Pada umroh 14-23 Januari 2014 saya memperoleh banyak hikmah kehidupan. Berbagai hikmah itu saya peroleh dari perenungan sendiri maupun dari sesama jamaah umroh. Salah satu hikmah yang jleb… jleb… jleb banget bagi saya adalah tentang mencium hajar aswad.
Selama ini, bisikan yang terekam dalam pikiran dan hati saya adalah, “Gak usah ngoyo-ngoyo mencium hajar aswad itu tidak wajib. Berilah kesempatan kepada yang lain.” Maka sejak 2007, saat saya umroh saya tidak berusaha untuk menciumnya. Celakanya, dengan pemahaman ini saya merasa menjadi orang bijak.
Saya benar-benar tertohok ketika saya berdiskusi tentang pandangan saya perihal mencium hajar aswad. Salah satu jamaah umroh berkata kepada saya, “Hati-hati banyak orang merasa bijak padahal pemalas. Ia merasa ingin memberi kesempatan kepada yang lain padahal ia enggan berusaha.”
Maka, pada umroh kali ini saya berusaha keras ingin menciumnya. “Sesuatu yang dilakukan nabi saya harus berusaha keras melakukannya.” Itulah yang saya tanamkan dalam pikiran dan hati saya. Setelah ibadah umroh selesai saya berusaha setiap hari melakukan thawaf dan berusaha keras menciumnya.
Pada thawaf kesempatan pertama saya gagal menciumnya. Kemudian di thawaf kedua saya mencari waktu yang konon sepi, jam 2 dinihari. Tapi ternyata orang thawaf tak pernah sepi, pada kesempatan ini saya gagal lagi menciumnya. Gelisah mulai muncul, saya berpikir, “Jangan-jangan saya memang tak layak mencium batu yang pernah dicium sang nabi ini. Saya pun mulai memperbanyak permohonan ampun kepada Allah swt.
Saya mencoba lagi thawaf usai sholat isya. Masya Allah, orang yang thawaf semakin banyak. Setiap putaran saya berusaha mencium hajar aswad dan selalu gagal. Di putaran terakhir saya berkata di dalam hati, “Ya Allah aku kangen pada rosul-Mu bukan pada batu hitam itu. Andai kekasih-Mu dulu tak menciumnya akupun tak akan menciumnya. Izinkan aku menciumnya ya Allah.”
Keajaibanpun datang, tanpa perlu bersusah payah seperti sebelumnya, saya bisa mencium hajar aswad atau batu hitam itu. Padahal jumlah yang thawaf jauh lebih banyak dibandingkan thawaf-thawaf saya sebelumnya. Tentu Anda bisa membayangkan bagaimana perasaan saya ketika itu.
Andai saja saya masih menggunakan persepsi lama, saya tak akan bisa merasakan sensasi mencium hajar aswad. Saya tak akan dapat meresapi dan menghayati berbagai hikmah kehidupan yang baru. Sayapun semakin menyadari bahwa saya memang benar-benar hamba yang lemah.
Sayapun menyadari bahwa merasa bijak itu menutup berbagai peluang kebaikan lain terbuka. Dan, tentunya, merasa bijak terkadang hanya kamuflase atas kemalasan dan keengganan kita melakukan suatu kebaikan. Waspadalah!
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
34 comments On Merasa Bijak Padahal Pemalas
Wah sy kena ini Kek, selama ini sy jg begitu. Tidak pernah berusaha mencobanya ketika haji dan umroh dl. Baiklah, insya Allah bulan depan akan sy coba utk mencium batu dr syurga tsb. Mdh2an sy bsk beruntung
Salam makin sukses dan mulia
Indahnya bisa umroh dan mencium hajar aswad..
ampun Gusti…. jleb! jleb! jleb!
Semoga Allah SWT menghindarkan kita akan sikap/sifat pemalas.
Seharusnya memang kita perlu terus evaluasi diri, jangan-jangan ada banyak sikap ke keluarga, rekan, atasan dan bawahan yang kita tutupi dengan kesan baik padahal ternyata hal itu bagian dari kamuflase saja..
Hanya DIA (Robb) yang tidak pernah luput atas apa yang kita lakukan.
