Mencela Berbuah Kehinaan

Share this

Kebaikan berbuah kebaikan, keburukan berbuah keburukan. Itulah salah satu hukum alam —Bila ingin lebih jelas tentang hal ini, baca buku saya yang berjudul Kubik Leadership (diterbitkan Gramedia). Oleh karena itu, apabila kehidupan Anda ingin dipenuhi kebaikan maka perbanyaklah berbuat kebaikan kapanpun dan dimanapun.

Sebaliknya, apabila pikiran Anda kotor, ucapan yang terlontar sering berupa celaan dan tindakan Anda merugikan banyak orang maka bersiaplah kehidupan Anda semakin susah, pikiran sempit, dan hati sering sakit.

Dikisahkan, menjelang Idul Adha banyak orang yang berjualan kambing. Tentu Anda tahu, jualan adalah bisnis jasa yang mngutamakan layanan dan keramahan penjualnya. Mertua saya pernah bilang kepada saya, “Jangan jualan kalau gak bisa ramah dan mahal senyum.”

Nah, ada orang yang hobinya mencela dan berkomentar negatif tentang apapun ikut jualan kambing. Bila ada orang yang tidak jadi beli ia akan mencaci. Bila ada orang yang menawar, dia akan melayani dengan ogah-ogahan. Apabila ada yang bertanya ia menjawab dengan ketus.

Suatu hari, ada orang gila lewat di depan penjual kambing dan berkomentar, “Kasihan bro, jualannya gak laku ya? Makanya hari gini jangan jualan monyet, mending jualan hewan qurban saja.” Dengan emosi, sang penjual kambing menjawab, “Dasar orang gila kamu, siapa yang jualan monyet, ini kambing tahu!”

Orang gila itu menatap tajam dan berkata keras, “Heh! Siapa yang ngomong sama kamu? Saya ngomong sama kambing, tahu!”

SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Baca Juga  Dengarkan Suara Pelanggan

10 comments On Mencela Berbuah Kehinaan

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer