Salah satu kehebatan orang-orang sukses adalah kemampuannya menentukan prioritas. Mereka berani berkata tidak untuk sesuatu yang tidak penting. Banyak cara menentukan prioritas, yang paling populer yang saya kenal adalah cara Stephen R Covey.
Kalau saya, dalam menentukan prioritas menggunakan cara yang diajarkan dalam agama yang saya anut. Sibukkan dengan sesuatu yang wajib dan sunnah, sekali-kali yang mubah, tinggalkan yang makruh dan campakkan yang haram. Agar lebih jelas baca dalam tulisan di buku saya yang berjudul ON (Mizan).
Abai terhadap prioritas bisa menimbulkan lelah tak berujung dan pemborosan. Dikisahkan, seorang pemuda kaya baru yang belum pernah ke salon datang ke sebuah salon. Saat pemuda ini masuk ke salon ia langsung ditawari, “Creambath, mas?” Sang pemuda langsung menjawab dengan mantap, “Oke!”
Usai creambath, pegawai salon menawarkan jasa lagi, “Rambutnya disemir mas, biar kelihatan trendy dan gaul.” Sang pemuda ini pun langsung menjawab, “Oke, tapi bener ya jadi tambah trendy?” Pegawai salon itu pun mengiyakannya.
Setelah 2 jam creambath dan semir rambut selesai, pegawai salon menawarkan jasa lain lagi, “Cukur sekalian mas, biar tambah keren.” Sang pemuda pun langsung menjawab, “Oke, tolong di plontos ya, gundul habis. Saya ingin seperti Kick Andy.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
13 comments On Pentingnya Prioritas
hehehe…..
bikin orang ketawa..dapat pahala gk yaa???
mas jamil pasti no 1 orangnyaa…
Doakan ya….
Sangat menginpirasi Mas Jamil. Hidup ini pilihan dan pilihan perlu prioritas dan prioritas perlu tuntunan dan tuntunan perlu iman. Salam sukses mulia.
Heehee….. Bisaan kek
Wkwkwkwk….
hahaha, endingnya ngakak,
mudah-mudahan tuh orang mau bayar semua jasa salon.
pengalaman siapa nih kek? 🙂
Pengalaman teman saya, namanya Arfani, hehehehe
hahahahaha …. ini yang pinter pegawai salonnnya…. pasti belajar jualan dari Kang Dewa Eka Prayoga… hehe…
Hahahahahaha, …..
OK, siap! sekalian telinganya ga mas
sae pisan kek
Hihi, ta’kira ada lanjutannya ke bawah.
Keren pak JA..
Inspiratif. Tx pak zamil….