Sekolah Bisnis Terbaik

Share this

Menurut Anda, dimana sekolah bisnis terbaik di dunia? Siapa dosennya? Berapa tahun kita bisa menyelesaikan kuliah? Apakah bisa dilakukan sambil kita bekerja?

Menurut saya, sekolah bisnis terbaik di dunia adalah bisnis Anda sendiri.  Dosennya adalah karyawan Anda, mitra kerja, investor dan pelanggan Anda. Anda kuliahnya sepanjang waktu, sepanjang bisnis Anda masih berjalan. Menariknya, Anda bisa kuliah sambil bekerja.  Semakin giat Anda bekerja di bisnis yang Anda kelola, nilai kuliah Anda justru semakin meningkat.

Bila di bangku kuliah Anda takut dengan dosen “killer” dan galak.  Dalam dunia bisnis Anda memerlukan pelanggan yang galak dan cerewet. Dari mereka Anda belajar bagaimana memuaskan pelanggan.  Dari mereka Anda belajar menyempurnakan produk. Pelanggan galak dan cerewet adalah dosen quality control terbaik bagi bisnis Anda.

Mitra kerja juga dosen terbaik.  Pelajaran berharga yang saya dapatkan: Jangan pernah menilai mitra kerja hanya karena mereka rajin melakukan ibadah ritual. Logikanya, orang yang rajin melakukan ibadah ritual seharusnya amanah dan baik pula saat berbisnis. Tetapi pengalaman menunjukkan tidak semua yang hebat dalam ibadah ritual hebat juga dalam bisnis.

Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa seolah-olah hanya ada di tempat ibadah dan mereka campakkan saat berbisnis. Menipu dan menggunakan cara-cara yang tidak sesuai etika dan agama adalah hal yang biasa bagi mereka. Mitra kerja sejati bisa Anda lihat saat Anda sudah bekerja sama dalam waktu yang cukup lama. Memang kita sangat bahagia bila menemukan orang yang taat dalam ibadah ritual tetap juga hebat dan amanat dalam bisnis. Alhamdulillah jumlah orang-orang dalam kelompok ini setiap hari semakin bertambah.

Baca Juga  Budayakan Menitipkan Anak

Karyawan juga dosen bagi kita.  Bahkan karyawan yang tidak berprestasipun bisa memberikan pelajaran.  Karyawan-karyawan di bisnis saya, ada juga yang tidak berprestasi. Setelah saya amati sebagian besar karena memiliki problem di rumah. Pelajaran apa yang bisa saya petik dari sang dosen yang bernama karyawan? Jawabnya: Pastikan rumah tangga kita bahagia agar prestasi kerja kita bertahan lama.

Karyawan yang paling kita rawat dan bergaji tinggi adalah karyawan yang berprestasi, memiliki dedikasi dan integritas. Pesan dari fakta dan pelajaran itu “apabila Anda ingin mendapatkan nilai tinggi di hadapan manusia dan Sang Pencipta maka kumpulkan banyak prestasi. Selain itu Anda memiliki dedikasi terhadap tanggungjawab Anda. Bukan hanya itu, Ucapan Anda bisa dipercaya oleh orang-orang di sekitar Anda.

Selamat menempuh kuliah di bisnis atau pekerjaan yang sedang Anda tekuni. Tetapi Ngomong-ngomong, kira-kira berapa rata-rata nilai kuliah dalam bisnis Anda sekarang?

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

19 comments On Sekolah Bisnis Terbaik

  • mhd husni tarigan

    Semua yang ada di sekitar menjadi bahan ajaran.

  • semua ulasan mas jamiil sdh saya alami dan betul..

    1) rajinnya ibadah bukan satu2nya parameter menilai orang. berinteraksi aktif minimal 4 bulan akan mencerminkan gambaran ideal. cara instan, anda liat cara dia membawa kendaran ( bgmn mengatur emosi saat macet,saat di salip , saat terburu-buru), bagaimana kondisi dia saat di puncak kemarahan, bagaimana dia memandang uang/wanita/tahta? itu hal2 yang perlu kita ketahui sedetilnya

    2)kualitas karyawan di tentukan oleh kondisi rumah tangganya (hubungan komunikasi suami istri) , dan bagaimana kedua orang tuanya mendidiknya. perlu di catat, anak yang lahir/dibesarkan dari orang tua yang bercerai , cenderung bermasalah( potensi bermasalah di atas 50 %)

    3) pelanggan yang cerewet, merupakan alat quality control yang sangat efektif dan murah. betulll sekali.

    sekia

    • 2)kualitas karyawan di tentukan oleh kondisi rumah tangganya (hubungan komunikasi suami istri) , dan bagaimana kedua orang tuanya mendidiknya. perlu di catat, anak yang lahir/dibesarkan dari orang tua yang bercerai , cenderung bermasalah( potensi bermasalah di atas 50 %) << comment seperti ini yg srg saya hadapi dr kecil karena lahir dr keluarga yg berantakan dan ortu bercerai.hal ini membuat saya terpacu berusaha lebih,KARENA SAYA TDK SUKA LABEL INI! dan sekarang saya bs mandiri walau belum sukses :).jadi ingat tulisan yg berjudul jgn mau jadi penonton.

  • Anggit Setyaningsih

    Subhanallah..
    Trnyata hal yg seringkali ga kita pikirkan pun bs dijadikan hikmah 😉

  • Thanks pak…. Blog bapak yg di update setiap hari menginspirasi saya untuk menulis. Walau kualitas tulisan saya dibading kualitas tulisan bapak sejauh 1000 tahun cahaya, tdk masalah, yg penting menulis.

    Seperti kata @nukman yg pernah bapak kutip di acara HRCafe bahwa, “blog yg baik adalah yang di update secara berkala”. Kata2 itu entah mengapa terpatri dilubuk terdalam.

    Untuk tulisan yg ini, memang benar adanya. Saya pun dalam berbisnis banyak belajar dari pelanggan, co partner dan karyawan.

    Akhirnya, selamat dan salam sukses mulia.

  • Sungguh luar biasa sekali, ternyata kalau kita cermati segala sesuatu yang terjadi memberikan banyak pelajaran yang bisa petik hikmahnya. Dan diantara orang – orang yang berakal/berfikir selain bisa mengambil manfaat juga bisa mengajarkan bagi sesama sehingga semakin luas manfaatnya, dan menjadi ilmu yang terus berbuah manis hingga akherat kelak.. Oh ya omong – omong saya nilainya pas pasan nih Pak, soalnya dah ketiga kalinya kuliah bisnis saya berhenti sejenak. Sekarang sedang persiapan untuk kuliah lagi di bisnis sedan dalam proses pencarian .. mohon doa restunya.

  • Mantap Pak Jamil,,
    Selalu ada pelajaran di dekat kita,,
    Alloh SWT pun menyuruh “IQRO”
    banyak makna dalam kata “IQRO”, bisa membaca ilmu, membaca kehidupan, sikon, dll. Pasti semua ada pelajaran berharga dibaliknya,,,

    terima kasih Pak Jamil,
    salam SuksesMulia

    Nova
    JayaBerkah

  • Hey pak Jamil,

    Mantap tulisannya, memang betul orang yang ibadahnya super ternyata masih bisa jadi penipu. Saya pernah mengalaminya dimana saya ditipu puluhan juta rupiah ketika saya berbisnis di masa kuliah, untuk saya jumlah tersebut sangat besar. Padahal orang yang berbisnis dengan saya sudah saya anggap orang kepercayaan. Sampai sekarang orang tersebut tidak diketahui kabarnnya.

    Saya sempat depresi pada waktu itu dan merasa cobaan dariNya sangat berat. Namun sekarang saya sudah bisa melupakannya dan menganggap sebagai suatu pelajaran hidup. Alhamdulillah rezeki gak kemana dan nikmatnya terasa. Allah memang maha besar dan sayang dengan umatNya.

    Sudah dari 2 bulan yang lalu saya rutin menulis di blog saya http://www.emirzakiar.blogspot.com yang berisi mengenai komunikasi, kebahagiaan, dan kehidupan. Mohon dilihat-lihat pak Jamil.

    Have a Happy Day
    -EZ

  • Alhamdulillah

    MAsih ada seorang sahabat yang terus berkiprah untuk saling mengingatkan.
    1. sekolah, kuliah belajar adalah berkonotasi, dinamis, aktif dan yang paling penting punya nilai manfaat
    2. terus saling mengingatkan, setiap upaya berbagi ide dan manfaat
    3. met berjuang sobat hebat
    4. Bravo Mas Jamil Azzaini

    wassalam

    Rian
    Ideas Aplicator

  • betul betul betul Pak 😀

  • Nilai Bisnis saya sekarang masih dapet E pak Jamil… :'(

  • yukkk semua mulai kuliah yuukkk,,,
    sambil kuliah, sambil bekerja dan juga sambil doa semoga dapat pelajaran yang berharga, bukan sekedar nilai A,B,C,D,E…

  • Nilai kuliah saya 2 point Alhamdulillah…..

  • belajar itu bahkan sampai ke liang lahat…

  • super Pak!!
    jazakumullah

  • subhanallah…..
    smua bisa jadi bahan pelajaran yg berharga karena tdk satupun dan sekecil apapun yg sia sia di muka bumi ini…..
    semoga bisa sekolah bisnis terbaik dan bermanfaat, berkah mulia….amiiin. trimakasih Pak Jamil

  • Yess..persis swktu discuss with my husband. karyawan, konsumen dan produk ibarat matakuliah dikampus. Setiap matakuliah tentu telah menyiapkan materi2 soal, guna mengukur/menguji kemampuan kita. Salah? Usah gundah. Bagus? Maju terus. Kalo ga mau diuji? Jgan ambil matakuliah apalagi sekolah.hehe…*peace,..*

  • mantap sekali pak artikelnya,, sangat menginspirasi sekali,,

  • kita perlu berkaca dengan diri sendiri, bahwa potensi diri kita ini luarbiasa telah diberikan anugerah dari sang Maha Pencipta, Gali Potensi Untuk meraih Prestasi dan Prestise

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
6 * 4 = ?
Reload

Site Footer