Usai memberikan seminar atau training Personal Development dan Leadership di berbagai perusahaan, banyak peserta yang kemudian “curhat” kepada saya. Ada yang “curhat” tentang pengembangan karir, ada juga tentang kehidupan keluarganya, khususnya anak. Mendapat banyak curhatan membuat saya juga kemudian sadar bahwa saya belum mendidik dan mengembangkan anak-anak saya dengan baik.
Bersyukur, di tengah kegalauan itu saya diminta untuk memberikan testimoni buku yang ditulis oleh Beni Badaruzaman, salah seorang alumni Akademi Trainer. Sebelum memberikan testimoni tentu saya harus membaca isi bukunya. Dan saya sangat bersemangat membacanya karena buku itu membahas tentang bagaimana agar anak kita growing sesuai dengan bakat dan talentanya.
Setelah membaca buku itu saya menjadi sadar bahwa masih banyak sisi pendidikan anak yang belum saya optimalkan. Maka, Sabtu dan Ahad kemarin dua anak saya yang masih SD dan SMP saya ajak ke Pekanbaru. Selain menghadiri pernikahan anak dari teman baik (soulmate) istri saat kuliah di IPB dulu, saya juga meminta anak saya mempresentasikan action plan kehidupan mereka.
Di pesawat Garuda menuju Pekanbaru, saya dan anak saya Hana (SMP kelas 8) berdiskusi tentang kelebihan, kelemahan dan keinginan Hana. Berbekal pulpen dan buku yang sudah disiapkan, Hana menganalisis dirinya, menuliskannya di dalam buku dan kemudian mendiskusikannya dengan saya. Setelah itu Hana menyusun komitmen tentang prioritas aktivitas yang akan dilakukannya.
Saya senang, diantara 8 prioritas aktivitas yang akan dilakukan Hana ternyata ada aktivitas memasak, sebuah bekal yang sekarang ini sudah jarang ditekuni oleh para wanita. Sebagai orang tua saya tinggal menyiapkan sarana dan prasarana agar kemampuan Hana dalam hal masak memasak semakin terasah. Kebetulan saat di bandara Soekarno Hatta, Hana berjumpa dengan chef Juna. Keinginannya untuk menjadi ahli dalam hal masak memasak kian membuncah.
Berbeda dengan Hana yang berotak kiri bawah (Sensing), Anak bungsu saya Izul termasuk anak berotak kanan-atas (Intuiting). Ia ingin mempresentasikan rencana hidupnya di kolam renang, sesuatu yang tidak terpikirkan oleh saya. Maka, hari Ahad kemarin “terpaksa” saya membatalkan acara saya jam 10.00 WIB, yang kebetulan tidak terlalu penting, demi mendengarkan presentasi anak saya.
Tepat jam 09.00 WIB, kami berdua sudah berada di kolam renang Hotel Pangeran Pekanbaru. Selama kurang lebih 2 jam kami ngobrol dan berdiskusi tentang potensi, kelemahan dan masa depan Izul. Tentu karena Izul masih SD kelas 5, suasana diskusi dibuat penuh canda dan permainan.
Begitu sampai pada tahap komitmen yang akan dilakukan Izul, saya terkejut. Sebab, 1 dari 5 komitmen itu adalah “Izul akan selalu menjaga mama dan mbak Hana”. Saya bertanya, “Megapa itu ingin kamu lakukan?” Dia menjawab singkat, “Aku kan anak laki-laki, pak. Aku harus menjaga cewek saat bapak gak ada di rumah.” Mendengar jawaban itu saya menarik nafas panjang karena terharu. Saya pun kemudian menyelam ke dalam air agar Izul tak tahu bapaknya sedang meneteskan air mata.
Dalam perjalanan pulang ke rumah, giliran mamanya yang mendengarkan presentasi kedua anak itu. Saya tidak akan pernah berhenti belajar mengembangkan anak saya. Oleh karenanya, pada Ahad 11 Mei 2014 saya akan hadir sekaligus memberikan sambutan seminar sekaligus peluncuran buku Brain Genetic Potential yang ditulis oleh Beni Badaruzaman di BPPT Jakarta.
Yuk, kita serius meyiapkan masa depan anak. Anda tertarik hadir di seminar tersebut? Silakan hubungi 0878-533-68852
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
42 comments On Senang Mendengar Anak Saya Presentasi
KerON kek action plan putra-putri kek Jamil.
Sunggu salut sama mas Izul yg sdh berpikir unt menjaga ibu dan saudara wanitanya di usia yg msh remaja…
Ibundanya yg mendidik, saya hanya pelengkap 🙂
CollaboratiON orang tua yg kerON_!!!
Makasih, kek! ini juga yg mendorong sy untuk menulis buku Brain Genetic Potential, Ada komunikasi yang putus atau tidak pas antara kita dan anak-anak kita. Kita terlalu ego dalam mengarahkan anak. harusnya kita “dengar” anak, Pasti Allah Swt memberikan kehebatan pada setiap anak kita. Kehebatan itu harus diketahui, dan kita arahkan. selanjutnya adalah spt yang kake lakukan thd anak-anak kek JA. “Berkomunikasi” lalu arahkan….
salut….
