebt dan menjadi pemacu semngat tersendiri bagi kehidupan saya. memacu diri untuk menjadi orang yang selalu mensyukuri nikmat Allah dan tidak berputus asa ketika diberi kekurangan.
    semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

  • Kalau definisi move ON adalah terpuruk lalu bangkit, itu terjadi pada diri sy sendiri, walaupun menurut sy bukan tokoh yg move ON nya yg penting tetapi org 2x dibalik layar kisah move ON saya.

    Terpurukan sy terjadi ketika kelas 1 SMA semester 1, dan mungkin org jijik melihatnya, yaitu ketika org dikampung saya menyebt sy “org gila” bhs kerenya sy kena penyakit kejiwaan. Saya sendiri tdk tahu persis mengapa saya gila. Yg saya ingat hanyalah otak saya terus berfikir dan berkhayal bahkan bertanya tentang semua persoalan yg ada saat itu. Memamg sy akui saat itu terjadi perubahan kultur SMP sekolah kampung kemudian sekolah di SMA “ibukota” …………. sdh beberapa rumah sakit jiwa sempat saya masuki walau akhirnya saya tidak pernah menjadi penghuninya, sy yg wkt itu sbg org yg ga berjiwa merasa beruntung krn uwa sy saat itu satu satunya org yg menolak keras untuk dimaskn ke rs jiwa, krn bisa jadi sy benar benar jafi org gila andai hal itu sampai terjadi….. tks uwa misko yg sdh menjadi perantara Tuhan dlm memyelamatkan jiwa saya yg sempat akan kehilangan jiwa….. maaf air mataku sdh mulai berlinang dan saat ini saya masih blm sanggup menyeritakan……. kelanjutanya, maaf. Yg jelas kalau teman SMA ku dan teman sekampungku pasti sudah tahu kisahku ini, krn sampai saat ini yg jelas org dikampungku akan terus mengenang kisah saya krn sampai sekarang ini blm ada anak kampung di desaku yg bisa lolos ke ITB kecuali saya masuk ITB 95

  • gunan amali muhammad

    assalamualaikum wr.wb. alhamdulillah pak Jamil Azzaini mengizinkan followernya untuk bercerita tentang move on, bila di twitter saya tak pernah terbalas mention oleh bapak, insya Allah di website’a ini bisa terbalas dengan buku on-nya pak Jamil hehe. saya punya pengalaman hidup beberapa tahun silam tepatnya mendekati awal tahun 2011, pada saat itu kondisi saya bener-bener tidak stabil, ketidak stabilan hidup itu diakibatkan karena saya masih labil dalam menyikapi aktifitas,terlalu banyak aktifitas yang saya lakukan dalam satu waktu, mulai dari saya menjadi mahasiswa di salah satu akademi bahasa asing di jakarta, mengikuti organisasi (BEM) di kampus tersebut dan juga bekerja long time di salah satu restoran di lippo karawaci tangerang. hal itu tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap on dalam kehidupan sehari-hari, hidup penuh aktifitas positif mampu membuat kita mandiri dalam merancang rencana, waktu, dan juga stamina. meskipun waktu saya banyak terbuang di dalam pekerjaan tetapi saya lebih banyak menghayati waktu saat di bangku kuliah terutama saat di organisasi kemahasiswaan, karena kebetulan saya adalah salah satu pimpinan BEM, maka saya tidak mau menyia-yiakan masa tersebut untuk belajar bagaimana menjadi seorang leadership yang baik, dan semakin aktifnya saya berada disana saya semakin memiliki teman-teman mahasiswa yang kebanyakan wanita, berbulan-bulan kami menjalankan visi dan misi kami, kekompakan dan persahabatan pun semakin kental dan melekat baik didalam organisasi maupun relasi antar individu,dari banyak rekan tim di organisasi saya memilki hubungan yang sangat akrab oleh salah satu wanita asal akademi sekertaris, padatnya aktifitas kerja dan kuliah membuat saya ingin memulai berhubungan dengan wanita pujaan hati saya, waktu itu saya berfikir bahwa dengan menjalin hubungan kasih/pacaran itu mampu membuat saya lebih semangat, lebih baik, dan lebih sukses kedepannya, akhirnya saya putuskan untuk memulai menjalin kasih dengan wanita tersebut,dan ia tidak ragu untuk menolakku hehe,, alhasil sebulan pertama saya mendapatkan semangat yang luar biasa dari support sang kekasih, sampai bulan kedua dan ketiga pun kami semakin erat satu sama lain, hingga bulan ke empat pun dimulai, berawal dari saya yg tidak lagi menjadi pimpinan BEM dan juga sudah harus menjalankan karya ilmiah/tugas akhir, lalu membuat majalah ditambah lagi masalah keluarga masing”, akhirnya pada satu waktu kita ngobrol berdua, entah ada masalah apa, tiba-tiba ia ingin mengakhiri hubungan tanpa sebab,akhirnya dengan perasaan kecewa saya pun menyetujuinya karena tidak mau memaksakan kehendak, namun di dalam pikiranku selalu terfikir sehebat itukah wanita yang sesungguhnya, perkataannya itu mampu menghancurkan hati dan perasaaan para pria khusunya aku,, sampai akhirnya ia pun menyesal mengucapkan kalimat itu, ia menganggap semua yg dia ucapkan itu akibat dari rasa sayangnya kepadaku, alhasil saya pun memberikan kesempatan untuk kedua kalinya, meskipun memberinya kesempatan tersebut namun hatiku tetap masih merasa kecewa atas sikap ia yg tiba” ingin mengakhiri. setelah beberapa hari kembali terjadi lagi peristiwa itu kali ini saya yang memutuskan hubungan itu meskipun saya masih memilki rasa yang sangat dalam, namun saya merasa sejak bersamanya saya jadi tidak tahu siapa diri saya sendiri,dari kejadian tersebut saya akhirnya mengalami depresi,galau dan labil, bagaimana tidak masalah dikeluarga tidak kunjung kelar, tugas akhir dan pembuatan majalah tidak juga kelar, wanita yg dulu aku anggap bisa menjadi penyemangat hidupku, ia mampu menghilang dan memulai kembali hubungan dengan pria lain. kuliah dan kerja pun jadi tidak teratur,dan parahnya lagi aku menjadi seorang smoker, nauzubillah min zhalik. perlahan aku mencoba untuk bangkit, tetapi kebangkitan itu tidak bertahan lama, aku pun terjatuh agi sampai ketika berbulan” aku mengevaluasi diri, sembaring mengevaluasi kesalahan diri, aku pun mencoba lebih aktif mencari berita dari jejaring twitter,sampai suatu ketika hidayah pun datang kepadaku dari salah satu sosok ustadz muda lulusan IPB (institut pleksible banget hehe) yaitu Ustadz Felix Siauw, ia adalah sosok inspirasi move on saya, banyak hal yang saya pelajari dari sosok beliau, pertama, katanya mampu membuat pikiran dan hatiku tenang, kedua ia mampu menginspirasi saya dengan kata “TO SEE BEYOND THE EYES CAN SEE” ketiga ia menyadarkan bahwa menjadi seorang muslim itu harus menjalankan islam yang kaffah sebab itu adalah bentuk keislaman yg sejati, dan yang terakhir rasa malu saya terhadap beliau, bayangkan saja saya islam sejak lahir sampai detik ini pun itu sekitar 21 tahun namun beliau baru islam sekitar kurang lebih 10 tahun tetapi ia mampu memilki akhlak dan sikap yang mulia. banyak lagi sosok beliau yang tidak mampu saya jabarkan dalam tulisan ini, namun disini saya sangat bersyukur sekali kepada Allah SWT yang telah memberikan ku hidayah dan taufiknya bersama orang ini dan melaui beliau juga saya bisa kenal dengan orang sukses seperti pak Jamil Azzaini dengan Sukses Mulia-nya, Jaya Setiabudi dengan YEA’a dan masih banyak lagi,, dan alhamdulillah sekali saat ini saya mempunyai bebrapa impian hidup untuk kedepannya, ingin menjaga Cinta Mulia saya kelak untuk sang isteri, membahagiakan kedua orang tua, menjadi pengusaha yg beriman, dan yang pasti ingin masuk surganya Allah SWT.aamiin
    itulah cerita singkat kehidupan saya sekaligus sosok MOVE ON yang hadir di kehidupan ku, semoga cerita MOVE ON ini mampu menginsipirasi pembaca khususnya pribadi saya sendiri aamiin

  • Sosok move on yg akn sy hadirkan disini adalah kedua orng tua saya. Sy brcerita mulai dr saat sy mondok di slh 1 ponpes cibinong bogor.saat saat ingat itu pd saat kls 3 tsnawiyah.disitu sy lihat sosok ayah sy yg menyampingkan rasa malunya demi saya.kbnyakan dr rekan2 klau dkunjungi.menggunakan kendaraan yg mewah dan banyak makanan.ayah sy hnya bawa motor tahun 80-an (saat itu sy skitar thn 2002-2003) dan itupun surat2nya sdh tdk komplit.sy menangis saat ayah sy berkata :irfan,maafin bpk g bs memberikanmu fasilitas yg mewah!tp bpk berjanji akn membekalimu dgn Ilmu.hutang sana sini bpk rela dmi pendidikanmu.
    Sosok ibu yg hmpir sm pengakuannya,tp ibu mngirimkannya lewat surat yg di titipkan ke bapak.kurng lbh bunyinya “kaka (panggilan ortu sy kpd sy krn sy ada 3 adik) maafin mama yg blm bs membahagiakan kk.km bljr yg rajin,mama sm bpk hnya bs memberikan km ilmu lwt pendidikan. (Smpai saat ini surat dr ibu msh tersimpan rapih di dompet sy). Sosok Move on yg sy liht kegigihan dan ksabaran mreka meski yg lainnya pnya fasilitas tp ortu sy g menghindar sm sakali.hingga akhirnya sy dpat mewujudkan impian mreka yaitu mnjadi dosen dan peneliti (meskipun msh pemula) maklum pak baru hari ni umur sy 26 thn.kenal pa zamil sy mau jd lbh hnya skedar jd dosen.Doakan sypa jamil agar cita2 mulia sy sll dipermudah olehNYA.mohon bimbingannya.Salam

  • aslm.. Pak, saya mau bercerita.
    ini kisah ttg saya dan hidup saya.
    Saya berasal dari pulau kecil nan indah, Pulau Belitung.
    Lahir dan besar di sana hingga lulus SMA saya merantau ke Bandung.
    Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup yang tak sama dengan anak2 lain seusia saya. Jika anak seusia itu tengah asyiknya belajar dan bermain, saya harus jualan untuk membantu keluarga saya. saya mempunyai 3 orang adik yang masih kecil sementara usaha bapak saya mengalami gulung tikar.
    Pada waktu saya kelas 3 SD, saya membantu ibu berjualan kue. Sebelum pergi sekolah, saya berjalan kaki keliling kampung jualan kue sembari berseru.. “kue pastel, kue risol, empek-empek, kue donat, dll..”
    Setelah itu, di sekolah pun saya tetap jualan pada jam istirahat. Beruntungnya guru masih mengijinkan saya berjualan meskipun biasanya murid di larang berjualan di sekolah.
    Pada waktu itu, ibu saya belum akan memasak jika saya belum pulang sekolah karena menunggu uang hasil jualan yang saya bawa pulang.
    Alhasil, jika sudah lapar biasanya kami makan kue-kue sisa jualan.
    Sore hari, kembali saya berjualan kue keliling kampung.
    Jika hari libur, saya akan berjualan lauk pauk keliling kampung dengan menggunakan sepeda keranjang saya warna hijau sehingga lauk jualan saya bisa di taruh di keranjang. Hal ini terus saya kerjakan hingga kelas 2 SMA.
    Alhamdulillah pada saat saya akan kuliah, usaha Ayah saya mengalami kemajuan hingga saya bisa berkuliah dan merantau di Bandung.
    ~Perjuangan tak ada yang sia-sia jika kita mau menjalaninya dengan sabar dan lapang hati~ 😀

    Tak hanya cerita itu, ada 1 lagi kek.
    2 bulan menjelang UN kelulusan SMA, saya memutuskan untuk berhijab.
    Namun hal ini ditentang ibu saya karena takut anaknya ini hanya ikut-ikutan, nanti buka-tutip-buka-tutup.
    Tak puas hanya dengan meminta izin saja, karena permohonan saya ditolak akhirnya saya mencoba cara baru.
    Saya introspeksi diri, saya merasa sholat masih bolong, dan saya harus memperbaiki itu. Di rumah saya mungkin kurang maksimal membantu Ibu, jadi saya perbanyak membantu ibu, mencuci baju, mencuci piring, menyapu, dll, dan tak jarang saya menangis sembari mengerjakannya karena hati ibu tak jua luluh melihat perjuangan saya.
    Hingga pada akhirnya saya membuka tabungan celengan saya, dan saya membeli kerudung dan beberapa pakaian. Saya pakai, dan ibu saya kaget namun tak berkata apa-apalagi karena melihat kesungguhan hati saya.
    ~hikmahnya, jika kita ingin sesuatu, kita memang benar-benar harus memantaskan diri. Jika Tidak berhasil dengan 1 cara, gunakan cara yang lain~

    Salam Sukses Mulia, semoga bermanfaat dan menginspirasi 🙂
    terima kasih Pak Jamil, saya sangat senang membaca tulisan-tulisannya.

    wsslm

  • Sosok Move On,,,saya belum neliti di sekeliling saya.
    Saya hanya berusaha move on dan melihat kiblat diluar dari orang sekitar saya,,yang saya anggap mereka sudah merasa di zona nyaman dan tidak ada usaha untuk move on.
    sumber inspirasi
    1. IPPHO RIGHT
    2. UST.FELIX SIAUW ( mualaf 10 tahun tapi ilmunya melebihi aku yang dari lahir sudah muslim )
    3. Merry Riana ( sukses dibisnis yang aku lagi mulai menapaki )
    4. Kakek Jamil

    Tak apa kan kalau mereka2 ini sumber inspiratif saat ini, yang setiap hari quote / bukunya selalu jadi bacaan saat GALAU menerpa

  • Banyak pelajaran yang dapat saya petik dan motivasi-motivasi yang membangkitkan semangat yang tadinya loyo menjadi bergairah setelah membaca artikel kakek jamil apalagi bisa dapat bergabung di komunitasnya kakek..slam sukses mulia kek ^^

  • assalamualaikum.wrwb. pa jamil yang berbahagia, ini untuk kedua nenek dari pihak ibu dan bapak. mereka adalah orang sederhana yang hebat. nenek dari dari pihak ibu adalah ahli sedekah selama hidupnya, beliau tempat pinjaman oleh penduduk desanya, dan sangat dihormati bukan karena kaya materi tapi beliau adalah yang menegakkan sholat di kampung beliau seumur hidup berjuang untuk itu. dan nenek dari pihak bapak adalah orang yang menentang arus waktu jamannya dengan menyekolahkan keguruan semua anak-anaknya sampai jadi pns guru yang langsung diangkat, padahal keluarga mereka adalah klg pedagang dan petani yg waktu itu lebih lumayan dari padi jadi seorang guru. sehingga semua paman saya adalah guru mulai dari sd sampai pt. itulah “on” buat kami cucu, anak dan INSYAALLAH tetangga sekitar kami.

