Orang Kampung ke Istana

Share this

Tahun 1985 untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Istana Negara. Saya diundang dalam kapasitas sebagai anggota tim Tri Lomba Juang Propinsi Lampung. Pulang dari istana saya mendapat cenderamata satu set buku “40 tahun Indonesia Merdeka” dan kaset lagu-lagu perjuangan.

Mendengar kabar saya diundang ke istana, orang-orang di kampung saya geger. Padahal saya datang hanya ikut upacara Hari Kemerdekaan. Itupun duduknya di tenda. Saya pun hanya bisa melihat Presiden Soeharto dari jauh tanpa bisa mendekat apalagi berjabat tangan.

Pengalaman itu mengingatkan saya pada kisah Nashrudin Hoja. Alkisah, Nashrudin pernah pulang ke kampungnya setelah berkunjung ke ibukota kerajaan. Penduduk kampung berkumpul ingin mendengar cerita dari istana.

Setelah penduduk berkumpul di rumahnya ia berkata, “Saat yang paling penting dalam hidupku adalah ketika Raja berbicara kepadaku. Itu pengalaman tak akan terlupakan.” Penduduk kampung pulang dengan penuh kekaguman kepada Nashrudin, mereka juga bermimpi ingin bisa berkunjung ke istana dan berbicara dengan Raja.

Namun ada satu penduduk yang belum puas dan kemudian kembali ke rumah Nashrudin. Sesampai di rumah Nashrudin orang itu bertanya, “Boleh saya tahu apa yang dikatakan Raja kepadamu sehingga itu sangat berkesan dalam hidupmu?”

Dengan mata berbinar, Nashrudin mulai bercerita, “Saat itu saya sedang di halaman istana. Tiba-tiba sang Raja keluar dari dalam istana. Melihat saya ada di halaman istana langsung sang Raja berkata kepadaku, “Minggir saya mau lewat…”

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Baca Juga  Cintailah Anakmu

18 comments On Orang Kampung ke Istana

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 - 1 = ?
Reload

Site Footer