Kemarin saya terima telepon dari adik saya. “Mas, mamak sakit gak bisa bangun. Bapak gak mau makan,” katanya dari ujung telepon.
Mendengar kabar itu, saya langsung cari tiket pesawat untuk terbang ke Lampung. Alhamdulillah, tersisa satu tiket penerbangan Garuda GA 178 Soekarno-Hatta menuju Lampung, pukul 17.00 WIB
Setelah melihat dari dekat pembangunan pesantren tahfidz untuk calon pemimpin, memberi selamat kepada 6 karyawan yang kami berangkatkan umroh, rapat dengan direksi Kubik Training, saya langsung menuju bandara ingin segera berjumpa kepada kedua orang tua.
Ternyata, saat saya datang, ibu saya langsung bisa duduk dan berjalan bahkan menemani saya berbuka puasa. Bapak saya yang semula tak mau makan, tadi malam ia ikut makan malam dengan masakan ayam kampung yang disajikan adik saya. Keduanya langsung terlihat sehat, walau keriput dan pucatnya wajah tak bisa ditutupi.
Bapak dan ibu saya terlihat semakin sumringah melihat para cucu bermain di ruang keluarga. Tadi malam, saya merasa bahagia karena bisa tidur berdua dengan ibu saya. Semoga ibu saya merasakan hal yang sama.
Usai Subuh, sembari tiduran di kasur, kami ngobrol bertiga. Saya tiduran diantara bapak dan ibu saya. Mereka bercerita tentang pentingnya menyambung silaturahmi dengan saudara dan keluarga besar. Mereka mengulang-ngulang kata, “Gusti Allah ora sare. Gusti Allah ngerti njero dodomu lan atimu. Uripmu kudu seng ati-ati.”
Ketika saya meminta izin untuk menulis tulisan ini, saya melihat bapak dan ibu saya sudah terlihat lebih segar. Saya pun sampai pada kesimpulan, “Penyembuh sakit tidak selalu obat.” Kehadiran anak, kebahagiaan cucu, panggilan telepon dari orang yang dicintai, perhatian yang tulus dan sejenisnya bisa mengobati rasa sakit orang tua.
Hari ini, saya ingin tetap bersama mereka, memastikan secara medis memang keduanya benar-benar sudah sehat. Bahagia rasanya bisa bertukar cerita dan mendapat wejangan dari orang tua.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
26 comments On Penyembuh Tidak Selalu Obat
Selamat berlibur di kampung kek, pulkam kerap emang sarat dgn inspirasi. Aku jga bru balik dri kampung tdi malam. Rasanya lbih segerrrr….. Hehehe…
Salam buat keluarga khususnya keponakanku yang belum sempat saya tengok 🙂
Subhanalloh…
Semoga bapak-ibu segera di beri keswmbuhan…
Selalu dalam lindungan Alloh ya kek…
Aamin YRA. SyukrON ya
Setuju ke
Semoga sy dan kakak sy bs jd obat dan alasan dr senyum, kesehatan, dan kebahagian orang tua kami .. aamiin
Kirim doa, alfatihah
semoga Bapak & Ibu selalu sehat ya kek 🙂
Aamin YRA, terima kasih…
Alhamdulillah orang tua mas Jamil sehat.Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan kpd mas Jamil dan orang tua mas Jamil. Amin
Mas Tito terima kasih, ditunggu kehadirannya di rumah 🙂
“Saya tiduran diantara bapak dan ibu saya”.. (udah gak ngompol lagi kan..) #mengulang masa bayi.. he3x
Maap pak, bapak kan belum jadi kakek, kenapa banyak orang yang manggil kakek?
Semoga bapak ibu dari Bapak Jamil diberi kesembuhan dan kesehatan serta terkabul semua khajat hidupnya.
Aaamiiin.
He3x mengingatkan bahwa usia saya sudah tua tapi belum banyak prestasi yang ditorehkan, hehehehe. Itu istilah dari Mas Jaya Setiabudi (The Power of Kepepet) alasanya saya katanya kakeknya para trainer, hehehe
Kami sekeluarga ikut berdo’a semoga ortu kek jamil diberikan kesehatan …. (amin)
Alhamdulillah, semakin membaik. Terima kasih doanya ya
Semoga cepet sembuh utk bapak dan ibu pak Jamil, aamiin YRA
Aamiin yra
betul kek, semoga bapak ibu segera tambah sehat
Alhamdulillah…sudah membaik
iya betul.
kalau obat saja tidak cukup. dukungan dari orang tua dan teman-teman yang menyayangi kita bisa menjadi penyembuh utama.
Yes….
Semoga cepat baikan ya pak ..
kek wejangan ini apa artinya?? “Gusti Allah ora
sare. Gusti Allah ngerti njero dodomu lan atimu. Uripmu kudu seng ati-ati.”
Allah tidak tidur, Allah tahu apa yang ada di dalam dada dan hatimu. Hidupmu perlu terus berhati-hati
semoga orang tua kek Jamil diberikan kesehatan…
Aamiin Aamiin Yaa Robbal ALamin_
Matur suwun pak Jamil. Saya sangat tersentuh kisahnya.
Wish you and all of us all the best