  • Sampai umur saya 25 tahun, Tokoh Fav. sy adalah Ayah saya sendiri. Beliau selalu bersemangat setiap melakukan sesuatu, selalu pantang menyerah dan selalu bersyukur. beliau berani untuk terus-terus dan terus mencoba dan tetap fokus dalam bidang yang beliau geluti sbg seorang petani. dan sekarang Ayah sy smakin keren.. Jujur nggak bohong, sy semakin Mencintai Ayah saya dan selalu ingin meniru kegigihan nya, hingga akhirnya mencapai apa yang Beliau Impikan. Love U Always DAD.

  • Contoh Inspirasi utk ON dalam hidup dengan nalar agama, sastra dan sains. Beliau adalah Halimi Zuhdy.
    Sosok yang satu ini dikenal sebagai sastrawan yang cukup mumpuni, bbrapa wktu lalu ustadz di PKPBA (Program Khusus Perkuliahan bahasa Arab) juga di kajian-kajian keIslaman, serta banyak hal menjadi kelebihan beliau.
    Pria kelahiran Madura ini asli godokan UIN Malang. Mulai dari S1 beliau ketika masih STAIN Malang lalu pindah Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) hingga awal menjadi UIN Malang. Pergolakan kampus pun telah beliau lalui sehingga mengantarkan beliau masuk program Pascasarjana itupun di UIN pula. Tak hanya di Kampus, beliau lebih dikenal di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly. Lebih karena beliau dulunya adalah salah seorang Murabby/Murabbi di Mabna MSAA, juga karena pola pemikiran keislaman serta tentang Psikologi kehidupan beliau yang baik dan dapat mudah diterima orang.
    Yang menjadi kekaguman tersendiri bagi kami ialah pembawaan beliau hingga cara berucap beliau yang enak, membuat orang merasa teduh mendapat nasihat darinya.
    .Sebuah cerita menarik kami dapatkan dari banyak ceceran kisah beliau. Salah satunya adalah keteguhan beliau mempertahankan prinsip atau janji pribadi, seperti sepatu yang beliau beli sewaktu masih semester 3 beliau tetap gunakan hingga lulusnya beliau dari program Strata 2-nya.
    Cerita menarik lainnya ialah ketika Pendidikan S2 beliau harus terlambat lulus, hanya karena ada nilai yang kurang karena memang pada mata kuliah tersebut kecakapan beliau kurang. Namun karena hal tersebutlah beasiswa ke Riyadh dapat beliau dapatkan tahun ini.
    Selain berkecimpung di lingkungan Ma’had beliau juga banyak mengisi kajian-kajian keislaman di luar kampus. Kesan pertama melihat beliau mungkin biasa saja, namun bila sudah membincang soal tentang sastra atau motivasi dengan beliau kita akan merasakan betapa luasnya pengetahuan beliau tentang sastra atau psikologi kehidupan. Maka pantaslah kalau beliau telah banyak mempunyai komunitas-komunitas sastra yang menjadi bimbingannya.
    Di sisi lain, kehidupan beliau sebenarnya tak terlalu mewah. Kedua orang tua beliau telah meninggalkannya, sehingga perjalannan hidupnya harus beliau jalani dengan penuh kesabaran dan keuletan. Seperti yang pernah beliau katakan “Kerja keras, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja tuntas, kerja Ikhlas”. Nasihat beliau telah banyak mengilhami banyak orang untuk lebih Zuhud dalam menghadapi hidup.
    Mungkin cukup sekian sececer kisah dari seorang “dedengkot” sastrawan UIN Malang, semoga keteduhan dan perilaku beliau yang tak terlalu neko-neko dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.

    Demikian,
    Salam SUksesMulia!

    Selamet Hariadi
    😀

  • Izin share ya Pak…..

  • Sosok tauladan bagi saya adalah ayah dan ibu saya sendiri. Perjuangan orang tua saya semenjak dulu seperti tak kenal lelah. Keluarga saya memulai kehidupan dari 0. Keluarga saya tinggal di Dharmasraya, Kabupaten kecil di Sumatera Barat.
    Orang tua saya tidak beruntung untuk mengenyam bangku pendidikan yang tinggi,ibu saya adalah transmigran dari jawa dan ayah saya perantau dari jawa. Orang tua saya bertemu di Padang, ketika itu ibu bekerja jadi pembantu dan ayah sebagai pekerja di pasar.
    singkat cerita orang tua saya menikah dan memutuskan untuk tinggal di Dharmasraya (dulu Sawahlunto/Sijunjung). Ornag tua saya tinggal disebuah rumah kontrakan (Alhamdulillah sekarang sudah menjadi rumah kami)dan memulai usaha dengan membuka warung kecil-kecilan, dulu masih sedikit warung. Diantara barang dagangan yang dijual ada minyak tanah dan es batu ketika puasa (dulu kulkas masih langka dan listrik belum ada didaerah transmigrasi).
    Untuk menyediakan minyak tanah dan es batu ayah saya harus membeli ke pusat perdagangan yang jaraknya sekitar 20 KM menggunakan sepeda, dan kondisi jalan waktu itu hanya lintas sumatera saja yang teraspal, rute dari rumah sampai ke penjual belumlah teraspal belum lagi jika hujan.
    Ibu pernah bercerita waktu puasa ayah kalau sampai rumah langsung membaringkan badannya ditempat tidur karena saking lelahnya. Saya cukup bisa membayangkan keadaan ayah saya waktu itu, dengan kondisi yang berpuasa dan cuaca sumatera yang terik.
    Alhamdulillah waktu itu usaha warung orang tua saya cukup lancar, hingga bisa membeli motor untuk keperluan membeli barang dagangan.
    Ayah saya juga sempat berjualan es (disana disebutnya es cendol) dengan menggunakan becak dan ibu berjualan dirumah. Becak tersebut dibeli dari teman ayah saya yang seorang penjual mainan anak-anak keliling, saya masih ingat hal satu ini karena saya dulu sering minta dibelikan mainan 🙂 .
    Ayah sudah tidak mengayuh sepeda lagi untuk membeli es batu sebagai bahan untuk es cendol karena sudah memiliki motor, saya juga ingat dulu sebelum ayah berangkat membeli es batu saya minta diajak jalan-jalan dulu memakai motor 🙂 .
    Mengenai perpindahan hak kepemilikan tanah saya kurang tahu pasti karena saat itu saya belum tahu apa-apa.
    Dari hasil uang yang dikumpulkan memlalui usaha warung dan jualan es, Alhamdulillah orang tua saya bisa membangun rumah, tentu dalam waktu yang tidak sebentar. Setelah itu orang tua saya bisa membeli lahan untuk kebun karet.
    Setelah mempunyai kebun dan siap untuk diolah, ayah saya tidak lagi berjualan es, digantikan oleh adik ayah saya (karena waktu itu hasil berjualan es bisa dibilang lumayan).
    Allah sangat adil, DIA membalas semua jerih payah orang tua saya dengan kemudahan rezekinya. Sekarang orang tua saya memiliki kebun karet dan sawit dan warung lumayan besar walaupun tak selaris dulu karena sudah banyak warung yang buka. Sekarang Ibu mengandalkan sayuran untuk dijual diwarung yang setiap hari selasa dan sabtu ibu membelinya dipasar (kalau bulan Ramadhan ibu setiap hari kepasar).
    Bagi saya kedua orang tua saya luar biasa dalam berjuang hingga bisa seperti saat ini, orang tua saya padahal tidak menamatkan Sekolah Dasar. Memang rezeki sudah diatr oleh Allah, tapi kalau orang tua saya tidak berjuang untuk mendapatkannya tentu lain ceritanya.
    Alhamdulillah saya sekarang bisa bersekolah higga saat ini saya mahasiswa semester 6 di perguruan tinggi swasta di Bandung dan adik saya kelas 3 SMA.
    Saya harap perjuangan orang tua saya ini akan membuat malu diri saya, bukan, bukan karena pekerjaan orang tua saya tapi karena saya yang sudah mengenyam pendidikan setinggi ini belum bisa berbuat apa-apa untuk kedua orang tua saya.

  • Asfiyatu khusna

    Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh pak,
    Saya mempunyai kakek yang bernama KH.Mashudi dan nenek H zainab.mereka kakek dan nenek dari suami saya, dari Bago jember.dulu semasa hidupnya kakek mashudi adalah seorang ulama yang jadi panutan di desa bago jember,Hidup mereka sangat sederhana tidaklah kaya seperti kyai kyai sekarang.Mereka Tanamkam kepada anak cucu mereka tentang tiga hal:sabar, nrimo, ngalah.ada saudara kakek yang bernama H Imam yang sangat kaya raya.tinggalnya bersebelahan, beliau begitu membenci dan memusuhi keluarga kakek.sehingga banyak kejadian yang mereka alami seperti :pakde waktu kecil nyentuh mobilnya mbah Imam,di jewer telinganya sampai merah.kakek hanya bilang “gak papa kamu nanti akan punya mobil sendiri.
    bahkan kalo ada yang melamar anak perempuan kakek, kalo orangnya kaya selalu di hadang oleh mbah imam,dan akhirnya tidak jadi.tanah tempat tinggal mereka juga makin di persempit dengan di ambil sedikit demi sedikit tiap hari.tapi bagi mereka itu gak masalah yang penting masih ada yang bisa di buat berteduh untuk beribadah kepada Allah”kata kakek dan nenek.dan masih banyak lagi.
    kakek mashud,walaupun tidak kaya tapi sangat dermawan.pernah beliau di hadiahi sebuah akik sangat bagus jaman dahulu harganya sudah jutaan. baru dipakai sebentar, terus menghadiri acara ada temenya kakek seorang kyai juga melihat langsung suka.sama kakek mashud langsung di kasihkan .waktu sampai di rumah di tanya sama nenek zainab mana akiknya?” di kasihkan temen”kata kakek.pernah dapat hadiah kacamata juga,mbah putri pingin memintanya,tapi ada orang lain yang meminta di ksih langsung
    kata kakek orang itu lebih membutuhkannya.
    kakek juga gak pernah punya baju banyak,cuma beberapa lembar kata beliau”aku takut di hisab kalau bajuku terlalu banyak.
    SubhanaAllah semua anak-anak beliau sekarangsukses semua.ada yang diKalsel,di kaltim,dan 2 di Jatim. setelah kakekWafat,nenek zainab meneruskan dalam membimbimbing anak cucu beliau.selain tiga hal yang di atas
    nenek mengajak anak cucunya untuk menjaga silaturrohim kepada keluarga dan siapapun.saya pernah dengan keluarga besar waktu lebaran keliling di keluarga selama 2 hari gak selesai.masya Allah keluarga dekat sampai keluarga dari kerabat itupun juga termasuk keluarga kita.
    setiap nenek datang kerumah kami ,semua cucunya mendekat ada yang nyiapin makanan , mijitin dan banyak dech.nenek gak pernah marah,
    dan bila di curhatin enak kalau memberi masukan gak bikin kita marah atau sakit hati.
    sosok nenek selalu menjadi idola buat kami,dan kehadiran beliau selalu kami nantikan.
    setelah beliau wafat kami sangat merindukan sosok mereka.tapi apa yang di tanamkan beliau akan tetap kami amalkan semua dalam kehidupan sehari hari kami.Semoga amal ibadah beliau berdua di terima oleh Allah SWT.Aamiin

    pak JAMIL AZZAINI terimakasih atas ilmu yang telah bapak bagikan setiap hari di Twitter.trimakasih
    wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

  • Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh pak,
    Saya mempunyai kakek yang bernama KH.Mashudi dan nenek H zainab.mereka kakek dan nenek dari suami saya, dari Bago jember.dulu semasa hidupnya kakek mashudi adalah seorang ulama yang jadi panutan di desa bago jember,Hidup mereka sangat sederhana tidaklah kaya seperti kyai kyai sekarang.Mereka Tanamkam kepada anak cucu mereka tentang tiga hal:sabar, nrimo, ngalah.ada saudara kakek yang bernama H Imam yang sangat kaya raya.tinggalnya bersebelahan, beliau begitu membenci dan memusuhi keluarga kakek.sehingga banyak kejadian yang mereka alami seperti :pakde waktu kecil nyentuh mobilnya mbah Imam,di jewer telinganya sampai merah.kakek hanya bilang “gak papa kamu nanti akan punya mobil sendiri.
    bahkan kalo ada yang melamar anak perempuan kakek, kalo orangnya kaya selalu di hadang oleh mbah imam,dan akhirnya tidak jadi.tanah tempat tinggal mereka juga makin di persempit dengan di ambil sedikit demi sedikit tiap hari.tapi bagi mereka itu gak masalah yang penting masih ada yang bisa di buat berteduh untuk beribadah kepada Allah”kata kakek dan nenek.dan masih banyak lagi.
    kakek mashud,walaupun tidak kaya tapi sangat dermawan.pernah beliau di hadiahi sebuah akik sangat bagus jaman dahulu harganya sudah jutaan. baru dipakai sebentar, terus menghadiri acara ada temenya kakek seorang kyai juga melihat langsung suka.sama kakek mashud langsung di kasihkan .waktu sampai di rumah di tanya sama nenek zainab mana akiknya?” di kasihkan temen”kata kakek.pernah dapat hadiah kacamata juga,mbah putri pingin memintanya,tapi ada orang lain yang meminta di ksih langsung
    kata kakek orang itu lebih membutuhkannya.
    kakek juga gak pernah punya baju banyak,cuma beberapa lembar kata beliau”aku takut di hisab kalau bajuku terlalu banyak.
    SubhanaAllah semua anak-anak beliau sekarangsukses semua.ada yang diKalsel,di kaltim,dan 2 di Jatim. setelah kakekWafat,nenek zainab meneruskan dalam membimbimbing anak cucu beliau.selain tiga hal yang di atas
    nenek mengajak anak cucunya untuk menjaga silaturrohim kepada keluarga dan siapapun.saya pernah dengan keluarga besar waktu lebaran keliling di keluarga selama 2 hari gak selesai.masya Allah keluarga dekat sampai keluarga dari kerabat itupun juga termasuk keluarga kita.
    setiap nenek datang kerumah kami ,semua cucunya mendekat ada yang nyiapin makanan , mijitin dan banyak dech.nenek gak pernah marah,
    dan bila di curhatin enak kalau memberi masukan gak bikin kita marah atau sakit hati.
    sosok nenek selalu menjadi idola buat kami,dan kehadiran beliau selalu kami nantikan.
    setelah beliau wafat kami sangat merindukan sosok mereka.tapi apa yang di tanamkan beliau akan tetap kami amalkan semua dalam kehidupan sehari hari kami.Semoga amal ibadah beliau berdua di terima oleh Allah SWT.Aamiin

