Kemarin saya kedatangan tamu, seorang sarjana akuntansi, anak muda, usianya baru 26 tahun, tetapi sudah menjadi milyarder. Saat lulus, ia diminta menjadi pegawai negeri oleh orang tuanya. Namun, setelah melakukan negosiasi ia diizinkan untuk berbisnis. Ia ingin hidup dalam persaingan yang sehat, siapa yang berprestasi dihargai, bukan karena senioritas, suka tidak suka atau pertemanan yang tidak fair.
Setelah ngobrol empat mata selama enam jam dengan anak muda ini, saya mulai merenungi siklus kehidupan yang berlaku umum di negeri ini. Nasihat yang ditanamkan adalah “rasa aman”. Manusia lahir kemudian sekolah agar mendapatkan pekerjaan yang aman bagi hidupnya.
Orang sudah merasa aman kalau sudah bekerja. Padahal faktanya, setelah bekerja banyak yang hidupnya tersandera perusahaan. Karena didesak kebutuhan sehari-hari, rumah, kendaraan dan sebagainya, karyawan yang “merasa aman” ini akhirnya mengajukan pinjaman.
Setelah itu, Anda tahu sendiri, orang ini sibuk membayar tagihan bulanan dan takut mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Hidupnya telah tersandera perusahaan atau hutang. Inikah yang disebut aman? Tentu jawabnya bukan. Tapi inilah kejadian yang turun menurun dialami oleh kebanyakan orang.
Nasihat yang menekankan rasa aman perlu segera diubah menjadi nasihat yang lebih menekankan kepada kebebasan finansial. Anak-anak harus diajarkan menaklukan uang bukan diperbudak uang. Mereka juga perlu diajarkan agar uang bekerja untuk dirinya bukan sibuk mengejar uang yang ternyata hasilnya pas-pasan.
Anak muda bernama Fuza Aulia Barisila asal Pontianak ini bisa dijadikan contoh. Setelah lulus kuliah, ia tak sibuk mencari rasa aman. Ia sibuk menyiapkan hidupnya untuk bebas finansial. Hasilnya? Belum menikah sudah punya banyak rumah tanpa harus menggunakan uang pinjaman.
Ia pun tak lupa menyisihkan penghasilannya untuk menolong orang lain. Berusaha keras untuk terus mendekat kepada-Nya. Ketaatannya terhadap orang tua tampak saat ia menerima telepon dari ayahnya. Keinginannya untuk belajar sangatlah besar. Saya yakin, visi hidupnya yang ia mantapkan di teras rumah saya akan terwujud di kemudian hari.
Terima kasih Fuza, sudah berkenan bertamu ke rumah saya. Semoga obrolan kita di rumah saya yang sederhana membuat dirimu benar-benar menjadi pebisnis kelas dunia. Dan bila itu terwujud, saya ikut bangga karena teras rumah saya menjadi saksi bahwa pebisnis kelas dunia pernah berdiskusi berjam-jam dengan saya di teras itu. Fuza saya bangga denganmu, teruslah bergerak mewujudkan visi hidupmu. I love you, Fuza…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
40 comments On Mengubah Nasihat
Salut, tanks inspirasinya kek
Saluut..
semoga bisa menyusul kesuksesan beliau..
makasih atas inspirasinya pagi ini Kek.. 🙂
Salam SuksesMulia
Hebat..
Malu di usia yg sama saya masih terpenjara di perusahaan dengan penghasilan pas, jd iri dan mulai berfikir keras mewujudkan impian bukan hanya sekedar sukses tapi bermanfaat untuk orang lain.
tlong bantu Doa kek JA
Didoakan, segera ubah mindset “bebas finansial”
Mantap yai crita dlm tulisan pagi ini, pemuda yg penuh smangat, dadikasi utk maju yg tak kenal lelah, benar2 menginspirasi saya, dia termasuk inspirator dr kelompok muda spt fatin sidqia yg memilih utk setia dan evan dimas yg rela miskin demi negara, serta anak muda yg ditemukan potensi talenta nya oleh yai jamil fuza aulia barisila, trima kasih pd para org tua yg mau mencari potensi dan talenta anak bangsa utk di orbitkan supaya mengispirasi pemuda lain dan demi utk kemajuan bangsa, matur tengkyu yai jamil
Mas, saya senang karena didatangi takenta-talenta hebat
Hebatt.. Bisnisnya apa kek?
Properti
SubhanAllah…Alhamdulillah…
Salam buat Mas Fusa….Pak….malu nih belum bisa berbuat banyak…
Hehehe, semoga ma Fuza membaca ini, hehehe
Subhanallah mantep banget ya..
