Sabtu, 18 Juni, anak saya Ahmad Sholahuddin Annabhani (ASA) mewakili teman-temannya memberikan pidato sambutan pada acara perpisahan di sekolahnya. Hari itu, dia lulus dari GLobal Islamic School (GIS), SMA Lazuardi di Sawangan, Depok. Sekolah internasional ini didirikan oleh Pak Haidar Baqir, pendiri Mizan. Berikut isi sambutan mas Asa yang saya hilangkan pembukaannya.
Izinkan saya berdiri di panggung ini mewakili teman-teman saya yang sebentar lagi akan meninggalkan tempat bersejarah ini untuk pergi ke tempat lain mengukir sejarah baru agar kelak bisa meninggalkan jejak di semesta ini.
Pertama-tama, kami sampaikan terima kasih kepada bapak/ibu guru, pengurus yayasan dan seluruh civitas academika yang telah berkenan mendampingi kami, mendidik kami dan bersusah payah berjuang agar kami memiliki bekal yang memadai untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan kompetisi. Terima kasih guruku… karenamu kami jadi mengerti apa arti dan pentingya ilmu. Hormat kami padamu tak akan pernah layu meski kami sudah tak bersama denganmu. Namamu kami jadikan prasasti di dalam jiwa kami.
Kedua, Kami Mohon maaf, bila selama kami berada di tempat ini, terkadang perkataan dan perilaku kami membuat bapak dan ibu hatinya terluka. Setelah kami renungkan kejadian demi kejadian, tenyata kekesalan kami kepada bapak dan ibu bukan karena kami membenci, tetapi karena keterbatasan kami memahami setiap kejadian dan peristiwa, kami masih terlalu muda untuk memahami kehidupan. Maafkan kami, tanpa maaf bapak ibu guru itu akan menjadi beban bagi kehidupan kami selanjutnya. Sekali lagi maafkan kami.
Ketiga, Mungkin kami belum sesuai harapan bapak dan ibu, tetapi kami berjanji akan berjuang untuk menjalani kehidupan selanjutnya dengan berlandaskan nilai-nilai etika dan agama yang telah bapak dan ibu tanamkan di dalam pikiran dan jiwa kami. Kami akan meningkatkan kompetensi kami sehingga kami mampu bersaing di kancah internasional, bersaing dengan lulusan sekolah dari negara lain. Karena kami yakin kompetensi inilah yang akan menjadikan kami mampu bersaing tanpa harus mengorbankan integritas dan keyakinan yang telah bapak ibu ajarkan kepada kami, tanpa melupakan budaya bangsa sendiri. Percayalah, kami akan membuat bapak dan ibu bangga kepada kami.
Keempat, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami. Bapak dan mama, engkau rela bersusah payah mencari rizki untuk menyekolahkan kami di sekolah terbaik ini. Kami tahu, engkau lelah. Kami tahu engkau berjibaku demi masa depan kami. Walau kadang kami tak tahu diri atas pengorbanmu, namun kau tetap mencintai kami, kau tetap menyanyangi kami.
Duhai Yang Maha Pengasih, dihadapan hamba-hamba-Mu yang soleh dengarlah kami menyampaikan: Kami sangat mencintai kedua orang tua kami, kami sangat menyayangi kedua orang tua kami, dan berilah kesempatan kepada kami untuk membuat mereka bangga kepada kami. Kami sangat yakin mereka tidak mengharap balasan dari kami, tetapi kami sangat yakin mereka merindukan prestasi kami. Bapak dan mama, I love you so much…
Terakhir, doa dari semua yang hadir di sini sangat kami harapkan agar kami mampu menjalani kehidupan dengan baik sehingga keberadaan kami disegani penduduk bumi dan dicintai penduduk langit. Kami ingin hidup berarti di dunia, dan kami pun kelak ingin bertemu dengan bapak ibu guru dan orang tua kami semua di taman-taman surga. Amiin…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
28 comments On Pidato Anakku
sepertinya anak pak Jamil bakal meneruskan bakat ayahnya semoga sukses ya pak anak kelak.Amin
Sangat terharu 🙁
buat ASA,sukses yaa,kuliah di Jerman-nya.
Smg smw impianmu dpt tercapai.amiin
Terharu…!
Semoga Tuhan mengabulkan semua doa yang kita panjatkan.
Amin.
Aamiin. Jd inget masa2 sekolah.
Aamiin Aamiin Ya Robbal ‘alamiin..
Subhanallah…. Indah dan sarat makna.
Doa kami untuk ananda dan para generasi muda lainnya, menjadi khalifah yang adil dan amanah..
Salam sukses Mulia juga Pak..
Maaf ya kurang nyaman, afa ganguan teknis. SalamSuksesMulia. jamil Azzaini
Ikut terharu seolah olah suara anak sendiri,sangat mahir menuangkan kata hati dalam rangkaian kata.sepertinya mas ASA seorang yang sangat cerdas.
so sweat…
mas Asa…sukses mulia ya…
subhanallah, terharu…Allah mendengar do’anya…
subahanallah…isi pidatonya…
🙂
“Terima kasih guruku… karenamu kami jadi mengerti apa arti dan pentingya ilmu…”
Subhanallah…luar biasa pak. Membacanya saja serasa ada di tempat itu.
Nangis baca point ke 4.. :'(
Asa akan menjadi Asa buat ayah bundanya!
Sudah mirip kata dan tulisannya denga Bapaknya!
salut pak !
Subhanallah… terharu membacanya seperti mendengarkan langsung pidatonya dan isinya sgt dalam.
Subhanallah…anak dan bapak…sama-sama hebat…Amin
subhanallah…
ASA insya Allah, smg Allah senantiasa menuntunmu disegani penduduk bumi dan dicintai penduduk langit…jadilah manusia yang suksesmulia di mata insan suksesmulia di mata Tuhan…perjuangkan kalimat Allah dimanapun kamu berada….jadilah penerus penebar risalah Allah menjadi penerang bumi yang hakiki..taklukkanlah jerman…amiin
keren banget pak speechnya untuk anak seusia 17-18thnn
Terima kasih semuanya ya. Salam SuksesMulia. Jamil Azzaini
“Walau kadang kami tak tahu diri atas pengorbanmu, namun kau tetap mencintai kami, kau tetap menyanyangi kami.”
saya bgt pak…jadi malu -_-‘
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya…
🙁 terharu baca paragraf panjatan doa untuk orang tua..
semoga anak nya sukses jg seperti bapaknya.. Amin
AMIN YA ALLAH AMIN!!!
Wah saya juga mulai meneteskan air mata ketika membaca point ke 4. semoga perjuangan saya selalu di ridhoi oleh Allah dan orang tua saya.
Amin, terima kasih semuanya, Ahmad SA itu orangnya, he…he…ayo tangkap. salam SuksesMulia. jamil azzaini
Amin…
Suskes terus, mas ASA.
Lebihi sukses & mulianya, pak Jamil…hehe.
Semoga bapaknya juga sukses seperti anaknya
sukses mulia selalu buat keluarga pak jamil,ayo Asa tinggkatkan ilmumu kalahkan ayahmu.hehehe….