Puasa Smartphone

Share this

Akhir-akhir ini saya banyak bertemu dengan orang-orang hebat, penemu berbagai hal yang baru, pemimpin perusahaan yang tumbuhnya eksponensial, kaya raya dan rajin berderma. Mereka ternyata punya kebiasaan yang seirama, yaitu menjaga jarak dengan social media. Bahkan ada yang tidak punya akun social media, bila punya mereka mengatur waktu untuk penggunaannya.

Saya pun penasaran, saya lacak berbagai artikel atau riset tentang hal ini. Ada riset Cal Newport, guru besar ilmu Komputer di Georgetown Univetsity, AS. Ada gagasan Eric Barker, penulis buku best seller “Barking Up The Wrong Tree.” Kesimpulan kedua ahli ini adalah otak bisa mengalami information overloaded yang bisa membuat kita stes karena informasi yang berlebih.

Untuk melahirkan karya-karya besar kita perlu waktu untuk menyendiri, berkontemplasi menjauhkan stimulus yang sering datang menggoda yaitu bunyi notifikasi smartphone kita. Namanya smartphone tetapi bisa membuat kita bodoh karena informasi yang kita dapatkan hanya menjadi sekumpulan informasi yang memenuhi memori otak, tanpa ada karya yang sepadan dengan waktu yang kita habiskan.

Untuk menjadi pembelajar kita perlu menjauhkan smartphone dari diri kita. Dalam kesendirian dan keheningan itu, ilmu-ilmu yang kita peroleh, termasuk dari internet, kita formulasikan menjadi sesuatu yang berarti bagi hidup kita dan orang-orang di sekitar kita.

Cal Newport menyatakan, smartphone telah menjajah manusia untuk kehilangan waktu untuk menyendiri, untuk merenung. Padahal bila kita belajar sejarah, kesendirian dan perenunganlah yang bisa menghasilkan karya besar yang mengubah dunia.

Mari kita mulai untuk belajar hening, tidak terlalu sering tergoda ganguan smartphone, karena menurut Cal Newport, itu juga salah satu kunci kebahagian sejati.

Baca Juga  Business Presentation Skill Arminareka Pekanbaru

Ternyata, hening itu penting. Ah, saya jadi kepingin puasa smartphone. Suatu kebiasaan yang dilakukan orang-orang hebat, hidupnya dipenuhi kebahagian, menghasilkan banyak karya plus kaya raya. Sanggupkah?

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Founder Kampoong Hening

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 + 2 = ?
Reload

Site Footer