Guru saya berkata “amarah itu pintu segala keburukan”. Saat marah, pikiran dan kata yang terucap serta tindakan yang dilakukan cenderung menyakitkan dan merusak. Berbagai hal negatif lainnya akan bermunculan. Oleh karena itu, bisa kita katakan: “Hanya orang-orang pilihan yang bisa menahan marah.” Salah satu orang yang terlatih mampu menahan marah adalah bapak Aiptu Sutisna.
Sebagian Anda mungkin pernah menonton video yang pernah viral dimana seorang polisi dicaci maki oleh seorang ibu, saat mobil ibu tersebut ditilang. Bukan hanya dicaci maki, ternyata fakta di lapangan yang tidak terekam dalam video yang viral tersebut, sang polisi ini juga dipukul berulang-ulang oleh ibu tersebut. Polisi ini, tidak membalas sedikit pun.
Saat saya bertemu dan ngobrol langsung dengan pak Sutisna, saya bertanya “Apa yang membuat bapak sabar dan tidak marah kepada ibu-ibu tersebut?” Ia menjawab enteng “apa untungnya marah, kecuali setelah selesai marah tiba-tiba ada uang 300 juta di sebelah saya, maka setiap hari saya akan marah,” kami pun tertawa bersama.
Sembari makan siang bersama, saya terus bertanya tentang pengalaman lainnya. Ternyata, pak Sutisna pernah diludahi oleh pengendara mobil mewah karena ia menilang orang tersebut saat menerobos jalur busway. Saya segera bertanya “apa yang bapak lakukan ketika bapak diludahi?” Pak Sutisna menjawab “saya berkata kepada orang itu: semoga ludah bapak di rompi saya ini, bisa mengangkat derajat saya, silakan bapak jalan dengan mobil bapak.” Tidak diduga, sang pengendara mobil justeru turun dari mobil dan memeluk serta mencium kaki pak Sutisna.
Kesabaran pak Sutisna ternyata berbuah manis, ia diundang menjadi tamu kehormatan (VIP) kerajaan Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah haji. Bukan hanya itu, ia dan keluarganya juga dibayarin orang lain untuk umroh sebanyak 9 kali. Beasiswa melanjutkan studi pun sudah dipegangnya. Anugerah mampu menahan marah benar-benar berlimpah.
Dalam agama yang saya anut yaitu Islam, kemampuan menahan marah juga menjadi ciri orang yang bertaqwa, hal ini tertuang dalam Al Quran surat Al Imran ayat 134. Bertaqwa adalah kedudukan yang paling mulia di sisi Allah swt. Oleh karena itu, orang-orang yang mampu menahan marah adalah orang-orang yang mulia. Ia sudah punya salah satu modal untuk menjadi pemimpin bagi yang lainnya.
Sudah mampukah Anda menahan marah?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer