Tadi malam sambil menemani anak-anak main dan belajar, kami nonton film “Planes”. Film yang mengisahkan tentang perjuangan sebuah pesawat penyemprot pupuk tanaman bernama Dusty Crophopper. Pesawat yang takut ketinggian ini dikisahkan bermimpi ingin menjadi pesawat balap. Impian yang nyaris mustahil dengan kondisi dia saat itu. Berkat perjuangan, kesungguhan, keyakinan juga ketekunannya, juga dukungan teman-temannya akhirnya dia berhasil menjadi juara.
Salah satu teman pendukung yang juga menjadi guru dan pelatih dia adalah Skipper Riley, mantan pesawat tempur angkatan laut. Dari dialah Dusty belajar banyak teknik dan strategi terbang. Menjelang akhir cerita film ini adalah kalimat menarik yang diungkapkan oleh Skipper sang pelatih kepada Dusty sang murid.
“I learned a lot more from you than you ever learned from me.”
Memang Dusty awalnya belajar banyak dari Skipper bagaimana cara terbang dan balapan yang benar. Tapi justru sebaliknya Skipper juga banyak belajar dari muridnya ini bagaimana keyakinan, sikap dan keteguhan dalam mewujudkan impian.
Film itu memang khayalan, tapi bisa belajar dari pesan yang diberikan. Setiap kita pasti punya guru. Dari merekalah kita belajar dan menimpa pengetahuan bahkan pengalaman. Kita bisa ini dan itu, tahu ini dan itu melalui lisan-lisan mereka. Tak terhitung pasti berapa banyak jasa mereka. Berguru dari guru.
Tapi jika berguru dari murid sepertinya redaksi kalimatnya keliru. Saya pastikan itu tidak salah kok. Memang mungkin jarang kita temui, bahkan bisa jadi sangat aneh. Tapi begitulah jika ingin menjadi pembelajar sejati, seperti Skipper dalam film Planes.
Sebagai orang tua, sejatinya kita juga harus bisa belajar dari putera-puteri kita. Sebagai atasan, kita juga harusnya bisa belajar banyak dari staf dan bawahan kita. Sebagai seorang pengusaha kita juga harusnya banyak belajar dari karyawan kita. Bisa jadi yang kita pelajari itu adalah hal sederhana, tapi yakinlah itu bisa jadi sangat bermakna dalam hidup Anda.
Saya pun demikian, terus melatih diri dan meningkatkan kemampuan. Ketika membawakan sebuah training, saya menyampaikan materi yang sudah saya siapkan. Tapi ternyata setelah saya renungkan dan jalani sesi demi sesi, justru betapa banyak ilmu yang bisa saya dapatkan dari para peserta training saya. Seperti pekan kemarin saat berbagi di BRI Syariah dan di kampus ITS Surabaya. Jauh lebih banyak ilmu yang saya dapatkan dibandingkan dengan ilmu yang saya sampaikan. Mulai dari ilmu yang baru saya ketahui sampai sikap dan kepekaan pikir serta perasaan dalam memilih dan mengambil keputusan. Itu semua saya dapatkan dari peserta training saya. Ya, ketika saya menjadi trainer, pada saat yang sama saat itu mereka sudah menjadi guru saya. Saya pun berguru dari mereka.
Benarlah apa yang disampaikan oleh sahabat Nabi Saw, Ali bin Abi Thalib ra, “Unzhur maa qiila , walaa tanzhur man qoola (lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang mengatakannya.”
Apapun posisi kita, pekerjaan kita, aktivitas kita, belajarlah dari “murid-murid” kita. Meskipun mereka adalah “murid”, sejatinya mereka juga adalah guru-guru yang bisa mengajarkan kita bagaimana menjalani kehidupan yang terus berubah menjadi lebih baik.
Posisi mereka bisa saja karyawan kita, anak kita, pasangan kita, staf kita, peserta pelatihan kita, tapi bisa jadi pesan mereka itu sangat bermakna dalam hidup Anda. Jika Anda ingin berubah, bergurulah juga dari murid Anda! Sepakat?
Asep Supriatna
4 comments On Pembelajar Sejati
“I learned a lot more from you than you ever learned from me.”
suka ma kata-kata itu. dan jadi pengen nonton filmnya. sepertinya cukup menginspirasi,,,
belajar dri mana saja. bismillah
Mantap tulisan nya,
saya setuju bahwa hikmah bisa diperoleh dari siapa saja, tanpa pandang bulu, oleh karena itu senantiasa perlu ditanamkan saling menghargai dan menghormati orang lain apapun profesinya, status sosial, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya 🙂
Inspiring….. Mantab pak…. Pembelajaran sejatinya mamang harus tak pernah terkubur.