Siapa orang yang hidup tanpa risiko? Jawabnya tak ada. Semua orang pasti punya risiko. Anda yang karyawan berisiko di PHK. Anda yang pengusaha berisiko bangkrut. Kalau Anda menganggur? Risikonya lebih besar lagi, bisa sulit dapat jodoh atau keluarga tidak makan, harga diri Anda juga bisa-bisa turun drastis.
Begitu pun bila Anda menikah, tetap ada risikonya: Berbeda pendapat dengan pasangan hidup bahkan bisa bercerai. Tetapi Anda yang menjomblo, risikonya jauh lebih besar. Apa itu? Silahkan dicari sendiri. He he he…
Karena hidup penuh risiko, maka carilah aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang berguna dalam hidup, kalaupun ada risikonya tapi kan juga ada peluang dapat hasilnya. Jadi daripada menjomblo yang ada risikonya lebih baik menikah yang juga ada risikonya. Mengapa? Karena menikah menghadirkan “surga dunia” juga ketenangan dan kebahagiaan yang sulit didapat mereka yang menjomblo..
Menjadi orang biasa berisiko sulit mencari akses dan mitra kerja. Sementara jadi orang hebat berisiko menjadi bahan gosip. Tapi, saran saya, pilihlah jadi orang hebat. Karena, orang hebat peluang hidup bermartabatnya bisa lebih cepat, mengajak orang lain bekerjasama juga menjadi lebih mudah.
Bila hidup Anda ingin selalu tertantang dan dinamis, ambilah aktivitas yang berisiko tinggi namun terukur. Dengan cara ini adrenalin tubuh Anda selalu bergejolak dan membuat Anda terus bergerak. Hidup Anda penuh semangat dan gairah seolah tak pernah merasa lelah.
Sebaliknya, bila Anda selalu melakukan pekerjaan yang berisiko rendah, hidup Anda semakin tua semakin melemah. Dampak buruknya, di saat Anda tua kelak hidupnya justeru akan susah.
So, selagi Anda masih muda dan punya energi putuskanlah untuk melakukan sesuatu yang bermutu dan berisiko tinggi. Apa itu? Setiap Anda memiliki jawaban sendiri-sendiri.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
19 comments On Risiko
Segala salam, rahmat semoga tercurah pd mu pak,sy yakin bpk salah satu pewaris para nabi. Trm ksh atas petuah nya. Sy akan bangkitkan kembali ‘macan’ yg tertidur…dan melibas ‘buaya-buaya’ kehidupan yg menghadang. Mohon doanya juga sy lg merintis usaha mebel dan interior design pak. Semoga minimal sy jd macan mebel se Jabodetabek dulu lah. Hehehe…
Semangat Pagi mas Jamil…..
Apalagi kalau belum menikah….Gue banget tuh pak jamil…hahaha
Kita memang ingin melakukan sesuatu aktifitas yg super dgn resiko tinggi, tp masalahnya kita blm siap menerima resiko tinggi, sakit sekali ketika jatuh. Yg diharapkan sesuatu yg bermutu tp bisa meminimalisir resiko serendah mungkin dgn diiringi doa dan tawakal kpd Alloh SWT. Bisa nda Ustadz JA?
Ga’ berisiko ga’ hidup
Setuju pa, sesuatu pekerjaan pasti ada resikonya tapi kalau kita yakin dan tulus pekerjaan itu akan menghasilkan resiko yang baik.Amin
wah, saya jomblo nih pak, hehe..
Hidup beresiko, mau sukses susah, tidak sukses lebih susah, terjang terus.
Salam Sukses Mulia
terima kasih atas tulisan-tulisannya Pa Jamil. saya senang membaca blog ini. 🙂
Kata mas Ippho, risiko = risk = rizki = rejeki. 🙂
Mas Budi, ambilah resiko yang tinggi dan terukur. berlatihlah setahap demi setahap. Jangan kita baru nyopir langsung ingin ikut Balapan Formula 1. Salam SuksesMulia. Jamil azzaini
Resiko yahhh huuhh,,
memang segala sesuatu di dunia ini ada resikonya tetapi tanpa resiko kita tidak akan pernah menemukan kehidupan yang pernuh arti,,,
salam sukses mulia
life is an adventure *nyontek iklan dikit :p*
resiko = rejeki iso teko
betul hidup itu adalah resiko,begitu pula yang jomblo.jadi tolong carikan jodoh untuk saya.hahahaha…
Wahh..om jamil nyindir2 yg jomblo trus nih 🙂
kl kita hidup ga prnh berani mngambil resiko ato ssuatu yg menantang,sll hidup di zona aman, maka hidup kita akan stagnan dan ga prnah bs berkembang,ngebosenin 🙂
marii,jadi orang hebat yg selalu bs menebar manfaat!!
Risiko adalah sbuah akibat dari proses yang kita lakukan…trima kasih atas smua insfirasi y buat bpk jamil salam SUKSESMULIA buat smua y…
high risk = high success. is it right Sir? Salam sukses mulia dunia akhirat
Betul pak, cuman aneh aja orang kadang nyaman nayaman dengan kehidupannya yang resikonya kecil….padahal udah tahu hasilnya ga ada…untuk berubah kan selalu ada resikonya! Orang lebih cenderung berdiam diri…sayang ya pak? Kalo semua banyak kisah ini…kayanya akan banyak orang yang berhasil
ijin share ya ustadz
Comfort zone aja beresiko ya pa. Spt di buku “Who moved my cheese”.
Thanks for sharing pa.