    pak JAMIL AZZAINI terimakasih atas ilmu yang telah bapak bagikan setiap hari di Twitter.trimakasih
    wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

  • Assalaamu’alaykum. sy ga tau apakah sosok ini bisa dikatakan move on atau tidak sesuai yg dimaksut oleh ust jamil, sy hanya ingin bercerita sedikit ttg sosok wanita yang amat sangat berjasa dalam kehidupan kami yakni Ibu sy sendiri.
    Kami hidup dalam kondisi yang sderhana minimal Alhamdulillah tidak pernah kekurangan dalam makan tiap hari. sy masih teringat Ibu ketika jualan nasi di depan rumah tiap pagi dan tiap pagi ada seorang wanita tua lewat depan rumah dan makan di warung Ibu sy, dan sering kali Ibu menyampaikan “sampun mbah di dhahar mawon sekule, mboten usah dibayar” (udah mbah dimakan aja nasinya ga usah dibayar) meskipun sy tau keutungan dari jualan nasi saat itu tak seberapa, sampai2 suatu saat wanita tua itu sungkan untuk tidak bayar jika makan di warung Ibu. Cukup sering Ibu ngasih masakan ke tetangga, dan suatu saat ada kejadian yg membuatku sangat sedih ketika justru terucap dari sodara kami sendiri dari luar desa yg katanya dapat info dari tetangga kami dia berkata “mbak yen ora duwe iku ojo seneng ngeweki wong liyo” (mbak kalo ga punya itu ga usah suka ngasih ke orang lain) sedih banget tadz kalo sy mengenang hal itu, Ibupun “cuek” aja menanggapi hal itu.
    Nah..Kebetulan di kampung ada pembangunan Masjid dan tiap hari Jumat ada petugas yg keliling ke rumah warga tuk menerima infaknya dan Alhamdulillah Ibu sampai sekarang InsyaAlloh menyisihkan sebagian penghasilannya tuk di infakkan tuk pembangunan Masjid tsb. Teman-teman sy yg main ke rumah pernah berkata ke sy “Ibu mu kuwi wonge Qonaah” (Ibu itu orangnya Qonaah) Trimo pandume Gusti Alloh” dan beberapa bulan yg lalu Alhamdulillah diluar akal bayangan,tidak pernah Ibu membayangkan bisa sampai ke tanah suci namun hal itu bisa kecapaian ketika salah satu sodara kami mengajak Ibu tuk melakukan Umrah ke Baitulloh.
    1 Bulan yg lalu sy pulang kampung dan membawa oleh2 buat Bundaku tersayang bukan baju, bukan pula makanan tapi sebuah buku. Sy tau meski Ibu hanya lulusan SMP namun semangat bacanya sungguh luar biasa bahkan buku sy yg sy tinggal dirumah yg belum terbaca udah dibaca sama Ibu dan oleh2 buku itu adalah buku “Makelar Rizqi” punya antum tadz, dan hari ini sy kirim SMS ke Ibu,”gimana bu udah dibaca bukunya? jawabnya “udah, ya udah ibu praktekan, banyak amal rizqi lancar, Alhamdulillah” teringat pesan Ibu “wong urip kuwi kuncine sabar” 🙂 @toopex

  • Assalamualaikum kakek,,
    saya ada kisah yang inspiratif yang tidak lain adalah ayah saya,,ayah bekerja di bank milik pemerintah daerah,,pada waktu kami kecil kami pindah2 kontrakan dan hidup sederhana,,bahkan kakak saya yang dulu waktu kecil saki2an sampai ayah menjual cincin kawin emasnya untuk menebus kakak di rumah sakit,,suatu ketika ayah yang bekerja tidak setuju dengan atasannya karena menjaga kejujurannya dan akhirnya dipindahkan ke cabang di kecamatan yang jauh dari rumah,,akhirnya harus pulang pergi karena ibu dan anak2 masih kecil,,tapi keuletan dan kejujurannya itu membuahkan hasil hingga ayah yang dulunya hanya sebagai bawahan 5 tahun lalu menjadi direksi di perusda tersebut,,kinerja perusda alhamdulillah menjadi baik dan mendapat peringkat 10 seindonesia dalam suatu kategori (lupa kategorinya),,namun tahun lalu karena permainan politik akhirnya ayah dilengserkan kembali,,ayah sempat ditawari direksi tapi diluar kota namun karena memilih keluarga akhirnya beliau akan menghabiskan masa pensiunnya di kota kelahiran dan berbisnis saja,,semoga saya bisa mengikuti kebersahajaan beliau,,karena seperti tulisan kakek (cinta perlu bukti),,pada point 1 saya sedang berusaha membuktikan pada ortu untuk membuat kerajaan bisnis dan keluar dari PNS ini (dg alasan tidak ingin mengecewakan ortu krn PNS dianggap pekerjaan yg baik oleh ortu),,mohon doanya kek,,dengan ijin Allah semua pasti BISA!!!!

  • saya mihwar
    saya itu orangnya perhitungan banget masalah uang
    gak bakalan ngeluarin uang klo gak buat diri sendiri.. intinya aku pelit banget kek
    mau makan juga mikir.. nnti berapa yg ditabung buat dirisendiri.. mikir lagi buat diri sendiri… gak pernah mikirin ortu yg udah usaha ngasih uang, gak mikirin temen2 yg udah nemenin..

    intinya aku orang egois se egois egoisnya

    aku mulai berfikir,,, klo jajan yg d beri ortu kurang… padahal udah 1 juta loh.. aku masih ngerasa kurang..
    kurang bisa memenuhin kebutuhan diriku.. lagi2 aku gak mikirin orang lain kek,, mikirin perutku sendiri,, bisa dibilang juga aku kurus kering.. padahal uang jajankuu aku habisin sendiri
    sampe suatu ketika di saat sifat ke egoisanku membuncah dan smpe puncaknya.. aku berfikir.. gmana cara dapet uang yg bnyak.

    terbesit klo aku harus USAHA.. JUALAN>> WIRAUSAHA..

    mulailah aku jualan baju.. jualan baju setahun tak menghasilkan apa2..
    aku mulai baca2 buku lagi..
    buku paling mengena ya bukunya mas ippho santosa.. lalu aku follow twittternya
    dari situ aku mulai kenal sedekah
    bekerja untuk orang lain
    mau kaya kayakan orang lain
    mau bahagia ya bahagiakan prang lain
    mau lapang ya lapangkan orang lain

    aku juga coba bisnis makanan..
    klo mau banyak untung sedekah
    saya niatkan uang hasil penjualan saya 1 hari penuh akah saya sedekahkan
    dan esok harinya benar, hasil penjualan saya naik 300%
    mulai saat itu saya percaya sedekah buat saya semakin kaya 🙂

    dan sekarang akumulai bisa memikirkan orang lain
    memikirkan orang banyak
    mulai dari sedekah 10.000 sampe 50.000 sampe 30.000
    sekarang saya rutin sedekahkan uang jajan saya ke pengelola sedekah
    mas ippho adalah sosok yg buat saya berubah.. berubah melihat dan memandang permasalahan yg saya hadapi

  • Ass.. Diskusi yang luar biasa,, ^D
    saat emosi tersentuh paradigma bisa berubah.. bicara sosok move on, selain manusia-manusia besar tentunya.. dalam rotasi kehidupan sehari-hari sikap dan tingkat seorang bocah terkadang banyak yang melupakan. Senyum kejujuran dan semangat perjuangan mereka seolah berkata tak ada yang mampu menghentikan apa yang mereka inginkan untuk didapatkan. Hal itu yang terkadang entah bagaiman merasuki pikiran manusia-manusia seiring beranjak dewasa.
    Passion untuk berbagi Alhamdulillah kami rasakan saat kami diamanahi belajar bersama dengan anak-anak generasi bangsa. Kami juga berterima kasih kepada Novel Laskar Pelangi yang telah membius kami setidaknya sampai hari ini,
    Sekadar sharing, hadza min fadhli rabbi.. Juni 2009 menjadi awal pertama kami mengajar. Kami ditempatkan di sebuah sekolah wilayah pegunungan daerah perbatasan antara 2 kecamatan. Di kelas 5 kami memasuki ladang amal. Semangat awal mengajar menjadi PR bagi kami untuk menjaga antusiasnya. Menurut kami, tugas kami tak lain sebagai sepercik letupan api. Tugas kami menyalakan sumbu dinamit. Ia sendiri yang akan meledak saat sumbu itu habis terbakar. Maka, begitulah mimpi-mimpi dan cita menjadi kisah yang tak pernah absen dalam kegiatan belajar sehari-hari. LP dan belajar sistem “lelang bintang” menjadi cara yang kami tempuh agar motivasi anak dapat terus menyala hingga akhir tahun. Benang merah suatu kesuksesan adalah kekonsistennya. Untuk menghargai jerih payah mereka ketika belajar Kami gunakan bintang kecil warna merah, biru, dan hijau setiap mereka mendapat nilai 80, 90, dan 100. Secara periodik kami melakukan lelang bintang. Kami bawakan hadiah-hadiah kecil sebagai lelangannya. Subhanalloh, menjadi pemandangan langka suasana saat pasar lelang dibuka. (Bahkan secara tak sengaja baru tadi siang kami nmengadakan lelang dengan anak). Jelas anak yang mempunyai bintang banyak ia yang menguasai pasar. Keberhasilan kecil-keberhasilan kecil yang menjadi pengalaman keberhasilan besar suatu hari kelak. Amin.
    Kembali awal kisah di 3 tahun yang lalu, Sudah menjadi even rutin tiap tahun diadakan popda seni. Sudah tradisi bahwa ajang itu kita (sekolah) hanya partisipasi saja daripada tidak ikut yang berakibat dicap saat pertemuan antar sekolah. Namun, kami sepakat bersama Hawa, anak yang menurut kami luar biasa (pengalaman awal mengajar yang tak terlupa). Klimaknya, dalam Olimpiade MIPA: matematika Hawa mengejutkan dengan meraih juara III. Luar Biasa menurut kami melihat sekolah yang belum mempunyai sebiji Thropy sejak berdiri. Hawa berhasil membuktikan kepada semua terutama rekan-rekan kami di kantor. Tapi ia sudah sadar bahwa ia paling bertanggung jawab untuk bisa membuktikan kepada dirinya sendiri. Ketika kemauan bercampur dengan ihtiar dan Ridha Allah, pasti berhasil. Seorang anak gunung yang mampu bicara di ajang kecamatan even olimpiade menyingkirkan 45 anak pilihan dari masing-masing SD se kecamatan. Dan siap maju di kabupaten! Ia mengatakan hanya dengan fokus dan usaha maksimal semua rintangan yang menggunung akan berangsur mengecil dengan sendirinya. Namun Kami katakan ironi para pembaca yang budiman, tidak hiperbolis jika ini fakta! saat kami mengunjungi rumah secara diam-diam bersama seorang rekan kantor(sengaja kami datang sembunyi dengan berbagai faktor, terutama menjaga perasaannya) , rumahnya?? kamar, ruang tamu, dan dapur jadi SATU! beratapkan hanya 3 seng!! itu pun diganjal menggunakan beberapa batu bata! rumahnya berada di lereng paling terisolasi dan terujung diantara semua rumah yang ada di desa itu! Maka benar sekali ketika vicky seorang temannya mengabarkan kepada kami tak sampai hati saat hujan bagaimana hawa tidur! ia tinggal tidak bersama kedua orang tuanya hanya bersama seorang adik dan neneknya. Dan ini, satu lagi saudara ibunya yaitu pamannya gangguan pikiran, tak berpakaian tak pernah masuki rumah bahkan saat turun hujan, dengan seikat rantai di kedua kakinya di bawah pohon rambutan tepat di depan rumahnya. Bahkan saat kami berkunjung bersama rekan, kami lari ketakutan saat mendengar paman itu menyanyi dengan “nada merdu menurutnya!!”) Tak terbayangkan bagi kami bagaimana hawa harus menjalani kehidupan tiap harinya! Tugas setelah belajar di sekolah adalah mencari rumput untuk kambing yang ia rawat. Kambing itu bukan miliknya, tapi kerjasama bagi hasil dengan tetangga ia bertugas untuk Sahabat,, hawa seorang murid perempuan! Luar biasanya tak ada lampu di rumah ia belajar hanya bermodal dian. Dari hati yang terdalam secara pribadi dan sekolah tercinta, Kami berterima kasih berjuta untuknya! Rintisan yang sangat berarti bagi kami bahwa keterbatasan bukan menjadi alasan, apalagi bagi kita yang berlebih.. Setelahnya hingga sekarang (2013) trophy bermunculan yaitu Juara 3 IPS PKn/IPS (2010), Juara 2 Olimpiade Mtk (2011), Juara 2 Seni Lukis (2012).
    Liku perjalanan hawa sekarang berada di SMP di Surabaya, begitulah seperti peribahasa China “sebaik-baik ingatan masih lebih baik tulisan yang buruk” tak lupa kami pesankan juga untuk anak-anak lain agar menuliskan di buku harian mereka. (Setiap anak di kelas kami mempunyai buku harian yang dapat mereka tukarkan dengan bintang kumulatif 2500). Bahkan hingga sekarang belum menemui sosok sperti hawa, jika LP punya lintang, kami punya hawa. Pemandangannya begini ketika soal latihan setiap akhir sub bab materi sementara anak-anak lain belum selesai menulis soal hawa sudah selesai mengerjakan dengan jawaban BETUL.
    Wa, kini Kau jauh di Surabaya, namun tintamu tak terlupa sebagai awal rintisan bagi khususnya bagi adik-adik kelas SD kita tercinta di Purworejo. Doakan agar Pak Hasan bisa memenuhi suatu janji yang terucap terkhusus untuk angkatanmu.
    Seperti di halaman awal novel Laskar Pelangi yang Bapak berikan saat perpisahan sekolah; Salam sayang dari Pak Hasan,, tetaplah berkelip wahai bintang 🙂

  • Sewaktu saya masih kuliah di Surabaya saya bersyukur mendapat banyak ilmu dari salah satu dosen, Ust. Syamsul Ma’arif namanya. Beliau mengajarkan mata kuliah kewirausahaan. Ketika beliau ngajar gajinya tidak diambli. Beliau adalah sosok pengusaha sekaligu guru yang mengawali karirnya dengan cerita getir. Pernah ketika masih kuliah dia jualan rokok dengan gerobak dan sering tidur dibawah gerobak tersebut. Sekarang dia berubah menjadi sosok pengusaha yang memiliki berbagai bisnis sekala besar yang bercabang-cabang. Pesan beliau yang sangat ampuh adalah, 1. Carilah di bangku belajar 2. Aplikasikan dalam bisnis atau karir. 3. Kembalikan kepada yang membutuhkan. Sekarang dengan materi yang sudah mengalir, beliau aktif dan gencar di kegiatan sosial.

  • Pak Jamil yg saya hormati, sy sll teringat masa kecil saya, saya terlahir dari orang tua yg sederhana kl tdk bisa dibilang miskin, ayah sy tukang cukur dan ibu saya jualan ke desa desa, saat ibu saya pindah ke kota palembang kami tinggal numpang dirumah saudara ibu saya dengan segala kesederhanaan, msh teringat saat kami menyewa bedeng/rumah petak milik mbak sugiman, hari hari saya sy lalui dengan membantu ibu saya dagang kue pagi pagi sekali kami keliling komplek di sekitar rumah tinggal kami, saya msh ingat pak jamil…subuh subuh buta sy sdh disuruh bangun buat jualan, terkadang berat skl mata karna msh ingin tidur, tp nggak tau ya pak saya sll bersedia nemenin ibu saya jualan keliling, saya ingat betul pak jamil tugas saya menenteng kantong jualan ibu saya berisi pempek yg sdh digoreng dan siap dijual tp alhamdulillah ada saja org yang mau beli dagangan ibu saya, hatipun senang…pak jamil saat tinggal di bedeng pak Sugiman saya ingat betul suatu sore, perut saya lapar dan saya mengambil umbi keladi yg tumbuh liar di pekarangan milik pak sugiman pemilik bedeng, saya cungkil dan umbinya saya rebus buat dimakan sore itu juga…mbah sugiman baik sama kami pak pernah kami ndak mampu bayar sewa bedeng tapi km msh di kasih buat tinggal di bedeng mbak sugiman..malah saya sering makan minum dirumah mbak sugiman trus seing ngambil jambu sama bikin emping melinjo milik mbak sugiman…dari sd sampai smp saya bertekad sekolah dgn rajin, alhamdulillah masa masa smp meraih juara umum III dam saya berhasil lulus di sma negeri pavorit saya, berkat ultimatum dr kakak saya kalo tdk dapat smu negeri maka saya tdk akan disekolahkan, saya bertekad dan alhamdulillah saya bisa…pak jamil saya sering sekali berpindah pindah tempat tinggal menyewa dari satu bedeng ke bedeng lain, karena ortu saya tdk mampu membuat rumah sendiri walo rumah sederhana sekalipun, terkadang hati dan perasaan saya merasa capek bercampur malu diliat tetangga mengangkat barang barang…pada suatu ketika saat sma saya berfikir keras bagaimana saya bisa keluar dari kemiskinan, minimal saya harus punya kehidupan lebih baik kelak. Untuk bisa kuliah sungguh tak mungkin melihat kondisi keuangan ortu saya…akhirnya saya jatuhkan pilihan saya ke sekolah kedinasan..saya mulai rajin belajar dan membahas soal soal th2 sebelumnya berharap nanti saya diterima….saya msh ingat betul suatu malam ketika saya besoknya akan menghadapi ujian STAN saya..saya ambil wudhu di tengah malam sunyi, saya shalat dengan khusyu dan saya berdoa kepada Allah…Ya Allah engkau Maha mendengar….jika engkau berkenan mengubah kehidupan aku dan keluargaku menjadi lebih maka berikan aku kekuatan tuk menghadapi ujian esok…tak terasa air mataku mengalir mengiringi doaku padaNya…aku bersimpuh pada titik dimana aku sungguh berserah kepada Allah SWT…ternyata Allah tidak tidur Pak Jamil, besoknya kemudahan saya dapatkan dan akhirnya saya melihat nama saya terpampang di papan pengumuman…saya LULUS !!! saat itu juga saya lsg telpon ayah dan ibu saya bahwa saya lulus…saya ingin sekali melihat ibu dan ayah saya tersenyum bangga dan bahagia..Pak Jamil…Alhamdulillah saya sekarang sdh bekerja di salah satu Direktorat Jenderal dibawah kemenkeu…belum banyak yg saya bisa berikan buat orang tua saya tapi setidaknya mulai tahun 1999 saya bisa membelikan ibu bapak saya rumah RSS dengan menyicil dari gaji saya, alhamdullillah walo sederhana saya, ibu bapak saya dam adik saya tidak harus berpindah pindah lagi karena diusir tak mampu bayar sewa bedeng…msh banyak impian saya kedepan buat bahagiakan ibu saya mudah mudahan saya di berikan jalan dan tetep berjuang menjemput impian saya…..buat kawan mari kita terus berjuang dan berusaha…Insya Allah diberikan Jalan….

  • tubagus al amin

    Dia memandangku lekat dan berkata “kamu kurusan sekarang, habis sakit yaa?”. Aku tak pernah bisa membohonginya walaupun aku telah berusaha menyembunyikan nya, aku tak ingin dia merasa kawatir.
    “Istirahat dulu” katanya lembut mengacak rambutku yang lusuh. Aku beranjak ke kamar sementara dia melanjutkan pekerjaannya. Hari ini aku libur jadi bisa menengok walau sehari, dan aku bisa bermanja-manja di rumah.
    “Gus …mau makan apa ?” katanya waktu melihatku memasuki dapur. “Apa aja nggak masalah” aku duduk di bale-bale yang ada di dapur. Aku memandangnya dari belakang, ingin berlama-lama dengannya. Ngobrol apa aja yang bisa di obrolin.
    Tiba-tiba aku melihatnya memegang dada dan dia batuk-batuk. Makin lama batuknya semakin menjadi. Duh…penyakitnya kumat lagi, aku menghampirinya “hari ini Agus yang masak” kataku sambil mengambil pisau yang di pegangnya. “Duduk saja dulu” kataku melanjutkan.
    Bapak bersandar sebentar dibangku tapi kemudian ku lihat dia sudah sibuk dengan pekerjaannya yang lain walau sambil duduk dikursi roda. Aku tahu dia, dia tak kan bisa istirahat kalau pekerjaannya belum beres. Aku tak pernah melihatnya diam kecuali malam. Apalagi sekarang cucu-nya semakin banyak, jadi dia akan selalu sibuk untuk menyenangkan cucunya.
    Dia adalah Bapakku. Dia sosok yang sangat tegar bahkan ketika beberapa kali orang terkasihnya membuat kesalahan. Dia selalu bisa memaafkan setiap kesalahan. Bapakku seorang Satpam, dia nyaris tak berpenghasilan karena uangnya selalu terkuras untuk kepentingan sehari hari. Karena usaha kecil-kecilan Bapak-lah kami bisa bertahan, kami bisa menjalani hidup dengan baik.
    Dia adalah pelita bagi kami, memberi terang dalam setiap kegelapan. Memberi sejuk sepanjang waktu. Dia Bapakku, dia-lah Pahlawanku-ku.

