Monday Knowledge: Andakah Pemimpin Idaman Anak Buah?

Share this

Ditulis oleh: Team Kubik Leadership

Andakah Pemimpin Idaman Anak Buah?

Kalau anggota tim Anda saat ini ditanya, seperti apa sih Anda sebagai leader di matanya?
Apa yang membuat mereka mau (atau jangan-jangan terpaksa) dipimpin oleh Anda?
Apakah Anda adalah pemimpin yang membuat mereka sangat bersyukur?
Atau justru membuat mereka banyak bersabar dengan helaan nafas yang berat?

Adalah Kim Scott, yakni seorang pemimpin yang telah terbukti sukses dalam memimpin tim di Google dan Apple menuangkan pengalaman dan wawasan kepemimpinannya dalam sebuah buku yang berjudul Radical Candor. Buku ini sangat layak untuk dibaca, dan yang terpenting diterapkan oleh seorang pemimpin, tak peduli seberapa banyak atau sedikit orang yang dipimpinnya.

Secara singkat, Kim Scott merumuskan empat tipe kepemimpinan yang didasari oleh dua elemen dasar. Elemen pertama adalah elemen Care Personally, yakni sejauh mana seorang pemimpin secara personal peduli kepada mereka yang dipimpinnya. Lalu elemen kedua adalah Challenge Directly, yang maknanya kurang lebih adalah sejauh mana seorang pemimpin memberikan tantangan kepada yang dipimpinnya. Interaksi antara dua elemen di atas yang kemudian menghasilkan empat tipe kepemimpinan. Hanya satu yang efektif, dan tiga lainnya tidak.

Anda sendiri, yang manakah Anda saat ini?

1. Obnoxious Aggression:

Secara harfiah, Obnoxious Aggression dapat diartikan dengan satu bentuk sikap atau perilaku menyerang yang dirasa menyebalkan bagi pihak yang diserang. Menurut Scott, pemimpin yang masuk ke dalam tipe ini adalah mereka yang memberikan tantangan dan mengkritik angota timnya tanpa peduli pada anggota timnya secara personal.

Pujian yang pemimpin ini sampaikan terasa tidak tulus dan kritik yang ia sampaikan tidak disampaikan dalam cara-cara yang menghargai orang lain.
Kritik atau tantangan diberikan dengan cara yang kerap meremehkan dan merendahkan anggota tim di muka publik. Pada zaman sekarang, muka publik bisa terwadahi dalam bentuk off-line (rapat, interaksi keseharian, dst) dan juga on-line (di grup whatsapp atau beragam platform media sosial).
Hmm… semoga kita tidak termasuk ke dalam tipe ini ya.

Baca Juga  “Revolusi” Dari Kebun Karet

2. Ruinous Empathy:

Pada tipe ruinous empathy, seorang pemimpin sesungguhnya telah berhasil menjadi sosok yang secara tulus peduli kepada mereka yang dipimpinnya. Namun sayangnya, kadar kepedulian dan kasih sayangnya tersebut justru membuatnya menjadi tidak tega untuk melukai dan menyakiti mereka yang dipimpinnya melalui tantangan atau kesulitan yang sesungguhnya diperlukan oleh anggota tim untuk bisa bertumbuh.

Kim Scott menuliskan,

“A boss who genuinely cares but does not challenge their employees to improve. This person offers vague but sincere “surface level” praise and either offers no criticism or sugar coated and unclear (read useless) criticism.”

“Because you care, you fail to challenge directly because you don’t want hurt somebody’s feelings,”

“You make a terrible mistake when you don’t give somebody a heads-up when they’re screwing up.”

“We all screw up. It’s actually an act of kindness to tell somebody when they’re screwing up. It’s not mean, and yet we often feel mean.”

Akibatnya, sudah bisa ditebak. Tim akan merasa nyaman, namun sesungguhnya kenyamanan tersebut adalah sesuatu yang semu. Dan anggota tim sesungguhnya tengah kehilangan banyak kesempatan untuk bertumbuh menjadi sosok yang lebih kompeten, lebih cakap, dan lebih tangguh dalam menjalani perannya saat ini dan nanti.

3. Manipulative Insincerity:

Pada tipe Obnoxious Aggression setidaknya seorang pemimpin memberikan tantangan yang jika diolah secara bijak dapat menumbuhkan anggota tim. Lalu pada tipe Ruinous Empathy setidaknya seorang pemimpin memiliki dan menunjukkan kepedulian pada anak buahnya. Maka pada tipe Manipulative Insincerity, seorang pemimpin absen pada kedua elemen di atas.
Pemimpin tipe Manipulative Insincerity adalah sosok yang tidak peduli kepada mereka yang dipimpinnya. Di saat yang sama, ia pun tidak ambil pusing untuk memberikan tantangan yang ditujukan untuk mengembangkan anak buahnya.

Baca Juga  Bekerja Bukan Demi Uang

Wiiihhh….Anda bisa bayangkan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang dipimpin oleh pemimpin seperti ini! Bahkan bisa jadi Anda juga langsung bisa menebak seberapa lama lagi mereka berada di bawah naungan pemimpin seperti ini. Jika mengutip satu judul lagu, mungkin lagi Menghitung Hari milik Krisdayanti tepat untuk jadi tagline bagi mereka yang dipimpin oleh pemimpin tipe ini.

4. Radical Candor:

Terakhir, yaitu tipe Radical Candor. Seorang pemimpin yang masuk ke dalam tipe ini adalah ia yang secara ciamik menampilkan elemen Care Personally dan Challenge Directly. Pemimpin tipe ini adalah ia yang tulus peduli kepada setiap orang yang dipimpinnya, dan di saat yang sama memberikan pujian, kritik dan tantangan yang konstruktif kepada mereka yang dipimpinnya.

Hasilnya, setiap orang yang dipimpinnya merasa dihargai oleh pemimpinnya, dan ia pun terdorong untuk terus bertumbuh menyelesaikan setiap tantangan yang diberikan kepadanya.

Meski memang tidak mudah untuk bisa langsung bagi seorang pemimpin untuk bisa menjadi seorang Radical Candor. Secara terus menerus ia harus mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang mendatangkan rasa hormat dan kepercayaan dari mereka yang dipimpinnya. Serta, ia pun harus dapat membuat anggota tim merasa aman untuk bisa bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi kebenaran.


Nah, itulah tadi secara singkat empat tipe kepemimpinan yang boleh jadi salah satunya mencerminkan diri kita saat ini sebagai seorang pemimpin. Dan kabar baiknya adalah, empat tipe kepemimpinan ini bukanlah sesuatu yang fiks dan tidak bisa diubah. Melainkan ia bisa kita pelajari, latih dan ubah di dalam setiap sikap dan perilaku yang kita tampilkan.

Salah satu hal yang bisa lakukan untuk memulainya adalah dengan meminta dan memberikan umpan balik (getting & giving feedback) kepada mereka yang kita pimpin. Fokuskan diri Anda untuk bisa mendapatkan poin-poin yang bisa menumbuhkan diri Anda. Anda bisa menyimaknya di sini (link ke artikel MK “Andakah Pemimpin yang Feedback-able?” – tanggal 02092019).

Baca Juga  Client Baru, Energi Baru

So, yuk tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan menjadi pemimpin yang terbaik!

Salam bertumbuh, Salam SuksesMulia!

Keep Sharing & Inspire Your Lovable Friends

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 + 5 = ?
Reload

Site Footer