Yang muda yang penuh karya…
Smoga bisa segera mengikuti jejaknya untuk segera berbisnis…
Segera itu mulai action, niatnya gak boleh kelamaan 🙂
semoga inspirasi ini ,harus bisa jadi lebih baek.
mungkin terlambat tapi sy mau mencoba mengikutinya….
Iya, kbanyakan stlah dpt pekerjaan yg aman dlm artian resiko kecil dlm jangka panjang sdh mmbuat puas bbrp orang namun ga mikir jauh kedepan kya bebas finansial tu lbh baik..
Salut dc usia muda berprestasi, salam ea smoga bisa d contoh 🙂
Ass kek, salam kenal.. Sudah sebulan ini sy suka baca artikelnya ke , sangat bagus dan menginspurasi banget.
Dan saya baru baca bukunya “ON” ni kek..
Semoga bisa menjadi org SuksesMulia, aminnnn
Do’akan yh kek.
Mantap inspirasinya Kek, moga Fuza semakin expert di bidangnya. Dan semakin solid bersama teamnya di De Developer ( Sang Pengembang ).
Salam buat Alung & Meidy.
Wuih ternyata kenal mas 🙂
Kenal Kek, saya satu komunitas di EU (entrepereneur university) dengan Fuza.
Terimakasih doanya mas saifur 🙂
Sangat meng-inspirasi, Kek…
Smoga kita semua bisa mengambil hikmahnya. Aamiin..
Let’s Move ON!!
Subhanallah cerita yg bener menggugah kek. Ingin segera menyusul kesuksesan bang Fuza.
Semoga saya & temen-temen pembaca setia web kakek Ganteng ini bisa menyusul kesuksesan bang Fuza. Aamiin Aamiin Yaa Robbal Alamin | 🙂
Ayo kejar mas 🙂
Subhanallah semoga makin banyak pemuda yg sukses dan menolong sesama…sy ingin ikuti jejaknya,mudah2an Allah kasih jalan menuju kesuksesan dunia akhirat
Semoga mas Fuza baca ini agar tahu banyak yang mendoakan 🙂
Assalamualaikum salam kenal semua pembaca setia web kek jamil,…
Wa’alaikumsalam, salam kenal mas, silakan tulisan2 di web ini dishare ya 🙂
Hal yang sangat saya syukuri bisa bertamu dan belajar dengan babe..
Aamiin terimakasih doanya..
mohon bimbingannya be *peluk
Peluk juga dari jauh
Nantiii fotoo dengan aq dan ceritakan tentang aq juga yaa kek .*optimis
Hehehe, ditunggu
Hebat, gak banyak anak muda seperti dia.
Semoga tembah sukses.
Salut
Semoga semakin sukses dan terima kasih sudah menginspirasi saya untuk selalu giat dalam bekerja dan selalu Belajar
Assalamualaikum kek jamil .
salam sukses mulia untuk semuanya …
Sangat menginspirasi kisah mas fuza . Semoga semakin banyak pemuda pemudi indonesia yg sukses #termasuk saya aamiin …
Doakan ya, dia sedang nulis buku. Dia ingin banyak orang terinspirasi dari bukunya
runut sekali pak Jamil, mungkin dalam hal menjelaskan dengan hati dan bahasa yg mudah yang tak tersampaikan kepada orangtua saya, sehingga saya belum bisa meyakinkan mereka untuk mulai perlahan menentukan arah laju kehidupan..
tp catatan diatas paling tidak memberi inspirasi bagi saya sbg orangtua dan anak..:)
Ternyata byk juga milyarder milyarder muda Indonesia yg gk terekspos
“….orang ini sibuk membayar tagihan bulanan dan takut mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Hidupnya telah tersandera perusahaan atau hutang. Inikah yang disebut aman?….”
Ini menggambarkan saya saat ini nih kek. Karena terlanjur nyebur ya saya harus berusaha lebih banyak; Naik dari kolam lalu mengeringkan badan dan pakaian yang basah. Mudah-mudahan setelah hutang lunas, saya bisa kembali menata hidup tanpa embel-embel “rasa aman” hehehe.
Wah, jadinya kalau dari motivasi dari diri sendiri jauh lebih bermakna dan tertanam kuat dalam diri yaa… Terima kasih motivasinya Fuza. Semoga dapat menular juga bagi saya dan teman-teman lainnya 🙂
Saya beli rumah dgn Fuza th 2013.Tapi sampai sekarang belum kelar juga dan developernya mengulur-ulur waktu saja.