  • Melihat perjuangannya setiap hari. Semenjak memutuskan diri resign karena menghindari corrupt. Hingga bertemu pak Jamil. Semenjak itulah dia bertekad menuliskan impiannya. Hingga terbit bukunya, di situ dia menuliskan impiannya. Namun setahun lebih perjuangan belum membuahkan hasil. Bahkan bisa dibilang NOL. Pedih rasanya mengingat masa-masa itu. Apalagi kebutuhan rumah, anak dll makin banyak.
    Syukur bisa ketemu Pak Jamil lagi. Di situlah dia tertantang menjadi orang yg berbeda. Namun, sekali lagi dia masih berjalan terseok-seok.
    Saya hanya manusia biasa. Saya pun bisa menangis tatkala melihat usahanya tak berhasil, rugi, disakiti, diremehkan dan ditinggalkan. Dia bekerja tak kenal waktu. Tenaga, uang dan pikiran dia kerahkan. Demi impiannya membantu sesama.
    Alhamdulillah, kini dia mulai menemukan passionnya. Tidak sekedar berBEDA.

    Terima kasih Pak Jamil atas inspirasi dan lecutan semangatnya untuk suamiku.

  • Arif Setyananda

    Bismillahirrahmannirrahim Bukan Guru Yang Salah.
    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” Q.S 13:11

    Dari SMA aku ngga antusias dengan trigonometri. Sampai – sampai UN pas bagian trigonometri ngga ada yang tak kerjakan (baca: kosong). Itu karena waktu udah mepet, mau mencoba mendalaminya tetep kesulitan. . Mungkin ini karena saat mendapatkan pelajaran trigonometri pertama kali aku ngga antusias dengan gurunya. Jujur saja ini aku merendahkan kredibilitas gurunya. Yasudah belajarnya setengah2 alias nggak maksimal. Maafkan saya Bu. Maaf banget.. Masuk kelas 3 ada pengulangan materi trigonometri, udah ganti guru sih. Tetep aja nggak mudeng. Ah pasrah banget dah waktu itu.

    Pas mau milih jurusan, memang sejak SMP aku bertekad mempelajari matematika terus. Karena menurutku aku mencintai pelajaran ini dan otakku selalu terasa segar setelah berkutat dengannya hehehe. Ada sih keraguan, hanya karena Trigonometri. Trus my brother Digdo bilang :” Mata kuliahnya gak cuma trigonometri, kalo trigonometri nggak bisa ya sudah tinggal saja. lagian cuma 1 makul” . Oke sudah langsung mantep pilih Pendidikan Matematika.

    wuhuhuhu masuk UAD, masih saja yang tak takutkan adalah trigonometri. Ada suara2 bilang Dosennya ginilah, gitulah, nilai rata2 C lah apalah dsb.. Belum apa apa bikin minder. serius minder mate..

    Sempat merenung, lalu ada bisikan dari Allah. “Kalo aku cinta matematika, kenapa aku ngga bisa sama Trigonometri? dan aku adalah calon Guru bahkan Dosen InsyaAllah, masak iya aku trigonometri harus cacat?” | “Ah terserah biar orang lain yg mendapatkan hasil itu. Pokoknya aku HARUS BUKTIKAN BISA DAPAT MINIMAL B!” Tekadnya muncul,,

    Mewujudkan tekad itu, langkah pertama yg ku benahi adalah MENGHORMATI GURU (baca: DOSEN). Mungkin mayoritas memandang gak enak atau apalah namanya. Tapi karena Apple.Inc mengajrakan “Kalo mau sukses ‘Think Different’ ” Nggak pake ragu. Langsung Action. Aku tanamkan mindset semua dosen itu enak. Memang sudah ku analisa kenapa dulu aku nggak bisa sama sekali trigonometri, yah mungkin karena tak menghormati guru!
    Karena udah ter-mindset seperti itu kalo ada yang menggunjingi dosen, aku merasa berdosa kalo nggak sengaja bilang sependapat -_-. Astagfirullah..

    Terbukti looh dengan menghormati guru, belajarnya jadi enak, lebih semangat, tekad lebih yakin berhasil. dan Alhamdulillah hasil nilai akhir memuskan.. Efek menggabungkan Law Of Do’a and Law Of Attraction .
    Apabila Anda Telah Berhasil Membuat Guru Anda Tersenyum (Krn Antusias/Hormat), pastilah Yang Maha Membalas serta merta mengulurkan tangan-Nya untuk kita. Untuk mencerdaskan otak kita. Serius nggak usah bantah!

    “Memang TEKAD bukan segala – galanya, tapi tanpa TEKAD tidak akan ada segalanya” – Guru AndrieWongso.
    Maka bertekadlah untuk bisa memberikan yang terbaik!

    Oiya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” Ayat ini adalah sebuah ajaran sangat mulia yang menjadi cerminan bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menentukan nasib. Mau tetap nggak bisa? atau mau Hijrah ke yang lebih baik? 😀 Manisnya Hidup Kita Yang Tentukan Lhoo (Kata Tropicana Slim Hehhehe)

    Jadi Jelaskan, Bukan Guru Yang Salah. Karena Setiap Guru Punya Gaya Dan Metodenya Masing2. Tak Setiap Orang Bisa Melayani Semua Orang Disekitarnya! Masih ngeyel? Bisa kah kamu melayani semua temanmu? memberi kepuasan pada mereka semua? 😀

    Salam Sukses Mulia.

  • Sewaktu saya masih kuliah di Surabaya saya bersyukur mendapat banyak ilmu dari salah satu dosen, Ust. Syamsul Ma’arif namanya. Beliau mengajarkan mata kuliah kewirausahaan. Ketika beliau ngajar gajinya tidak diambli. Beliau adalah sosok pengusaha sekaligu guru yang mengawali karirnya dengan cerita getir. Pernah ketika masih kuliah dia jualan rokok dengan gerobak dan sering tidur dibawah gerobak tersebut. Sekarang dia berubah menjadi sosok pengusaha yang memiliki berbagai bisnis sekala besar yang bercabang-cabang. Pesan beliau yang sangat ampuh adalah, 1. Carilah di bangku belajar 2. Aplikasikan dalam bisnis atau karir. 3. Kembalikan kepada yang membutuhkan. Sekarang dengan materi yang sudah mengalir, beliau aktif dan gencar di kegiatan sosial.

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 - 1 = ?
Reload

Site Footer