Saya pernah ditipu oleh mitra bisnis sehingga membuat bisnis saya bangkrut. Sebagai manusia biasa tentu saya marah, jengkel, dongkol, sedih kepada orang tersebut. Saat saya mengadukan hal ini kepada guru spiritual saya, sang guru berkata “doakan kebaikan untuk dia.” Saya tentu keberatan melakukannya. Namun setelah berulang kali di desak, akhirnya saya mendoakan mantan mitra bisnis saya tersebut.
Ingin tahu doa yang saya panjatkan? Begini doa saya ketika itu “Ya Allah, kelak bila mitra bisnis saya ini meninggal, masukkan ia ke dalam surga, namun surganya di bawah surgaku, jangan sama denganku apalagi di atasku.”
Ketika bertemu dengan guru spiritual saya, dia bertanya “sudah mendoakan mantan mitra bisnismu?” Tentu saya jawab, sudah. Saya pun menyampaikan apa isi doa saya tersebut. Guru spiritual saya tertawa, dan setelah puas tertawa, guru saya berkata lirih “Jamil, ingat pesan Rosulullah : Tidak ada seorang pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya, tanpa sepengetahuannya, melainkan Malaikat akan berkata: Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” Perkataan malaikat itu manjur, jadi kamu akan mendapatkan apa yang kamu doakan. Sejak saat itu, paradigm saya tentang doa berubah.
Mendokan orang lain, bukan hanya menyebabkan kita didoakan oleh para Malaikat tetapi juga melatih keikhlasan, ketulusan dan kebesaran hati kita. Selain itu, melatih juga kejernihan dan kebersihan jiwa. Mendoakan orang lain akan mengangkat derajat kita ke tempat yang lebih tinggi. Dimanapun dan kapanpun sisipkan waktu untuk mendoakan orang lain.
Saat kita dalam perjalanan, bertemu dengan banyak orang maka doakanlah orang-orang tersebut. Saat kita sedang rapat, dihadapan kita ada peserta rapat maka doakanlah orang tersebut. Saat kita berbisnis, maka doakanlah orang yang berbisnis dengan kita.
Bagi Anda yang punya profesi sebagai trainer seperti saya, maka pastikan Anda mendoakan peserta training sebelum training dimulai. Setiap hari kita mendokan orang lain, baik di rumah, di perjalanan, di kantor, di restoran, di hotel, dan dimanapun kita berada, selalu menyisipkan doa untuk orang lain walau hanya sesaat.
Pertanyaannya apa isi doanya? Tentu isi doa yang paling nyaman buat Anda. Namun apabila Anda bingung, setidaknya isi doanya adalah doa penghuni surga: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Ya Allah berilah keselamatan (assalamu’alaikum), turunkanlah rahmat-Mu (warahmatullah), dan limpahkanlah keberkahan (wabarakatuh) kepada ….(sebut namanya apabila kita kenal, bila tidak kenal kita maka kita ucapkan kepada orang-orang di hadapan saya ini ya Allah).
Doa memang tidak tampak, namun nilainya sangat besar. Bukankah di dalam bisnis ada istilah Intangible asset? aset yang tidak tampak tetapi justeru harganya lebih tinggi dibandingkan asset yang yang terlihat. Contohnya, pada tahun 2019 nilai Gojek sebesar 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 142 triliun. Padahal, aset fisik (terlihat) Gojek nilainya tidak lebih dari Rp 10 trilyun, bahkan mungkin tidak lebih dari Rp 1 trilyun. Apa yang membuat nilai Gojek begitu tinggi? Jawabnya adalah Intangible asset.
Dalam kehidupan, mendoakan orang lain adalah intangible asset yang nilainya jauh lebih besar dari aktivitas fisik (kerja) kita. Sungguh merugi apabila kita tidak membangun intangible asset kehidupan dengan cara mendoakan orang lain.
So, apabila Anda ingin melesatkan nilai diri Anda, perbanyaklah mendoakan orang lain karena itu adalah Intangible asset yang sangat tinggi nilainya. Mari kita mendoakan orang lain, mulai saat ini. Siap?
Salam SuksesMulia
Bandar Lampung, 05 Maret 2021
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia