Apakah profesiku hari ini benar-benar profesi yang aku impikan dalam hidupku? Apakah profesiku benar-benar baik untuk masa depanku?
Dua pertanyaan diatas beberapa hari ini memenuhi chat di whatsapp pribadi saya. Saya memang bukan career coach ataupun juga seorang psikolog. Namun ketika mendengar dua pertanyaan itu, hati saya merasa tergerak, tergerak untuk membantu menjawab kegundahan hati-nya.
Ijinkan menuliskan kembali tiga hal yang orang rasakan ketika profesi itu benar-benar sebagai panggilan jiwanya. Guru Expert (@JamilAzzaini) saya merumuskan tiga hal itu (Enjoy, diHargai, Bertumbuh).
Yang Pertama, Bekerja yang di dasari rasa nyaman, enjoy maka akan menyumbangkan keberhasilan lebih tinggi dibandingkan bekerja dengan hati yang berat dan seperti ada beban. Maka nikmati pekerjaan yang saat ini kita geluti. Jika belum menikmati, mungkin anda perlu bermuhasabah, apakah profesi yang dipilih saat ini sudah tepat?
Yang kedua, tentu setiap orang memiliki keinginan setiap pekerjaan yang dilakukannya, dihargai oleh orang lain. Dan seseorang yang melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati, maka biasanya hasil kerja yang dilakukan akan jauh lebih baik. Hingga mendapat kesempatan lebih besar untuk dihargai orang lain.
Yang ketiga, dalam bekerja kita sering terjebak rutinitas, sehingga kehilangan kreativitas dan ide-pun mandeg. Hingga dalam hitungan beberapa tahun, nyaris profesi kita tak bertumbuh. Alias stagnan. Jika memang kita pekerjaan kita sudah merupakan panggilan jiwa, maka kecil kemungkinannya kita merasa cukup untuk belajar. Akan ada rasa haus untuk terus bertumbuh, menjadi lebih baik lagi.
Nah, sudahkah ketiga hal itu ada dalam diri kita? Sudahkah profesi kita benar-benar sebagai profesi panggilan jiwa, atau jangan-jangan profesi kita baru memenuhi kebutuhan jiwa?
Dinar Apriyanto
11 comments On Profesiku
Jleb, tapi…
Selalu begini perasaan saya. Bahkan ketika saya disuruh membayangkan dengan pertanyaan : Ketika uang sudah bukan menjadi masalah buatmu, apa yang ingi kamu lakukan??
Pertanyaannya sangat tepat. Tapi mental belum siap menjawab.
he..he..ayo terus siapkan mental mas Yudhi ð
asah terus mental kita mas, pasti kita bisa
Butuh mentalitas yang kuat untuk menjawab ini
Semangatt
semangat mas!
Musuhnya adalah kebutuhan yang tak bisa ditunda. Terpaksa menjalani pekerjaan yang bukan impiannya karena tidak memiliki pilihan.
itu musuh yang harus bisa dikalahkan mas ð
SukrON bang dinas sdh mengingatkan… ð
salam kenal.
Salam SuksesMulia_!!!
@npindh
āļ^âĒ^āļ
salam kenal juga mas
pertanyaan sulit,
tetap semangat pada passion kita,
life is not just for a bread,
bagus pepatahnya ð