Dulu saya pernah bertanya dan merenung, “Mengapa ada orang yang sudah banting tulang kerja atau bisnis, sudah ikut coaching dan berbagai pelatihan tetapi mengapa kehidupan ekonominya ngos-ngosan? Sementara itu, di sisi lain, ada orang yang tidak terlihat ngoyo namun rezeki halalnya mengalir deras ke dalam dirinya.”
Jawaban atas kegelisahan dan perenungan tersebut di atas saya dapatkan dari salah satu guru spiritual saya. Ia berkata, “Jamil, bila ingin paham tentang ilmu rezeki kamu harus pahami dari sudut pandang yang punya dan yang mengatur rezeki. Ilmu dari para ahli hanya alat bantu dan informasi tambahan bukan rujukan utama.”
Ternyata, Allah SWT Sang Pemberi Rezeki telah menetapkan empat tingkat datangnya rezeki. Tingkat pertama, Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk hidup di dunia ini. Cicak yang tidak bisa terbang bisa mendapatkan rezeki (makanan) dari makhluk hidup yang justeru bisa terbang. Manusia pun pasti dijamin rezekinya oleh Sang Pemilik Rezeki.
Hal ini didasari firman Allah SWT, “Tidak ada satu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (QS 11:6). Syarat utama untuk dapat rezeki adalah BERGERAK.
Tingkat kedua, rezeki sesuai dengan jerih payahnya. Firman Allah SWT, “Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya.” (QS 53: 39). Siapapun yang bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas maka rezeki yang diperolehnya akan lebih dibandingkan yang lain. Ingatlah selalu 3-As: KERJA KERAS, CERDAS, IKHLAS.
Tingkat ketiga, rezeki yang dilipatgandakan. Syarat untuk mendapat rezeki yang terus bertambah adalah pandai bersyukur. Firman Allah SWT, “…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu….” (QS 17 : 07). Mau rezekinya dilipatgandakan? Syaratnya BERSYUKUR.
Berlatihlah bersyukur dimulai dari yang sederha yaitu mudah mengucapkan terima kasih dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk tidak mudah mengeluh atas nikmat yang sedikit. Bukti syukur juga adalah Anda mengoptimalkan berbagai kelebihan dan keahlian yang Anda miliki untuk menebar kebaikan dan manfaat.
Tingkat keempat, rezeki datang dari arah yang tidak diduga. Misalnya, tiba-tiba Anda mendapat beasiswa, sahabat saya tiba-tiba diberi kepemilikan saham perusahaan, ada juga yang tiba-tiba diberi rumah, tiba tiba diberangkatkan ke Tanah Suci dan sejenisnya. Untuk mendapat rezeki seperti ini syaratnya satu BERTAQWA.
Rezeki mana yang Anda pilih? Saya memilih semuanya. Hehehehe…
Maka dari itu, setiap hari, saya selalu berusaha untuk bergerak, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas. Tidak lupa juga selalu berlatih untuk selalu bersyukur dan berupaya sekuat tenaga untuk semakin menjadi manusia yang bertaqwa. Praktikkanlah….
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
12 comments On Rezeki Mana yang Anda Pilih?
Terima kasih sharingnya pak … barrkallah
Silakan dishare….
mantaaaff Kek
terima kasih artikelnya telah membuka pikiran & hati saya untuk lebih semangat lagi
Sip, semoga dapat rezeki dari arah yang tidak diduga-duga…
Jazakallaahu khoiron katsiron Pa Jamil, konsisten menulis tiap hari. u r my inspirator.
Doakan dapat ide terus 🙂
Subhanallah… terima kasih pak.. nice artikel
Cuma menruskan nasehat guru saya mas….
betul bgt kek Jamil, belom lama ini mengalami rezeki yg didatang tanpa diduga/disangka-sangka. Trims pengingatnya dan ijin share yah
Silakan share sebanyak-banyaknya 🙂
Syukron kek
Silakan disebar ya…