Mengapa Minder?

Share this

Minder atau perasaan rendah diri ternyata bukan hanya terjadi pada anak kecil. Ada juga yang sudah punya jabatan manager tapi masih minder. Tentu bila dibiarkan akan mempengaruhi kinerja orang tersebut.

Kita perlu menemukan “akar” dari penyakit minder ini agar ia tidak bersemayam dalam diri kita. Menurut Anda, kira-kira apa “akar” utama penyebab minder?

Menurut pengalaman dan pengamatan saya, “akar” utamanya adalah sering membanding-bandingkan. Saat kita bandingkan hidup kita dengan orang lain pasti yang kita bandingkan sesuatu yang tidak sebanding. Mengapa demikian? Karena yang ada pada orang lain adalah kelebihan sementara yang ada pada diri kita adalah kelemahan. Kita selalu berada di pihak yang lemah atau kalah. Akhirnya setiap hari kita bertambah minder.

Berhentilah membandingkan karena itu pertanda “kufur nikmat.” Fokuslah kepada kelebihan yang telah Allah swt berikan kepada kita. Itulah tanda bahwa kita menjadi orang yang bersyukur.

Temukan sesuatu yang menurut Anda, “yes ini gue banget” Anda sangat enjoy dan selalu bisa melakukan hal tersebut dengan sangat baik. Tentu akan sangat nikmat bila hal tersebut juga memberikan penghasilan bagi Anda.

Apabila Anda sudah menemukan sesuatu yang “gue banget” asah hal itu menjadi satu keahlian bagi Anda sehingga Anda diakui oleh banyak orang bahwa Anda memang benar-benar ahli di bidang tersebut.

Setelah itu, temukan lagi sesuatu yang “gue banget.” Asah lagi menjadi keahlian baru lagi. Begitu seterusnya sampai Anda punya beberapa keahlian yang sangat dibutuhkan banyak orang.

Apabila hal tersebut di atas dilakukan maka minder akan pergi sendirinya dari diri kita. Tidak percaya? Coba dulu dong.

Baca Juga  Pemimpin: Jangan Lari Dari Tanggung Jawab

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer