Pada hari Selasa, 10 November 2020 saya diberi kepercayaan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memberikan pembekalan mental kepada 3000 (tiga ribu) lebih calon taruna. Secara bergiliran, Bapak Rhenald Kasali, Bapak Ary Ginanjar dan saya memberikan pembekalan kepada anak-anak muda dari seluruh Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Kemenhub.
Giliran saya adalah pukul 10.00 – 12.00 WIB. Kami tampil secara offline dari hotel JW Luansa Kuningan Jakarta, namun pesertanya berkumpul di berbagai Pusdiklat menyimak secara online melalui aplikasi zoom, tersebar di berbagai propinsi, termasuk Papua. Sebagai nara sumber, saya tidak bisa mendengar suara para peserta sedikitpun, karena memang semuanya di mute.
Memberikan training tanpa bisa merasakan dan mendengar respon peserta itu ternyata menguras energi. Waktu yang diberikan kepada saya hanya dua jam, namun energi yang saya keluarkan seperti setara dengan memberikan training selama satu hari.
Kita memang membutuhkan energy, suara dan respon orang lain dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Respon dari pelanggan, respon dari sahabat, respon dari pasangan hidup, respon dari orang tua, respon dari anak dan respon respon lain. Dan respon yang terbaik itu adalah respon yang terlihat, terdengar dan terasa.
Kita perlu terbiasa memberikan respon dan menerima respon agar kehidupan kita dipenuhi dengan energi yang semakin besar. Sepakat?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini