Pendekar 212

Share this

Salah satu buku bacaan saya saat SMA adalah Wiro Sableng, Pendekar 212. Di salah satu episodenya, ada kisah pertemuan para pendekar di Pangandaran yang jaraknya satu kali minum teh dari Ciamis. Dan pekan ini, saya mendapat banyak pelajaran dari orang-orang Ciamis. Mereka rela berjalan kaki dari Ciamis ke Jakarta demi ikut Aksi Super Damai 212. Bagi saya, mereka adalah Pendekar 212.

Jarak tempuh Ciamis ke Jakarta itu kurang lebih 270 Km dan mereka melakukannya dengan penuh suka cita. Saya pun teringat saat saya ikut Lomba Tri Lomba Juang tahun 1985 mewakili Propinsi Lampung. Selain lintas alam 17 Km, lari 8 Km, saya juga harus ikut lomba jalan kaki 45 Km. Hasilnya? Gempor, padahal sebelum bertanding, saya dan tim sudah menjalani pemusatan pelatihan selama 2 bulan.

Karena itulah, saat saya melihat video dan membaca tulisan Pendekar 212 dari Ciamis ini, saya merasa ditampar. Mereka rela menempuh perjalanan yang begitu jauh demi membela kitab sucinya yang dinista. Sang penista yang sudah ditetapkan oleh Kapolri sebagai tersangka masih hidup bebas di luar penjara. Para pendekar 212 membela kitab sucinya, menuntut keadilan dari sang penguasa.

Di setiap tempat istirahat, sang pemimpin rombongan selalu mengingatkan “luruskan niat, apa yang kita lakukan hanya untuk Allah semata, bukan yang lainnya” Ya, sambutan hangat dari berbagai lapisan masyarakat di sepanjang jalan yang dilaluinya tentu bisa merusak niat. Tepatlah bila sang pemimpin selalu berkata “luruskan niat.” Meski mereka tidak berharap puja-puji, tetapi saya memuja mereka. Saya mengagumi mereka.

Pendekar 212 ini telah banyak memberikan pelajaran kepada banyak orang, termasuk saya. Malu rasanya mengaku beragama tetapi….
Malu rasanya mengaku orang Indonesia tetapi …..
Malu rasanya mengimani adanya kitab suci tetapi …..
Malu rasanya menatap langit, takut apabila penduduk langit bertanya “apa yang sudah kau perjuangkan wahai hamba Allah?”

Baca Juga  Belajar itu Proses

Meski belum bertemu dengan Pendekar 212, saya sudah terjatuh dan kalah. Ternyata, masih banyak jurus yang harus saya pelajari dan asah….

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
6 * 4 = ?
Reload

Site Footer