Selama bertahun-tahun saya mengamati kehidupan banyak orang. Ada orang yang dilahirkan dari keluarga miskin namun kemudian menjadi sukses bahkan menjadi tokoh masyarakat. Ada yang tadinya pejabat namun akhirnya hidup melarat. Adapula sarjana yang lulus kuliah dengan IPK tinggi namun akhirnya kehidupan sosial ekonominya di bawah rata-rata.
Mengapa ada orang-orang yang kehidupannya justeru semakin menurun? Menurut pengamatan saya, setidaknya mereka memiliki 3 penyakit yang sama. Pertama, penyakit menyalahkan orang lain. Mereka menyalahkan orang tuanya yang salah mendidik, terlalu keras dan kurang kasih sayang. Saat bekerja mereka menyalahkan atasan, tim kerja atau mitra kerjanya.
Saat sudah berumah tangga, mereka menyalahkan pasangan hidupnya. Mereka mengganggap pasangannya kurang perhatian dan tidak mendukungnya. Bahkan merekapun menyalahkan anaknya yang sering menganggu dan mencuri waktunya. Yang lebih tragis, diantara mereka ada yang menyalahkan Tuhannya. Mereka menganggap Tuhan tidak adil kepadanya.
Kedua, penyakit membanding-bandingkan. Mereka sering membandingkan kehidupannya dengan orang lain dan selalu dalam posisi kalah dalam semua perbandingan. Mengapa kalah? Karena mereka membandingkan sesuatu yang tidak mereka miliki atau mereka tidak mampu sementara sesuatu itu adalah keistimewaan orang lain.
Ketiga, penyakit mencela. Apapun yang ada dihadapan orang-orang itu, mereka selalu mencari sisi negatifnya. Saat makan ia mencela makanan. Saat pimpinan memberikan target yang harus dicapai, ia mencela targetnya. Bila targetnya tinggi mereka berkata, “Gak mungkinlah tercapai, ketinggian targetnya.” Saat targetnya terlalu rendah mereka juga berkata, “Wah, bos merendahkan kita, masak targetnya rendah banget.”
Maka, enyahkanlah “penyakit” 3M tadi: Menyalahkan, Membandingkan dan Mencela. Perbanyaklah melakukan introspeksi ketimbang menyalahkan orang lain. Jangan selalu bandingkan diri Anda dengan orang lain. Lebih baik, bandingkanlah diri Anda saat ini dengan masa depan bila impian Anda tercapai. Bila Anda ingin memberikan kritikan kepada orang lain lakukanlah dengan tulus dan positif bukan dengan celaan dan hinaan. Tidak ada orang yang suka dicela dan dihina. Sesungguhnya, celaan dan hinaan yang Anda lontarkan itu justeru akan menjadikan Anda orang yang semakin tercela.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
21 comments On Penyakit 3M
Anti 3M
Siipp! Sllu introspeksi diri ^.^
Sangat inspiratif. Terima kasih telah berbagi ustadz Jamil.
introspeksi diri..
nuhun kek..
Thanks pak Jamil utk inspirasinya yang luar biasa, ijin dishare ya pak,kok pas banget hari ini sy ketemu org dgn penyakit yg sama
Lumayan sering bertemu dengan orang yg kena penyakit 3 M di atas..dan memang hidupnya jauh dari keberkahan..semoga kita selalu penuh dengan rasa syukur..
MANTAB!
Hayuuuk…mari kita semua belajar gerakan ANTI 3M.
Salam Sukses Mulia buat semuanya 🙂
Mksh Pak Jamil
Sangat mengena skaligus mencerahkan kek,. 🙂
Ayo berantas penyakit 3M supaya bisa meraih Rezeki lebih dr Rp 3M
Salam Sukses Mulia.
3M , Tar jd kaya burung beo.
Ini juga kali ya yang menghalangi orang utk bsa jd sukses mulia..
Sip! 3M segera dilakukan!
setalah mendapat pencerahan tentang penyakit 3M…mari kita
Menjauhi sifat 3M ini
dan Menularkannya pada yang lain
jazakaLlahu bi ahsanal jaza kakek
ajib
tidak sedikit orang2 yang cuman bisa ngomong atau quote artikel2 seperti ini.. tapi kelakuan sehari2nya malah berbanding terbalik…
hihi, bener juga!
instrospeksi pak Riza….
Terima kasih pak jamil. nice sharing 🙂
3M + 1 = Penyakit Menunda-nunda atau procrastination 😀
3M siap laksanakan
Waduh.. Saya masih kerja di 3M.. Gmn dunk.. 😀