Orang Tua kok Disalahkan?

Share this

Orang tua kita bukanlah malaikat, ia sama dengan kita. Ia berpeluang salah dan punya banyak kelemahan. Saat hal itu ada pada orang tua, jangan keluhkan apalagi disebarluaskan. Benahi dan luruskan.

Saat orang tua tidak yakin dengan pilihan Anda. Jadikan itu sarana untuk berlatih negosiasi dan meyakinkan orang lain. Bukan justru menyalahkan dan merendahkan pendapat orang tua Anda. Boleh jadi juga orang tua Anda tidak yakin dengan pilihan Anda, itu karena pola pikir, sikap dan perilaku Anda selama ini memang belum layak untuk bisa dipercaya.

Saya yakin, selama Anda punya banyak prestasi, punya jiwa leadership yang kuat, pendapat yang akurat, amanah bila mendapat tugas dari orang tua, care terhadap keluarga dan hal-hal positif lain, Anda akan jauh lebih mudah menaklukan hati orang tua. Sungguh tak elok Anda menuntut orang tua Anda mengikuti pendapat Anda sementara Anda sendiri belum percaya diri, belum mandiri dan belum punya banyak karya.

Saat orang tua Anda punya kebiasaan buruk, maka ajaklah dan sibukkanlah ia dengan kegiatan positif yang orang tua Anda sangat suka. Orang yang punya waktu untuk melakukan keburukan boleh jadi karena ia tidak tahu banyak jalan kebaikan yang belum dikerjakan. Buka pintu kebaikan itu dan temani orang tua Anda sibuk didalamnya.

Saat orang tua punya sikap mental dan karakter yang buruk. Sering-seringlah diajak ngobrol empat mata. Dari hati ke hati. Itu tugas Anda, bukan tugas ustadz, trainer, orang bijak dan ahli pemberdayaan manusia. Maka jangan terlalu sering ia diajak ke acara-acara mereka. Biarkan kesadaran untuk sering hadir ke acara pengajian, training dan sejenisnya atas kesadaran dirinya. Bukan “paksaan” dari Anda.

Baca Juga  Wahai Para Suami

Menyadarkan orang tua jangan di-outsourching-kan. Itu tugas utama Anda. Mungkin sebagian Anda ada yang mengeluh, “Wah, saya tidak punya kemampuan untuk itu.” Kalau sudah tahu tidak punya kemampuan, ya belajarlah, bergurulah kalau Anda memang benar-benar rela berkorban demi orang tua Anda.

Bakti kepada orang tua bukan hanya sekedar cium tangan, memenuhi apa yang mereka butuhkan dan mendoakan mereka. Bakti kepada orang tua juga dibuktikan dengan cara Anda tetap menutupi kelemahannya, meluruskan yang keliru, dan kesediaan Anda untuk sering berbagi cerita, hanya empat mata dengannya. Mulailah dari sekarang.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

22 comments On Orang Tua kok Disalahkan?

  • Makasih Pak Jamil, ini bener2 jleb buat saya, sekali lagi terima kasih dg postingan-postingan yg berbobot…

  • selamat pagi kek, saya pernah coba bicara baik baik, yg ada malah di bilang sok ngatur dll jadi bertengkar,, sodara saya yg lain udah pada tau, dan mereka ga mau lagi ngebahas itu, saya yg masih stay bareng yang jengkel n cape sendiri, saya sakit hati, jadi tak biarin aja, kata sodara sodara yg lain, nyape nyapein nasehatin ortu kaya gtu..semoga saya cpt punya rumah sndiri. biar terhindar dari konflik.

    • Saat Anda kecil dulu orang tua Anda boleh jadi lebih capek dibandingkan Anda sekarang. Namun ia tetap membesarkan Anda. Jadikan rumah Anda tempat training bagi Anda. Tempat latihan menyampaikan nasehat dengan benar. Tempat berlatih meyakinkan orang lain. Tempat latihan mendengar dan juga tempat latihan bicara dari hati ke hati. Mulailah praktekkan dari sekarang

  • Jleb sekali pak. Terima kasih pencerahannya… Semoga saya bisa menjadi anak yang berhasil bagi kedua orangtua saya 🙂

  • KerON kek Jamil, moga kita mampu mengaplikasikannya.

  • CECEP SAPRUDIN

    EMPAT MATA. Siap Kek… mulai atur waktu nih…. hehe…

  • Hmm..menarik jg sudut pandangnya
    Sy sering dan bnyk tidak cocokny sm org tua, smua hal yg sy kerjakan selalu salah dmata beliau(ayah sy)
    Beliau tdk pernah mengajarkan sesuatu buat sy, tp tetep saja selalu mengomentari sy tdk becus,dll, contohny saja urusan menyetir mobil, sy diajari oleh org lain, sbagus apapun sy menyetir mobil tetap saja ada komentar dr mulut ayah sy, gemes jadinya.haha
    Sering jika beliau marah, dy selalu mengeluarkan kata2 bahwa semua yg saya punya adalah miliknya, sy tak ada harta sepeserpun, dan sy tdk bisa apa2 tanpa dy, jujur sy terbakar dgn kata2 sperti itu, terbakar dgn emosi marah serta kecewa, karna smuanya selalu diungkit ungkit, terbesit pertanyaan dlm hati la sy ini ank siapa, la kok membesarkan ank sndiri aja ungkit2, apalagi klo nemu ank org psti udh dijadikan rujak kali ya,
    Pernah sy sakit DB sm tifus sehingga hrs menjalani rawat inap d rmh sakit, kurang lbih seminggu berselang sy sembuh. Sy naik becak waktu plg dr rmh sakit, stlh sy mulai melangkahkan kaki bbrp langkah trnyata ada ayah sy d ruang tamu, tahukan kalian apa yg beliau katakan? “Kamu sakit habis uang banyak” ya..itulah kata sambutan yg sy dapatkan stlh lolos dr penyakit DB dan tifus, pahit rasanya, lbih pahit dr seribu obat yg dcampur jadi satu mendengar kata2 seperti itu dr mulut org tua sndiri. Klo tdk slh sy sakit wktu kena biaya 5jt, sedang bisnis ayah sy sdh masuk omset milliaran, 5jt saja demi anakny dy ngomong bgitu, apalagi ngluarin 10jt.
    Dsini sy hanya sharing saja..ya masak semuany slhnya anak, org tua jg tdk selalu bener, ya semua pada porsinya masing2, klo memang slh ya slh, klo.memang betul ya betul, ank bukanlah robot yg tdk punya hati, sy punya hati karna sy juga manusia,ank dbesarkan bukan hnya dgn materi tp juga perlu kasih sayang dan perhatian, ank yg dbesarkan dgn baik hasilnya akan baik juga.

    • Kesempatan untuk belajar menaklukan orang yg pelit dan keras kepala 🙂 ambil hikmahnya bukan negatifnya

  • Terima kasih buat pencerahannya..
    aku sering bgt marahan sama orang tua karena beda pendapat…
    tapi marahannya cuman sebentar sih gak nyampe sehari…

  • mhd husni tarigan

    Huaaaaaa 🙁

  • Izin share pak jamil…

  • habibullah al amin

    Menarik bangat, terima kasih Pak

  • Suatul nasihat yang sangat dibutuh para pemuda sekarang karena mereka sudah lupa bagaimana orangtua mendidik mereka diwaktu kecil. Jazakallah

  • subhanalloh, mhn doanya yai

  • Aslkm, trimksh guru

  • Jlebb

  • Farizal Martyas

    Siippp

    Mohon izin share Pak Jamil
    Mantapps

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
9 + 3 = ?
Reload

Site Footer