Banyak owner dan pimpinan perusahaan yang curhat kepada saya tentang bisnisnya. Mereka takut “terdistruptif” atau terancam dengan pendatang baru yang segar dan lincah. Diskusi juga berlanjut dengan bagaimana cara mengembangkan bisnis agar terus melesat, membesar dan menggurita. Apabila kita tidak menempatkan bisnis dengan paradigma yang tepat boleh jadi hidup kita dipenuhi kegelisahan.
Secara profesional kita wajib mengelola bisnis kita dengan strategi dan cara yang terbaik. Berusaha terus melakukan terobosan dan menggalang dukungan dari berbagai stakeholder. Namun dalam perjalanannya, bisnis pasti ada kendala, tantangan dan juga hal-hal yang tidak kita harapkan. Untuk itulah, paradigma bisnis yang pas perlu mengkristal dalam diri kita.
Paradigma pertama, bisnis bukanlah penyebab datangnya rezeki tetapi hanya jalan datangnya rezeki. Rezeki itu dari Allah swt, Sang Maha Kaya. Dialah yang berhak menentukan siapa yang diberi rezeki berlimpah dan siapa yang diberi sedikit. Tugas kita menyiapkan jalan agar rezeki datang mendekat kepada kita, salah satunya melalui bisnis dan bekerja.
Apabila bisnis untung besar, itu bukan karena jerih payah kita tetapi terjadi karena izin-Nya. Saya yakin sebagian besar Anda tahu, banyak perusahaan yang tutup padahal tim manajemen dan karyawan sudah bekerja tiada mengenal lelah. Karena memang bekerja atau berbisnis bukan peyebab datangnya rezeki, ia hanya salah satu jalan datangnya rezeki.
Tugas kita bekerja keras, cerdas dan ikhlas dan biarlah Allah swt yang menentukan berapa hasil yang pas untuk kita. Saat bisnis kita rugi, sadarilah itu adalah “alarm” dari-Nya bahwa ada yang keliru dalam proses bisnis kita atau kehidupan yang kita jalani. Ada hal-hal negatif atau dosa yang kita lakukan sehingga berbuah kerugian dan peringatan dari-Nya.
Paradigma kedua, bisnis itu bukan hanya sekedar profit tetapi juga bekal untuk pulang ke kampung akherat. Guru bisnis saya berpesan “ingatlah mati saat berbisnis agar kau tidak gelap mata. Pastikan bisnismu tidak melanggar aturan pemerintah dan juga aturan agama agar bisa menjadi amal sholeh bagimu”.
Semakin maju bisnis kita, semakin banyak pemetik manfaatnya maka bekal yang kita bawa pulang ke kehidupan setelah mati semakin berlimpah. Komitmen untuk menjadikan setiap langkah dalam bisnis adalah ibadah akan terjaga apabila kita ingat mati saat berbisnis.
Bersemangatlah berbisnis agar jalan datangnya rezeki semakin lapang, bermohonlah agar Sang Pemilik Rezeki mendatangkan rezeki dari jalan yang sudah kita siapkan dan jalan jalan lain yang tidak kita duga. Dan ingatlah mati agar bisnis yang kita jalani tidak merusak hati dan nurani serta menjerumuskan kita di kehidupan yang abadi.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
9 comments On Pebisnis Perlu Ingat Mati
Jazakallah khoir ..artikelnya mantap .semoga bisa amalkan dikerjaan/usaha kita masing2
Mari kita upayakan
Bagus artikelnya mas Jamil….saya bahkan sudah menyiapkan Pemakaman Firdaus Abadi di belakang Kampus IPB Darmaga untuk diri, keluarga dan teman yg sudah sadar akan akhir perjalanan di dunia
Pingin juga…
Jadi pingin mencontoh mas
Subhanallah jadi semangat pak Jamil , pengen ngumpulin bekal sebanyak2 ya buat mati nanti …….. Keinget pesennya pak Jamil pengen mantesin diri sendiri buat ketemu Rasulullah kelak ……
Salim mas..
Luar Biasa.. Keren Mas..
Subhanallah…bekal luar biasa untuk saya yg insya Allah akan mulai berwiraswasta