Smartphone Membentuk Kebiasaan

Share this

Dua hari yang lalu, Kubik Coaching melakukan enrichment untuk para coach-nya, saya menjadi salah satu pesertanya. Nara sumbernya adalah dr. Amir Zuhdi, sahabat lama saya yang mendalami bidang neuroscience. Dari acara itu saya semakin paham bahwa perilaku kita sangat mempengaruhi kesehatan dan cara kerja otak.

Banyak bergerak, bersilaturahmi, membaca kitab suci, gagal setelah kita bekerja keras, melakukan hal yang baru, berenang, memanah dan berkuda ternyata sangat menyehatkan otak. Sementara mudah marah, rutinitas tanpa kesadaran value didalamnya, sering stress, berdampak sangat buruk bagi kesehatan dan perkembangan otak.

Untuk itulah, anak-anak yang ketagihan bermain smartphone dan malas bergerak dikemudian hari akan menjadi pribadi yang bermasalah dan cenderung asosial karena perkembangan otaknya terganggu.

Pembahasan yang sangat menarik itu, membuat saya tertantang untuk mendalami cara kerja otak khususnya yang berhubungan dengan smartphone. Bagi orang dewasa, ketagihan bermain smartphone ternyata bisa berdampak sangat buruk bagi kesehatan otak yang pada akhirnya berdampak buruk bagi perilaku sehari-hari. Smartphone-nya semakin hari semakin pintar, yang ketagihan menggunakannya semakin hari semakin bodoh.

Kebiasaan scroll, klik, scroll, klik, berpindah dari satu group ke group lain mendidik otak kita terbiasa terburu-buru, ingin serba instant, menurunnya daya imajinasi, kurang pendalaman, menurunkan kemampuan analisis dan akhirnya bisa menciptakan kebodohan masal. Dampaknya, menurunkan daya juang, mudah tersulut emosi, berkomentar asal-asalan, bahasa gaulnya asal jeplak saat berkomentar.

Silakan baca tulisan Nicolas Carr dalam bukunya The Shallows: What the Internet is Doing to Our Brain? Dan sudah dialihbahasakan oleh penerbit Mizan dengan judul The Shallows: Internet Mendangkalkan Cara Berpikir Kita?

Baca Juga  Menjaga Semangat Belajar

Kebiasan scroll, klik dan beralih dari satu tema ke tema lain dengan cepat akan membiasakan otak kita untuk sulit berkonsentrasi. Apalagi apabila Anda memiliki group whatsApp atau group social media lain dengan tema pembahasan yang sangat berbeda, itu akan merusak kesehatan otak Anda. Sungguh, dampak ketagihan penggunaan smartphone itu sangat merugikan.

Cara kerja otak dan perilaku kita bisa dibentuk oleh kebiasaan kita menggunakan smartphone. Coba cek, kebiasaan Anda saat ini. Apabila Anda sulit kosentrasi, sering gagal fokus, enggan diajak berpikir yang mendalam, maunya serba cepat, daya juangnya rendah alias mudah menyerah itu pertanda hidup Anda telah dibentuk oleh smartphone.

Smartphone seyognya menjadikan hidup kita semakin smart, bukan semakin bodoh. Tetaplah menjadi manusia sebenarnya manusia, bukan menjadi smartphone berwujud manusia.

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

1 comments On Smartphone Membentuk Kebiasaan

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
6 + 3 = ?
Reload

Site Footer