Setiap manusia menjalani banyak peran. Ada peran sebagai kepala rumah tangga, pimpinan, anggota tim, mitra kerja dan lain sebagainya. Saat menjalankan peran-peran tersebut, terkadang kita melakukan kesalahan atau kurang optimal menjalankan tugas. Di saat seperti itu, akuilah. Jangan melempar tanggungjawab apalagi kesalahan kepada pihak lain. Hindari pernyataan “hal ini bukan tanggungjawab saya.”
Memang, mengakui kesalahan dan kekurangan perlu energi besar untuk melakukannya. Untuk mengakui kekurangan saya dalam mendidik anak-anak di depan keluarga, saya memerlukan waktu yang panjang untuk melakukannya. Begitu pula untuk mengakui bahwa saya bukanlah CEO yang sempurna di depan anggota tim saya, saya juga memerlukan waktu untuk melakukannya.
Pemahaman bahwa mengakui kesalahan bisa menurunkan reputasi menurut saya perlu dikoreksi. Mengakui kesalahan justeru banyak manfaatnya, mengapa? Karena mengakui kesalahan itu menjadi pencegah kita menyalahkan orang lain. Kita terhindar dari tukang tuduh dan tukang melempar tanggungjawab. Mengakui kesalahan juga membuat kita terdorong untuk terus belajar dan berusaha memperbaiki kekurangan diri.
Mengakui kesalahan membuat kita mendapat respek, khususnya dari orang yang kita pimpin. Anggota tim merasa nyaman bekerjasama dengan kita dan hal ini akan memperat tali persaudaraan dan meningkatnya kerjasama tim. Kita menjadi lebih banyak sahabat dan relasi yang dekat di hati.
Sebaliknya, menutup-nutupi kesalahan itu merugikan dan menguras energi. Mereka akan sibuk menutupi kesalahannya agar tidak diketahui orang, dan itu melelahkan. Cemas dan gelisah akan selalu hadir dala diri orang terrsebut dan tentu hal ini mengganggu kinerja dan produktivitas orang tersebut. Orang yang menutupi kesalahan biasanya akan cenderung berbohong dan biasanya akan ditutup dengan kebohongan yang lain, maka jadilah ia pembohong. Lelah khan?
Jadi, lebih baik kita terbiasa mengakui kesalahan daripada menutup-nutupi kesalahan. Toh semua orang tahu, tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada orang yang tidak pernah berbuat salah. Kalau kata guru saya “Tidak ada malaikat berwujud manusia. Sehebat-hebatnya manusia dia tetap manusia, dan pasti pernah berbuat salah.”
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook