Sakaratul Maut Bisnis Baru

Share this

Faizal Alfa ZKali ini ada kisah menarik dari lunch time bersama pucuk pimpinan Balai Kartini, Om Laksita Utama Suhud. Sambil menikmati nasi goreng kampung khas BeKaResto dan orange juice yang rasanya fresh from the tree, diskusi makin gayeng dengan pertanyaan-pertanyaan tajam dari Kang Doddy Bening, Bosnya Bening Photography.

Ada quote menarik yang disampaikan oleh Om Laksita mengenai bisnis, sebuah tamparan keras bagi saya, newbie bisnis yang baru masuk periode 5 tahun pertama dengan brand Tata Warna – www.profileperusahaan.com. Dengan intonasi khas, Om Laksita menyampaikan bahwa bisnis yang mempersiapkan kematiannya sendiri adalah bisnis yang berupaya mendikte pasar. Lha pasar kok didikte, emangnya anak SD.

Tanpa perlu memutar memori terlalu jauh, ternyata ini simpul yang bikin bisnis saya sempat stagnan beberapa waktu yang lalu. Bisnis baru, masih unyu-unyu, dengan CEO yang lucu, mau menantang dunia dengan mendikte pasar. Itu namanya ngajari bebek berenang dan menggarami hamparan lautan. Pantesan bisnis yang dimulai, diyakini bagus, dipromokan mentereng, dikemas eksklusif, tidak akan laku saat mencoba mendikte pasar mengenai apa yang diperlukan dan tidak diperlukan oleh pasar.

Faktanya pasar sudah pinter, dan sudah tahu apa kebutuhannya. Tidak usah diatur-atur, kagak perlu disuruh-suruh. Sebagai seorang pebisnis, kita hanya perlu meningkatkan kepekaan, mempertajam kejelian : apa yang dapat kita sediakan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bisnis itu intinya adalah membantu, yakni membantu diri kita sendiri untuk menjalankan mesin produktifitas kita, dan membantu orang lain dengan produk yang kita hasilkan atau layanan yang kita tawarkan.

Justru itu pertanyaan kuncinya : kalau bisnis itu membantu, siapa yang kita bantu? Dan bagaimana cara kita membantu? Saat kita mampu menjawab pertanyaan kunci tersebut, maka satu pondasi dasar bisnis kita telah terbentuk. Percuma produk kita keren, percuma layanan kita super eksklusif, kalau pasar tidak membutuhkan, kalau pasar tidak mendapatkan solusi, kalau bisnis tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun justru malah menambah masalah baru.

Baca Juga  People Development Process

Terimakasih Om Laksita, sajiannya istimewa. Apalagi sempat diajak ke backstage acara 3 Maestro di Aula Nusa Indah Balai Kartini dimana Sammy Simorangkir, Afgan, dan kembaran saya Marcell mau manggung disana.

Kesimpulannya, mau membuat bisnis yang berlanjut, atau mau membuat bisnis yang menuju sakaratul maut. Jangan sampai besok pagi saat mentari bersinar, kupu-kupu terbang, angin berhembus, dan embun pagi menetes, ada pengumuman di musholla dekat rumah kita, mengabarkan : innalillahi wa inna ilaihi rooji’un, telah meninggal dunia : bisnis anda.

Be You Best Self.
Salam Istimewa!

Faizal Alfa Z.
CEO Tata Warna
Mendesain Company Profile Anda, dan Mempopulerkannya
www.profileperusahaan.com

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 - 1 = ?
Reload

Site Footer