Salam, semoga ke-mabrur-an menjadi balasan atas umrohnya mas Jamil.
Andi Djunaidi
Ya Allah lindungi kami dari rasa malas. Mudahkan kami dalam beribadah & menjemput rizki MU yang halal. Aamiin.
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
Pelajaran berharga utk hati2 merasa diri sudah benar…nasehat yang sangat berharga.
Oh gitu ya yai,
Ya Allah, perkenanlah hamba-Mu ini memenuhi panggilan-Mu ke Baitullah dan mencium Hajar Aswad.
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
Subhanallah Kek..
Jadi merasa kecubit nih baca tulisan kakek :'(
nasehat yg sgt berharga bwt kami semua grandpa…syukrON
semoga akhir des 2014 manda dan tmn2 bs beribadah,berdoa bersama disana dan bs mencium hajar aswad…aamiin….
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
Sujud syukur pak jamil, ….doakan saya bisa menciumnya jg ya….amin.
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
iya kek, saya memaknai man jadda wa jada ketika berusaha mencium hajar aswad, siapa yang bersungguh-sungguh, pasti kan berhasil, dan semua atas ijin Allah..
Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa’ala ali sayyida Muhammad….!
Jadi kangenn…!! ya Allah izinkan dan permudahlah hamba-Mu mengunjungi rumah-Mu kembali
juga semua sahabat semua…aamiin
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
TERIMA KASIH Nasehatnya Pak Jamil… Semoga kita semua dimampukan untuk menciumnya.
Tolong ceritakan detail bagaimana Pak Jamil bisa mencium dong…
🙂
Semangat SuksesMulia!
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
BARAKALLAH KEK, segala puji bagiMU ya ALLAH yang berkenan kek jamil untuk dapat mencium hajar aswad, do”a kan kami semua kek agar dapat berkunjung Ke Baitullah, dan semoga kitaa semua tidak termasuk kedalam orang yang bijak padahal malas. aamiin yaa mujibassailin.
Nasehatnya jleb..
Semoga Allah sgera memberi saya rizki dan memanggil saya untuk membawa Ibu bersama mencium batu dari surga tsb. Amiin..
ini memukul saya banget. Karena waktu haji th 2005, saya bener2 tidak berusaha bahkan tidak ada niat menciumnya dengan alasan saya perempuan.
menerobos kerumunan dan berdesak-desakan lebih banyak mudharatnya, pikir saya.
benarkah ?
Menurut saya ibu benar
Maaf Kek…saya masih bingung ,apa saya juga begitu ? pada th 2006 sesaat setelah saya berhasil cium Hajar aswad seketika itu saya langsung membalikkan badan dengan cepat tapi apa lacur….setelah 2 langkah membalikkan badan saya menabrak Ibu ibu(sepertinya dr tajikistan) yg sudah tua .Setelah itu di tahun berikutnya saya tidak ada keinginan menciumnya lagi karena wajah Ibu itu masih jelas terbayang beserta umpatannya yg saya tidak mengerti….
Setelah mencium hajar aswad diupayakan tidak membalikkan badan tetapi mundur agar kita tidak tabrakan dengAn Orang yg hendak menciumnya
Saya pernah mendengar, utk wanita, disunnahkanpun TIDAK utk mencium hajar aswad, benarkah demikian?
Wah saya belum tahu
nyatet kalimat ini kek —> “Hati-hati banyak orang merasa bijak padahal pemalas. Ia merasa ingin memberi kesempatan kepada yang lain padahal ia enggan berusaha”.
Sudah sampai manakah buku yang kau tulis?
Masih lanjut kek…kelub penulis muda bareng Brili dan mas Oddie masih terus jalan kek.
Kek terlepas dari mencium hajar aswad, saya sering merasa kaya gitu dalam hal sehari-hari :'(
Tiap temen bisa melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan, saya berkata (dalam hati) “Ah itu gampang, saya juga bisa..” padahal saya belum pernah coba hal itu dan belum tentu juga bisa. Mungkin ini bisa dibilang malas campur sombong ya!? Semoga saya selalu ingat ini..terima kasih Kek
Sejak zaman dahulu tidak akan ada kata habis kiranya untuk keindahan solat dimasjidil haram dan mencium batu mulia hajar aswad