Pendongeng dan Dekan Fakultas Teknik

Share this

Bambang NugrohoRatusan anak-anak sebuah sekolah di bilangan Kebayoran Baru, lucu-lucu menggemaskan melongo kearah atas panggung, seorang pendongeng dengan pakaian narsis menunjukkan kebolehannya. Dengan bahasa tubuhnya yang memikat dan untaian kalimat-kalimatnya mampu menyihir anak-anak di sore itu. Anak-anakpun sangat hanyut dalam kisah yang dibawakannya.

Ketika senja mendekat malam pertunjukanpun harus diakhiri, serentak protes anak-anak bertaburan bak demo kenaikan BBM. “Terus Kak, terus Kak, terus Kak…..terus-terus-terus-terus”, tanpa dikomando anak-anak serempak enggan kalau acara itu harus diakhiri.

Itulah ulah Kak Kus disetiap penampilannya; memukau, menghibur, mendidik, bahkan menterapi lewat panggung cerita. Siapakah sang laki-laki eksentrik ini? Nama lengkapnya Kusyanto, bapak dua anak yang beristrikan Nanik Marfuati seorang dokter yang bertugas di RS Roemani Semarang.

Dia bukanlah lelaki penganggur sehingga menjadi pendongeng. Setiap hari menjalani profesi sebagai seorang dosen bahkan menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik pada suatu perguruan tinggi ternama. Seorang yang dikantornya dibantu dengan beberapa pembantu dekan dan pejabat yang lain itu harus ‘ngobyek’ dengan obyekan ‘remah-temeh’ bernama pendongeng. Masyaallah!

Apakah tidak ada proyek lain yang lebih layak untuk seorang dekan selain mendongeng? Atau mendongeng memang menghasilkan fulus yang menggiurkan se hingga Pak Dekan rela melepas pakaian dekannya selepas berdinas diganti dengan rompi warna biru keemasan yang sungguh norak itu? Sayapun memberondong dengan aneka pertanyaan untuk memuaskan rasa penasaran saya.

“Saya ingin bisa bermanfaat bagi orang lain. Titik! Insyaallah saya siap lakukan apapun. Satu kemampuan saya mendongeng ya lewat itulah jalan saya untuk bermanfaat. Tukang motivasi orang dewasa sudah biasa dan anak-anak harus digarap dan sayalah menggarapnya lewat mendongeng”. Hmm. Inilah diantara jawabannya yang mengagumkan.

Baca Juga  “Cepat atau Lambat Kau Pasti Cari Aku!” kata Tuhan

Kak Kus pun setiap sore, malam dan hari-hari libur ‘berdakwah’ lewat TPQ, kelompok-kelompok belajar, bimbel bahkan pada posyandu,peringatan hari besar, pesta ulang tahun dan sebagainya.

Kini bahkan dia membuka sekolah mendongeng untuk orang dewasa sebagai bentuk kepedulian yang tinggi bagi masa depan anak-anak. Silahkan kunjungi di situsnya www.negeridongengkakkus.com dan www.caramendongeng.com.

Awal mendongeng Kak Kus hanyalah digerakkan oleh sebuah misi yang kuat. Tidak ada yang lain! Tetapi dalam perjalanan sekian tahun ternyata misi itu sekarang berefek menjadi komisi. Kini dia cukup laris kebanjiran order dan si pengundangpun pasti tak tega kalau sang pendongeng pulang dengan tangan kosong apalagi tahu kalau dia seorang dekan.

Sebuah misi berbuah komisi hmm, asyik juga yah. Yuk! berkarya dan berkarya menggerakkan misi, rejeki pasti ngikut.

Sampai jumpa dipuncak kemakmuran dan kemuliaan!

Bambang Nugroho

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 - 4 = ?
Reload

Site Footer