Penerapan Gamification

Penerapan Gamification

Share this

 

Para Leader dan tim HR perlu cari cara kreatif supaya karyawannya terus antusias untuk belajar. Kalo ga, sayang banget. Bisa jadi peserta sekedar setor badan aja di ruangan, gugurin kewajiban tapi ga sungguh-sungguh ngikutin materi. Lebih repotnya, pas udah balik ke tempat kerja, hasil belajarnya ga dipraktekin dan akhirnya ga ngasih impact untuk tercapainya target.

Darleen DeRosa dalam artikelnya menyebutkan blended learning (campuran e-learning dan sesi tatap muka), mobile learning, dan gamification sebagai tiga trend terbaru untuk pelatihan dan pengembangan kepemimpinan di tahun 2016. Kita akan bahas trend yang ketiga.

Gamification mengambil esensi dari permainan. Setiap orang dewasa punya memori main di masa kecil. Kita seneng pas menang atau ngelewatin level tertentu. Ada inner child (kebutuhan kekanakan) yang ga ilang meski kita udah dewasa, Maka ketika proses belajar mengakses memori kita tentang asyiknya main, hasilnya lebih mengena dan bertahan lama.

Sebagai contoh, Deloitte Leadership Academy (DLA) yang berhasil dapetin atensi yang lebih baik dari para pemimpin senior untuk ikut training setelah menggunakan komponen permainan seperti badge, leader board, dan simbol status untuk mewakili sejauh mana kemajuan peserta dalam pelatihan. Akademi yang sebelumnya susah menuhin target peserta ini akhirnya berhasil mendapatkan 20.000 peserta aktif, sejak menggunakan gamification di tahun 2008.

Pelatihan Management Development Program di Kubik Training adalah jenis training dimana unsur gamification paling banyak dimasukkan. Mulai dari kompetisi sistem poin yang dipajang setiap hari di papan skor, urban outbond ala amazing race, kuis mendadak untuk mendapat poin bonus dengan penggunaan gadget, dan cara-cara lainnya. Proses ini bikin keterlibatan peserta dalam proses pelatihan jadi lebih intens. Peserta juga narik pembelajaran dari dinamika perilaku yang dia sadari saat mengikuti permainan.

Baca Juga  Hampir Semua Orang Sukses adalah Public Speaker

Net Dimensions di dalam ulasannya, bikin kategori gamification menjadi dua. Yang pertama adalah structural gamification, dimana tujuannya adalah bangun kompetisi antar peserta dengan pengumuman yang kelihatan secara fisik. Kedua adalah content gamification dimana seluruh materi pembelajaran disusun dalam bentuk leveling.

Structural gamification kayak apa? Misal, sistem poin setiap selesai satu tahapan yang hasilnya dapat ditukar dengan reward tertentu. Rewardnya ga selalu mesti materiil. Bisa juga berupa rekognisi dengan sistem badge. Poin 500, dia dapat badge senior, poin 1000 dapat badge leader, poin 1500 dapat badge master sebagai contoh. Terus gunakan papan pengumuman secara online ataupun offline, yang bisa terlihat oleh para peserta terus-terusan. Dengan begitu, peserta makin semangat berkompetisi.

Kalau content gamification gimana? Bisa pakai kuis dengan selebrasi tertentu ketika menang, atau simulasi atau studi kasus dimana peserta perlu menyelesaikan suatu masalah. Bisa juga dengan tantangan-tantangan nyata dimana peserta langsung praktek mengaplikasikan materi di lokasi yang sudah dipilih, atau bahkan di tempat kerjanya langsung.

Seru ya? Yang perlu diingat, tujuan utamanya bukan untuk membuat game. Yang terpenting bukanlah permainannya. Tujuannya adalah untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan mendorong peserta untuk lebih terlibat di dalamnya. Maka proses gamification ini dibuat saat pesan utama, objektif spesifik, dan materi modulnya sudah tersusun dengan baik. Barulah kemudian gamificationnya diintegrasikan. Have fun!

Dewi Ashuro
Rising Star Partner
FB Group: Jadi Bintang Dalam Karier (@bintangkarier)

****

Kubik Leadership, perusahaan konsultan SDM terkemuka di Indonesia yang telah membantu lebih dari 150 perusahaan termasuk diantaranya perusahaan Fortune 100 Indonesia, akan menyelenggarakan sebuah Interactive Strategic Workshop selama satu hari untuk Anda, para Top Corporate Leaders, dengan tema:

Baca Juga  Pengusaha Bangkrut

“Building a Culture of Innovation through Gamification”
Hari Kamis, 3 November 2016 di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta

Fasilitator Workshop: Jamil Azzaini (Co-Founder & CEO Kubik Leadership), Indrawan Nugroho (CEO Cipta Innovation Consulting), Stuart Lloyd (Chief Hothead at Hotheads Innovation) dan Eko Nugroho (CEO & Lead Game Designer Kummara)

Ini adalah workshop yang langka dan satu-satunya di Indonesia. Informasi dan pendaftaran silakan hubungi 081310430833 (Dwi), 082111999022 (Kubik) atau kunjungi www.kubik.co.id/innovation

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
8 + 1 = ?
Reload

Site Footer