Sebentar Tapi Rutin

Share this

Di rumah saya, ada kebiasaan tiga kali dalam sepekan berupa taklim atau kajian khusus untuk anak-anak saya. Taklim itu hanya berlangsung antara 15-30 menit, seusai sholat maghrib hingga menjelang sholat Isya. Pemberi materi untuk taklim itu adalah istri saya, sementara giliran saya adalah ketika saya ada di rumah.

Tadi malam giliran saya memberikan taklim. Saya bercerita tentang seorang guru yang memberikan ujian kepada murid-muridnya. Sang guru memberikan satu burung merpati dan sebilah pisau kepada masing-masing muridnya. Kepada muridnya itu sang guru berkata, “Potonglah burung ini di suatu tempat yang kamu tidak dilihat oleh siapapun.”

Maka para murid pergi ke berbagai penjuru, mencari tempat yang tidak bisa dilihat siapapun. Ada yang pergi ke hutan, ke goa, ke bawah jembatan dan lain-lain. Anak bungsu saya Izul [kelas 4 SD] menambahkan, “Ke hotel atau toilet pak.”

Setelah beberapa saat kemudian para murid kembali dan dengan bangga satu per satu berkata, “Pak guru burung ini saya potong di tempat yang tidak dilihat siapapun.” Hanya ada satu murid yang masih membawa burung itu hidup. Para murid lain mengejeknya, “Kamu gak nurut sama pak guru, dasar pemalas kamu.”

Melihat suasana seperti itu sang guru menenangkan murid-muridnya dan mendekati muridnya yang membawa burung yang masih hidup itu sambil berkata, “Anakku mengapa tidak kau potong burung itu?” Dengan rasa takut sang murid menjawab, “Bukankah pak guru meminta saya memotong burung ini di tempat yang tidak dilihat siapapun? Padahal dimanapun saya berada Allah SWT selalu melihat saya. Dia Maha Melihat, pak guru.”

Nah anakku, bapak dan mamamu tidak bisa mengawasimu sepanjang waktu. Tetapi ingatlah Allah Maha Melihat, Allah Maha Tahu dan Allah Maha Mendengar. Bapak serahkan pengawasanmu kepada Allah SWT. Dan ketahuilah Allah itu bisa melihat semut hitam di atas batu hitam di tengah malam yang gelap gulita sekalipun.

Baca Juga  Masih Banyak Harapan

Saat tanya jawab suasana semakin seru. Banyak pertanyaan yang lucu-lucu diantaranya, “Memang mata Allah banyak ya pak, kok bisa melihat kita semua? Pak bidadari di surga berbusana gak, ya? Di surga bisa main bola nggak pak? Di Surga aku bisa naik mobil Ferrari gak?”

Mungkin suasana seperti itu bagi Anda biasa, tetapi bagi saya sangat menyenangkan. Selain menanamkan nilai-nilai, suasana itu adalah media komunikasi yang sangat indah antara kita dan buah hati kita. Saran saya, ciptakan suasana seperti itu walau sebentar tetapi rutin. Itu akan mengisi relung-relung batin semua anggota keluarga yang terkadang hampa. Tidak percaya? Cobalah, Anda akan merasakannya.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Tulisan ini pernah dimuat di website ini tahun 2012. Namun saat banjir Jakarta 2013 server kami down sehingga banyak tulisan yang hilang. Setiap hari libur, Sabtu & Minggu kami akan menampilkan kembali tulisan yang hilang tersebut secara berkala. Selamat menikmati.


TBnCbatch8


11 comments On Sebentar Tapi Rutin

  • Dalam hati : Semoga, keluarga saya spt keluarga kek Jamil . *peluk dari jauh*

  • Itu esensi ihsan ya Kek, Semoga kita semua bisa mengamalkan ihsan ini sehari-hari. Gak ada ruang-waktu tanpa pengawasan Alloh. Sekarang ini banyak Koruptor, ahli maksiat, pembohong, penjilat, yg justru menjadi “tokoh” masyararakat atau menjadi orang “sukses” di mata manusia krn Alloh masih menutupi “borok” nya, Alloh membiarkannya (istidroj). Mereka tdk sadar bhw Alloh merekam semua perbuatannya, dan akan memberikan balasan setimpal, di dunia & di yaumul hisab nanti. Semoga hanya Alloh tujuan kita.

  • Subhanalloh indahnya…Kek do’akan agar saya bisa mencontoh,menerapkan itu dlm keluarga scr istiqomah

  • Very inspiring Kek… Yang “sedikit” itu saja susah memulainya, apalagi bisa istiqomah tiga kali dalam sepekan… Mudah-mudahan saya nanti bisa nyontek yang seperti itu…

  • mbah umbar "ayam bakar mas Puendek +rejo"

    MuanntaaabBB kek… Sekarang anak2 malah marah2 kalo org. Tuannya ngajari…… Ampyuuunnn deh…

  • Canggihhh nih cerita…
    salam Sukses Mulia
    @ammararr

  • Mantap pak! saya sangat suka dengan tindakan bapak yg mengutamakan komunikasi dengan anak2 terutama di era sekarang ini.. Juga kekompakkan keluarga bapak sangat patut untuk dicontoh.. sukses!

  • Rutin,..itu yg susah..tapi wajib dicoba

  • wah sama kek, saya dan keluarga juga ada taklim bakda magrib, hanya frekuensinya masih 2x sepekan ..

    anak2 mengikuti dg antusias, bawa catetan… he2

  • trus jawabnya gimana tuh pak ditanya anak, emank mata ALLAH banyak ya??
    hihihi…

  • Semoga kian LEBIH BAIK Pak…

    Salam SuksesMulia!
    Selamet Hariadi

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
8 * 2 = ?
Reload

Site Footer