Tanggal 11 Mei insya Allah saya akan berguru padamu
Saya juga akan ikut berguru, Beh..
Ini acara Ker- #ON, sangat RUGI jika ketinggalan kesempatan menghadiri nya..
Opportunities only come one time, so use the opportunity available.. 🙂
Asyik, sampai jumpa di tempat acara ya
Baik, Pak..
SIAP!! 🙂
See you, Misteerr..
Sy sangat banyak belajar dari kek JA. Sy cm merasakan manfaatnya mengaplikasikan sebuah ilmu.
Bagaimana cara ikut seminarnya pak
Silakan hubungi 0878-533-68852
allhamdulillah, mudah”an ALLAH kabukan semua cita” mas izul dan mba hana ya kek.. aamiin. haru membacanyanya .. apalagi kalau bisa denger langsung ya kek.
Seru mas, lucu dan mengharukan 🙂
allhamdulillah, mudah”an ALLAH kabulkan semua cita” mas izul dan mba hana ya kek.. aamiin. haru membacanyanya .. apalagi kalau bisa denger langsung ya kek.
Mudah-mudahan saya juga bisa mengembangkan anak2 titipan Allah ini sesuai dengan potensinya…terima kasih pencerahannya mas Jamil…mohon do’anya
Amin YRA
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
Nomer yg bisa dihubungi utk acara Brain Genetic Potential di BPPT Jakarta adalah : 0816 921 999 atau 0878 533 688 52
Eh ada panitianya, hehehe
Luar biasa pak Jamil… sangat mengharukan, jika sedari kecil anak-anak kita sudah dipersiapkan merancang masa depannya. karena kecenderungan manusia jaman sekarang sering mengalami kegagalan dalam hidupnya lebih banyak disebabkan minimnya perencanaan mereka sejak awal.
thanks for this inspiring article 🙂 salam hormat dari muridmu, alumni WBT XI 🙂
Peluk dari jauh
Subhanallah bgt pak tulisannya..salutt sama dek izul yg punya komitmen men jaga kk perempuannya dan sang ibu..terharu :((
Doakan ya mbak semoga anak2 kami menjadi sholeh dan sholehah
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
Salut banget buat dik Izul.. Semoga keluarganya tambah Barokah pak
Doakan pak guru
luar biasa kek jamil………..bnyk pelajarannya…………
Dri komitmennya saja sudah terpancar klo anak2 kakek adlh ank2 sholeh dan sholeha 🙂
Belum tentu, masih terus berproses. Doakan ya
Salut dengan anak anak seperti itu, salut juga dengan orang tuanya
selamat ya pak
Doakan ya, kita tak boleh terlena dengan kondisi anak saat ini sebab hasil pendidikan kita akan terlihat saat mereka dewasa bukan saat mereka kanak-kanak
KerON tulisannya Kek, di keluarganya yang jadi Parent Leader Kek Jamil ya ?
Alhamdulillah anak saya umur 3,3 tahun sudah tes STIFIn. MK nya Feeling Extrovert (Fe). Do’akan Kek agar mampu menggali & mengasah “BrainGeneticPotencial” nya (meminjam istilah kang Beni Badaruzaman).
Insha Allah Kamis ini, saya bedah buku ON di Radio Volare (Pontianak). Mohon masukannya Kek.
Yes saya Parent Leadernya. Salam buat keponakanku. Tentang ON gak perlu ada masukan, jalan terus saja 🙂
Oke Kek, salamnya disampaikan. Dan siap unt ON air.
alhamdulillah…
mohon doanya Kek ….
Hahaha…nyebur ke kolam ya kek? Airnya berubah warna kah?
Berubah jadi jeenih mas, hehehehe
Kek, nyetrum jg wkt dengar putra kakek yg msh kls 5 SD sdh mau jaga kaka dan mamanya. Kebetulan anak saya satu cowo dan dia senang dgn wayang , anak saya ngomong pengin jd dalang profesional dan bs membawakan wayang tdk hanya dgn bhs Jawa, indonesia dan bahas inggris kemarin perform pertamanya jd MC dgn menggunakan wayang di GKJ pd tgl 13 April 2014 dalam acara Pentas Kesenian Anak bersama Farabi music school. Membaca tulisan kake saya salut kek dan terinspirasi untuk lebih memperhatikan perkembangan potensi yang anak saya miliki, terima kasih ya Kek atas sahringnya..
Salam buat anaknya ya. Peluk dari jauh. Wah kerjasama dengan Farabi mas Dwiki darmawan itu kerON lho
Keren Pak Jamil…
Andaikan ortu saya seperti kek jamil n istrinya yg enak di ajak curhat n bisa memberi solusi kpd putra putrinya bukan menjudgje ato menekan…
MasyaAllah… semoga anak-anaknya pak Jamil menjadi ahli dibidangnya kelak.. aamiin.
dan mohon doanya semoga keluarga kami senantiasa diberkahi Allah SWT dan anak-anak kami bisa menjadi ahli di bidangnya kelak.. aamiin