Mengakui Salah Itu Melatih Jiwa Kepemimpinan

Share this

Dua pekan lalu, anak saya memohon kepada saya “pak, dua hari lagi saya khan ulang tahun yang ke lima belas, boleh gak hadiahnya aku minta dalam bentuk uang? Saya pun mengajukan pertanyaan “untuk apa uangnya?” Anak bungsu saya menjawab “waktu itu saya mau memasukkan mobil mas Asa (kakaknya) ke garasi, pas aku mundur nabrak pohon, kacanya pecah. Nah aku ingin gantiin kaca mobil pakai uang itu. Karena itu kesalahanku, jadi aku yang ganti.”

Mengaku salah bukanlah hal yang mudah. Maka saya mengapresiasi kejujuran anak saya dengan menyetujui permohonannya. Sejak kecil, anak harus dilatih mengaku salah saat ia bersalah bukan melemparkan kesalahan kepada orang lain. Berani mengakui kesalahan itu melatih jiwa kepemimpinan.

Para pemenang bukanlah orang yang tidak mau mengakui kesalahan. Para pemenang justeru mudah mengakui kesalahan sendiri apabila ia bersalah dan mudah memberikan apresiasi kepada keberhasilan orang lain. Dari berbagai literatur terpercaya yang saya baca, secara umum memberi pandangan yang sama bahwa orang yang sulit mengakui kesalahan saat menjadi pemimpin akan memberikan dampak yang sangat negatif bahkan cenderung merusak.

Mengapa demikian? Karena orang ini sulit mengapresiasi prestasi anggota tim, merasa paling hebat di dalam tim, mencegah orang lain untuk berprestasi melebihi dirinya, apabila berargumentasi dan berdiskusi menggunakan data yang tidak akurat bahkan hoax namun ngotot seolah-olah dirinya paling benar. Mereka miskin rasa malu.

Mengakui kesalahan tidak akan menurunkan wibawa dan pengaruh, justeru sebaliknya meningkatkan respek dan trust dari orang lain. Bukankah respek dan trust adalah salah satu intisari dari kepemimpinan?

Berlatihlah mengaku salah saat Anda salah, jangan membiasakan diri melemparkan kesalahan kepada orang lain apalagi melempar kesalahan kepada orang-orang yang Anda pimpin. Ngeri dampak jangka panjangnya. Anda akan kehilangan pengaruh, otoritas, kepercayaan dan rasa hormat dari orang-orang yang tulus. Mari berlatih mengaku salah.

Baca Juga  Berlibur Sembari Belajar

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 + 4 = ?
Reload

Site Footer