Nyuapin Makan itu Penting Bagi Saya

Share this

Tadi malam, menjelang pukul 19.00 WIB, usai memberikan seminar di Standard Chartered, saya naik taxi Blue Bird dari Bidakara Hotel menuju rumah saya yang di Bogor. Setelah duduk di kursi taxi saya berkata pada driver-nya “Telaga Kahuripan Bogor ya mas. Tahu khan?” Sang driver menjawab “tahu pak, kemarin dari Bogor.”

Mendengar jawaban itu saya lega dan tenang, saya pun melakukan aktivitas membalas wa dari beberapa direksi BUMN dan perusahaan swasta yang menanyakan sesuatu kepada saya. Selain itu saya pun kosentrasi dan enjoy mengerjakan beberapa pekerjaan yang tertunda karena memberikan seminar. Begitu saya tuntas mengerjakan semua, saya melihat keluar jendela, ada sesuatu yang berbeda, ternyata saya berada di Bekasi Timur, berada di tol menuju Cikampek.

Saya pun bertanya kepada driver “lho mau kemana ini mas?” Sang driver menjawab “mau ke Bogor pak?” Setelah saya ngobrol dengan driver, ternyata sang driver baru dua hari bergabung dengan taxi si biru. Saya pun memutuskan putar balik di Tambun. Dan Anda tahu khan bagaimana kondisi lalu lintas dari Tambun menuju Jakarta?

Saat saya tegur sang driver, ia menjawab “nanti bapak bayarnya dipotong saja, tidak usah semua.” Segera saya menimpali “bukan soal bayaran bagi saya mas, saya tetap akan bayar sesuai argo, tetapi saya kehilangan hal penting, tidak bisa nyuapin makan malam anak saya karena sampai rumah Bogor sudah kemalaman.”

Bagi saya, nyuapin makan anak itu adalah hal yang bernilai. Apalagi anak yang mau saya suapin ini selama ini tinggal di asrama sekolah SMA-nya. Saat ini sedang pulang ke rumah karena harus periksa dokter. Meski hari Minggu kemarin saya sudah nyuapin makan siangnya tetapi saya ingin mengulangnya tadi malam. Bagi saya, nyuapin makan anggota keluarga adalah moment indah yang ingin selalu saya ulang.

Baca Juga  Pemimpin: Jangan Lari Dari Tanggung Jawab

Mungkin sebagian Anda tertawa, sebagaimana saya juga tertawa ketika saya mendengar alasan sahabat saya keluar dari perusahaan group Astra “saya ingin minum teh di pagi hari bersama keluarga” Bagi sahabat saya ini, minum teh bersama istri atau anak di teras rumahnya adalah sesuatu yang bernilai dan berkesan. Setiap orang ternyata selain diikat oleh aturan yang universal, etika, dan aturan agamanya juga punya nilai dan ukuran berkesan yang berbeda.

Tadi malam, saya pun “curcol” dengan salah satu pimpinan Blue Bird melalui wa. Sudah ribuan kali saya naik taxi ini, baik Blue Bird maupun Silver Bird, dan baru kali ini saya kecewa. Alhamdulilah respon dari customer service Blue Bird begitu baik dan cepat, saya puas meski saya kehilangan moment menyuapi makan anak saya pekan ini, karena pagi ini, putri remaja saya telah kembali ke asrama.

Boleh tahu, selain ibadah utama kepada-Nya, hal penting apa saja yang ingin Anda rasakan dan sering Anda lakukan dalam kehidupan ini?

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

2 comments On Nyuapin Makan itu Penting Bagi Saya

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 - 2 = ?
Reload

Site Footer