Banyak orang yang memiliki semangat membara tetapi kehidupannya seperti jalan di tempat. Mereka sering berkomitmen untuk sukses, menjadi lebih baik, dan derajatnya meningkat namun dikemudian hari apa yang diharapkan tidak kunjung datang. Mereka mengulangi komitmen yang sama seperti sebelumnya. Berulang namun tidak berdampak besar bagi kehidupannya. Mengapa hal ini terjadi?
Salah satunya karena mereka menetapkan sesuatu yang abstrak, tidak bisa diukur. Dalam dunia bisnis ada pameo: “sesuatu yang tidak bisa diukur, tidak bisa diatur dan tidak bisa ditingkatkan.” Untuk itulah diperkenalkan istilah Lag Indicator untuk memudahkan pengukuran dan penilaian. Inti dari lag indikator adalah “dari X menjadi Y + kapan.”
Pernyataan “saya akan meningkatkan penghasilan” merupakan pernyataan positif tetapi tidak akan menghasilkan sesuatu yang berarti dan tidak menggerakkan. Berbeda apabila pernyataannya diubah menjadi “penghasilan saya naik dari 30 juta per bulan (X) menjadi 50 juta per bulan (Y) pada 31 Desember 2017 (kapan).
Saya juga sering mendengar pernyataan “saya akan menjadi manusia yang bermanfaat.” Pernyataan ini terdengar heroik tetapi tidak akan menggerakkan dan sulit diukur. Berbeda apabila diganti menjadi “orang yang memperoleh manfaat ilmu dari saya naik dari seribu orang (X) menjadi sembilan ribu orang (Y) hingga 9 Agustus 2017 (Kapan).”
Apabila ada seorang sales berkomitmen “saya akan meningkatkan penjualan.” Segera perjelas dengan lag indikator. Misalnya, ubah menjadi “penjualan di semester satu naik sebesar 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu.”
Untuk mengukur apakah hidup Anda bertumbuh atau tidak, praktekkanlah Lag Indicator ini. Selain bisa diukur, pernyataan dengan lag indicator ini mendorong Anda terus bergerak dan bertumbuh dengan ukuran yang jelas. Apakah lag indicator menjamin hasil? Tentu belum, untuk memastikan hasil perlu ditindaklanjuti dengan Lead Indicator (bersambung)
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook