Saat seseorang melakukan keburukan sesungguhnya ia berperan menciptakan keburukan atau hal negatif yang lain. Misalnya, saat seseorang ingkar janji membayar hutang ia bisa menjadi jalan keburukan bagi orang lain. Kok bisa? Ya, karena boleh jadi orang yang meminjamkan uang berharap pengembalian karena ingin digunakan untuk membayar keperluan yang penting, seperti biaya kuliah anaknya.
Pada contoh kasus tadi, karena uang pengembalian utang yang dinanti tidak juga datang, akhirnya anaknya tidak melanjutkan kuliah. Padahal, sang anak sangat ingin terus kuliah. Sang anak akhirnya stres dan menjadi beban tambahan bagi keluarga tersebut. Kondisi ini membuat seisi rumah menjadi mudah emosi dan mudah marah. Apa yang terjadi selanjunya? Silakan Anda imajinasikan sendiri. Kejadian itu dampaknya berantai.
Bagi Anda yang seusia saya mungkin sudah familiar dengan cerita yang hendak saya sampaikan. Seorang bapak bertanya kepada anaknya, “Anakku, bagaimana caranya memasukkan gajah ke dalam kulkas?” Sang anak menjawab, “Gak bisa pak, gajahnya terlalu besar.”
Sembari tersenyum sang ayah menjawab, “Bisa anakku, kan bapak tidak bilang kulkasnya sebesar apa. Caranya adalah buka pintu kulkasnya, masukkan gajahnya dan tutup pintunya. Nah, sekarang bagaimana memasukkan kambing ke dalam kulkas?”
Anaknya dengan cepat menjawab, “Buka pintunya, masukkan kambingnya dan tutup pintunya.” Sang ayah segera menjelaskan, “Salah anakku, kan ada gajah dalam kulkas. Jadi, buka pintunya, keluarkan gajahnya, masukkan kambingnya dan tutup pintunya.”
Mereka pun tertawa bersama-sama. Suasana itu membuat ayah dan anak ini terlihat semakin akrab apalagi kemudian dilanjutkan bermain petak umpet. Usai bermain petak umpet sang ayah mengajukan pertanyaan, “Anakku, raja hutan atau raja binatang mengadakan pertemuan, semua binatang wajib hadir. Namun ada binatang yang tidak bisa hadir. Siapakah dia?”
Sang anak menggelengkan kepala menandakan tidak bisa menjawab. Maka sang ayah kemudian menjelaskan, “Yang tidak bisa hadir adalah kambing, karena ia masih di dalam kulkas.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
4 comments On Saling Terhubung
hahaha pagi pagi sudah baca ini. menghibur sekali untuk menjadi semangat di pagi hari..
Itu cerita di keluarga kami….hehehe
Hihihih..
memang hanya yang se-umur-an yang bisa ketawa terpingkal2…LAGI
Qiqiqiqi…